(33)kecupan

27.8K 957 11
                                    

Hai readers ku tercinta...
Yang sider atau pun tidak wkwk

Oiya aku mau kasih tau kalo kali ini aku bakal update lagi kalo vote aku udah tembus 20 dan komen minimal 15 gimanaaa okeee

Byee...

Pokoknya pas vote sama komennya udah terpenuhi aku langsung up okee okeeelah byee


Maksa nih author, mulai dari dikit ya minta votenya, nanti lama lama author tambah oke bye












Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Author pov

Huek..huek...

Itulah suara yang saat ini menggema di sepertiga malam ini. Suara zahra yang sedang mencoba mengeluarkan isi perutnya itu, dan sekarang dia sedang berada di kamar mandi dan masih dengan perutnya yang mual dan usahanya yang mencoba mengeluarkan isi perutnya yang bergejolak itu, tapi nihil!! Tidak ada yang ia keluarkan kecuali cairan bening yang menyusahkan. Oiya tak lupa lelaki di belakangnya ini, dia setia memijat mijat leher zahra, agar zahra lebih mudah mengeluarkan apa pun yang ingin dia keluarkan dari perutnya. Siapa lagi kalau bukan davin, ya davin.

Tadi, ketika davin baru saja selesai melaksanakan solat tahajjud, tiba tiba saja zahra mual dan ingin muntah, dan dengan cepat davin membawa zahra kekamar mandi

Ya, sekarang davin masih menggunakan sarung dan baju koko nya. Dia memang selalu menyimpan baju koko di ruangannya, karna memang biasa dia pakai saat dia sedang dapat jadwal malam

Huek..huek..

"Pelan pelan ra!" ucap davin sembari memijat leher belakang zahra dengan lembut

Huek..huek..

Zahra masih saja mual mual, dan davin masih setia membantunya. Sampai di mana zahra berhenti, dia mengatur nafasnya yang sudah tidak teratur, menguatkan dirinya untuk berdiri

"Sudah ra, Apa kamu bisa bangun, apa perlu saya gendong. Lihatlah wajah kamu pucat sekali" ucap davin khawatir

"Enggak kok pak saya bisa jalan sendiri, gak perlu di gendong" tolak zahra dengan wajah pucatnya itu

"Baiklah, ayo saya bantu. Pelan pelan saja ya" ucap davin sambil memegang bahu zahra agar tidak jatuh

Dan secara perlahan mereka pun berjalan menuju ke tempat tidur, dan davin langsung membantu zahra kembali berbaring

"Ra, kamu ada keluhan" tanya davin ketika melihat zahra yang sangat pucat dan tidak berbicara sedikit pun

"Kepala saya pusing banget pak" jawab zahra, dia mencoba memijat kepalanya itu dengan tangannya sendiri

"Baiklah, sini saya pijatkan. Kamu pejamkan saja mata kamu, agar cepat tertidur" ucap davin sembari memijat kepala zahra. zahra pun menurut saja, dia memejamkan matanya yang juga terasa sakit akibat sakit kepalanya itu

"Ra!" panggil davin lagi

"Mm" jawab zahra dengan deheman, dia sudah menikmati setiap permainan tangan davin di kepalanya

"Apakah saya boleh membacakan surah alquran kepada anak saya yang ada di kandungan kamu?" tanya davin, dan mendengar itu, zahra langsung membuka matanya dan menatap mata davin, atau lebih tepat sekarang mereka saling menatap

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

My Cold Doctor [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang