(D-6) Your Voice

806 130 38
                                    

Tuhan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tuhan....

terima kasih untuk kesempatan yang Engkau berikan

kesempatan untuk bisa mengenalnya

===

Seorang lelaki dengan surai hitamnya masuk kedalam gereja yang sepi. Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam, tidak ada siapa siapa didalam gereja, kecuali seorang bibi yang bertugas menjaga gereja. Sang bibi langsung tersenyum melihat siapa yang baru saja datang.

"Lee Daehwi? Wah, rasanya sudah lama bibi tidak melihatmu. Kau pasti sangat sibuk bukan? Menjadi seorang idol pasti sangat berat," sang bibi mencubit pipi lelaki tersebut—Lee Daehwi—dengan sangat gemas. Daehwi memeluk tubuh bibi itu juga dengan erat.

"Maaf ya bibi, aku jarang kesini. Seperti biasa, bibi menjaga gereja ini dengan sangat baik ,"kata Daehwi. Bibi Shin tertawa lalu mempersilahkan Daehwi untuk masuk kedalam gereja yang sudah di percantik dengan berbagai pernak pernik natal.

Rasanya sangat rindu ketika ia masuk kedalam gereja ini. Sebelum ia menjadi seorang idol ia sering menghabiskan waktu natal di dalam gereja bersama sang mama.

Pohon natal yang diletakan di sudut gereja, sebuah salib besar yang diletakan tepat diatas mimbar, tempat dimana para pendeta memimpin ibadah.

Daehwi duduk disalah satu kursi, ia melipat kedua tangannya lalu menutup matanya.

"Terima kasih Tuhan untuk waktu yang Engkau berikan untukku, Kau berikan aku berbagai kelimpahan, Kau masih menjaga diriku, Kau selalu berada disisiku ketika aku dalam keadaan terpuruk, terima kasih sudah memberikan para hyung sebaik mereka, terima kasih sudah memberikan Wannables untukku, terima kasih Engkau masih menjaga mama dimanapun mama berada.

Tuhan, dihari natal ini, aku ingin berdoa untuk mama yang sedang menghabiskan waktu natal sendiri, aku tahu Engkau selalu menjaganya bukan? Karena aku tahu Engkau tidak pernah meninggalkan hambahmu, berkatilah kami semua, aku tahu, setelah Wanna One berakhir, kau sudah menyiapkan jalan yang terbaik untuk kami. Terima kasih untuk 18 bulan yang Engkau berikan, terima kasih untuk kenangan yang kami habiskan sebagai Wanna One, aku siap untuk semuanya yang akan aku hadapi setelah ini.

Ah iya, bagaimana kabar papa? Apa ia baik baik saja disana? Apa ia bangga denganku? Apa ia tersenyum saat melihatku diatas panggung? Tolong terus temani papa disana ya. Dan untuk permohonan terakhirku, tolong pertemukan aku dengan Sela Tuhan, aku tahu Engkau adalah Tuhan yang Mahatahu, tolong pertemukan aku dengannya ya Tuhan. Terima kasih untuk segalanya, Amin"

Daehwi membuka matanya, airmatanya perlahan mengalir ketika ia mengakhiri doanya. Ia sangat ingin bertemu dengan penyelamat hidupnya. Gadis bernama Sela.

===

23 Desember 2015

"Kenapa udara sangat dingin sih?" keluh Daehwi sambil mengusap usap kedua telapak tangannya, mulutnya sudah mengeluarkan uap dingin. Kota Seoul sudah ditutupi dengan salju, banyak orang yang berlalu lalang, banyak pedagang pinggiran yang menjual berbagai macam dagangan mereka. Daehwi memutuskan untuk membeli minuman hangat karena udara sangat dingin. Ia harus cepat cepat pulang karena sang mama sudah menyiapkan hidangan makan malam untuk mereka.

The Last - Wanna One ✔️Where stories live. Discover now