BAB 05 [Ruang Ketua OSIS]

7.1K 365 7
                                    

Tok... Tok... Tok...

"Marvel, gue masuk boleh, kan? Dari tadi gue mau masuk tapi dihalangin terus sama Rizky dan Daniel."

Tanpa sadar setelah mendengar suara itu, Meira meremas almameter bagian samping yang dikenakan oleh Marvel. Meira mengenal pemilik suara itu, suara seseorang yang sama dengan orang yang waktu itu ke UKS menjenguk Meira bersama dengan Marvel.

"Marvel." Meira merengek pelan setelah suara ketukan pintu terus saja terdengar.

Marvel sekilas menatap kearah pintu, kemudian lelaki itu menatap Meira yang masih berdiri didepannya. "Kamu tunggu sini, ya, aku nemuin dia dulu." Katanya dengan tatapan yang menatap Meira dengan lembut.

Meira terdiam sambil menggigit bibir bagian bawahnya, membuat Marvel terkekeh dan segera mencolek hidung Meira. "Kalo kamu udah siap hubungan kita diketahui anak sekolah ini, aku sih gak masalah bawa kamu nemuin Agatha sekarang." Katanya menggoda Meira.

Meira mendengus kesal. "Ya udah sana temuin dia!" Katanya tegas sambil mendorong dada Marvel dan dirinya yang melangkah mundur untuk memberi jarak antara mereka.

"Yakin?"

"Iya."

Marvel tersenyum kecil, kemudian tangan kekarnya mengusap pelan pipi Meira. "Aku keluar dulu, dan kamu jangan keluar kalo aku belum kesini!" Pesannya yang diangguki oleh Meira.

Marvel akhirnya melenggang pergi meninggalkan Meira yang hanya menatap Marvel dengan perasaan campur aduknya.

Meira memang memilih menjalin hubungan yang seperti ini dengan Marvel, dimana tidak banyak yang tahu mengenai hubungan mereka, yang tahu hanya keluarga dan orang terdekatnya saja.

Alasan Meira memilih seperti ini karena dirinya belum siap jika harus berhadapan dengan para penggemar Marvel yang tidak lagi diragukan banyaknya. Meira masih ingin hidup tenang tanpa gangguan-gangguan yang dilakukan penggemar Marvel. Tentu Meira masih ingat kejadian dimana banyak orang yang menyukai Marvel menjadi tidak menyukai dirinya dan juga melakukan segala cara untuk menjatuhkan Meira dimata orang lain saat Meira hanya sekedar dekat dengan Marvel.

Marvel awalnya tentu menolak hal ini, dia selalu menyakinkan Meira jika semuanya akan baik-baik saja saat semua orang tahu hubungan mereka, namun Meira tetap kekeh akan keputusannya membuat Marvel menyerah dan dia hanya bisa menunggu kapan Meira menyerah dengan hubungan yang seperti ini.

Semua ini memang terdengar berlebihan, namun Meira rasa hubungan yang seperti ini lebih baik untuk sekarang.

•••••

Marvel menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi yang sejak tiga puluh menit yang lalu dia duduki. Tadi Agatha menghampirinya bersama dengan anggota OSIS inti lainnya untuk membahas sesuatu hal mengenai MOS hari terakhir.

Marvel memejamkan matanya rapat setelah anggota OSIS inti yang lain sudah keluar dari ruang OSIS, meninggalkan Marvel dan Rizky yang memang menjabat sebagai wakil ketua OSIS.

"Lo lupa sesuatu gak, Vel?"

Marvel membuka matanya dan menatap kearah Rizky yang berbicara kepadanya dengan tatapan yang terfokus pada ponselnya. "Apaan?" Tanyanya.

"Meira masih di ruangan lo."

Marvel tersentak kaget mengingat hal itu. Buru-buru dia bangkit dari duduknya, lalu segera melenggang pergi ke ruangannya sendiri.

MarvelMeira [END]Where stories live. Discover now