[ Seventeen : Dari kita untuk kalian ]

446 43 0
                                    

Suasana pagi hari di kelas sepuluh tiga masih terlihat damai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suasana pagi hari di kelas sepuluh tiga masih terlihat damai. Makhluk-makhluk yang biasa menebar polusi suara seperti Emma, Sani, Karel, ataupun Elka belum terlihat tanda-tanda kedatangannya. Makhluk seperti mereka datang sepuluh menit bahkan lima menit sebelum bel berbunyi.

"Selamat pagi, good morning, sugeng enjing semuanya." Wajah Emma terlihat berseri-seri ketika masuk kelas. Sangat kontras dengan wajah perempuan yang berjalan tepat di belakang Emma. Sani berjalan sambil melipat wajahnya. Perempuan itu masih terbawa suasana foto yang diposting di instagram kelas jumat sore kemarin.

Elka berlarian bersama Zidan dari parkiran menuju kelas. Nafas keduanya terlihat memburu.
"Lo liat kan tadi, Dan?"

Zidan mengangguk kemudian melanjutkan langkah menuju ke bangkunya. Begitupun dengan Elka.

"Kayak habis dikejar setan aja bukk!" celetuk Viola saat melihat wajah Elka yang berkucur keringat.

Elka menenggak air mineral yang disodorkan Viola. Setelah nafasnya mulai stabil, Elka baru bisa menghirup udara segar pagi hari ini. "Demi nenek tapasha yang mau join main orang ketiga, gue sama Zidan tadi liat penampakan orang tinggiiiiiiiiiiiiiiii banget di pojokan parkiran belakang sebelah pohon jambu, Vi."

"Lo halu kali, Ka."

"Kalau gue halu, Zidan nggak mungkin liat juga kan? Ini Zidan juga liat, Vi."

"Katanya di pohon jambu parkiran belakang itu gerbangnya, Ka," sahut Nirmala yang dari tadi sibuk membaca novel setebal KBBI di bangkunya.

"Gerbang apa?" Elka masih lumayan shock.

"Gerbang menuju istana gaib. Bukan rahasia umum lagi kali sekolah kita ini terkenal mistis. Untungnya prestasi batara juga bagus, jadi cerita mistisnya ketutup sama prestasi-prestasi yang kita raih."

Elka dan Viola kompak mengangguk. Nirmala menutup novelnya kemudian menatap Elka dan Viola bergantian. "Dan katanya gedung kelas se—"

GUBRAK!!!!!!

"Anjir setan lari copot kaget gue!" latah Elka yang sukses buat Nirmala terbahak.

"YANG NAMANYA SANIA DEWI MANA NIH ANAKNYA?!?" Karel datang-datang langsung mendorong pintu kelas dengan kerasnya.

Sania yang sedari tadi fokus membaca komik dari ponselnya kini langsung mendongakkan kepalanya. "I'm here Sir!"

"NGAPAIN ELO NELFON GUE PAS GUE LAGI PUSH RANK MAEMUNAH?!"

"Siapa suruh angkat telfon dari gue?!"

"MASALAHNYA ELO NELFON SAMPE TUJUH BELAS KALI GIMANA GUE NGGAK MAU ANGKAT?!?"

Sani hampir tertawa melihat wajah Karel yang super memerah gara-gara teriak. "Kita satu sama ya saudara Kareldika? Itu hukuman buat lo karena udah posting foto aib gue ke instagram."

SKETCHWhere stories live. Discover now