prolog

2.2K 90 2
                                    

⭐⭐⭐⭐DREAM ⭐⭐⭐⭐

Tampak dua gadis dengan wajah blasteran sedang merapikan halaman rumah mereka yang tampak asri dengan bunga-bunga yang indah.

Dua gadis itu bernama Riznada Ae-ri dan Mayra Mizuki. Nama mereka unik bukan? itu karena orang tua mereka berasal dari negara yang berbeda.

Tentang orang tua dua gadis itu. Mereka sudah meninggal, bahkan saat usia mereka masih dibilang remaja.

Riznada Ae-ri, panggil saja dia Nada. Ayahnya meninggal saat gadis itu masih dalam kandungan, itu lah yang ibunya katakan, ayahnya warga negara Korea itu juga yang membuat wajah Nada seperti orang Korea. Sedangkan ibunya meninggal karena kecelakaan tunggal saat Nada berumur 14 tahun.

Mayra Mizuki, panggil saja Mayra. Ayahnya warga negara Jepang, meninggal pada saat menyelamatkan istri dan gadis kecilnya yang masih berusia 10 tahun. Sedangkan ibunya warga negara Indonesia namun dia keturunan Korea, meninggal saat Mayra usia 12 tahun.

Saat ini dua gadis yang sudah berteman sejak mereka masih bayi itu memutuskan untuk tinggal bersama.

"Annyeong! pagi gadis Ibu! Ini Ibu bawakan lontong untuk kalian berdua," ucap wanita paruh baya dan masuk ke halaman dua gadis itu.

Mayra dan Nada pun dengan sigap menghampiri wanita tadi dan mencium punggung tangannya.

"Aigooo, ibu udah bisa bahasa korea nih?" ucap Mayra dengan kalimat yang dibuat mengejek.

Ibu bernama Dwi itu tersenyum sambil terus mengeluarkan bawaannya. Dia adalah tetangga Mayra dulu.

Nada dan Mayra menjual rumah lama mereka untuk biaya kuliah dan mereka pun membeli rumah yang lebih sederhana dekat dengan universitas mereka dulu.

Bahkan bu Dwi rela ikut pindah hanya untuk menjaga Mayraa dan Nada, dua orang gadis yang dia sayangi seperti anak sendiri, tapi selain itu juga bu Dwi tetap menjaga amanah dari alm.ibu Mayra.

"Ayo makan, mumpung masih anget," ucap ibu Dwi.

Nada dan Mayra pun dengan senang hati memakan lontong yang dibawa ibu tadi, lagi pula saat ini mereka tidak memasak untuk sarapan dan tidak sempat untuk pergi mencari sarapan, karena biasanya mereka membeli sarapan saat mereka hendak pergi bekerja.

Mereka bekerja di sebuah salon. Mereka juga tidak hanya pintar make up perempuan tapi juga laki-laki. Devan, anak dari pemilik salon tempat mereka bekerja sekaligus sahabat mereka, sering menjadi korban eksperimen mereka. Satu lagi laki-laki yang bernama Andra, anak dari bu Dwi.

Devan bukan warga Indonesia asli, begitu juga dengan kedua orang tuanya, ayah Devan masih menetap di negara asalnya yaitu Korea dan ibu Devan memilih ke Indonesia.

Orang tua Devan sudah berpisah sejak lama namun hubungan mereka tetap terjalin demi sang anak, Devan.

Hari ini mereka memang tidak bekerja sebab Devan dan ibunya —sang pemilik salon— sedang pergi ke LA, hanya untuk mengambil sertifikat kelulusan Devan.

"Kapan kalian menikah? umur kalian ini sudah cukup untuk menikah, kalian juga pintar memasak, sudah bekerja, lalu apa yang kalian tunggu?" ucap bu Dwi yang sukses membuat dua gadis di depannya tersedak.

Memang benar dua gadis itu sudah cukup usia untuk menikah, bahkan mungkin bisa dibilang terlalu cukup untuk menikah.

"Ibu, kami saja belum punya kekasih, tidak mungkin kami bisa begitu saja menikah," ucap Mayra yang mendapat anggukan dari Nada.

"Kalian belum punya pacar?" wanita paruh baya itu menatap dua gadis yang sedang mengangguk. "kalian ini memiliki wajah yang cantik loh! Masa sih gak punya pacar?"

Lagi-lagi dua gadis itu mengangguk seperti bayi, wanita paruh baya itu hanya menghembuskan napasnya kasar lalu menatap Nada ketika ia ingat sesuatu.

"Nada, bukan kah kamu udah punya pacar, hmmmm siapa ya namanya, De...Devan," ucap wanita itu lagi.

Nada langsung mengerutkan keningnya dan menggeleng, walaupun nampak wajahnya memerah.

"Bukan bu, dia temen kok," elak Nada.

Bu Dwi menatap Nada dengan tatapan menggoda dan tertawa ketika melihat Nada menutup wajahnya, begitu juga Mayra, dia ikut tertawa.

Tawa yang biasa hanya mereka dapatkan ketika melihat tingkah konyol dari idola mereka, idol yang terkenal dengan tingkah abnormal namun tetap mendapat prestasi yang luar biasa.

Mereka biasa dikenal dengan BTS, boy group berasal dari Korea yang beranggotakan tujuh orang itu mampu memikat hati dua gadis itu, tidak bahkan bukan hanya dua gadis tapi berjuta gadis yang ada di seluruh dunia.

Berjuta gadis itu bahkan memiliki mimpi yang sama seperti Nada dan Mayra, bertemu dengan sang idola.

Tapi percayalah dua gadis itu tidak pernah mundur dengan mimpinya itu.

Hanya bertemu saja itu cukup.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Sebenarnya judul awal story ini POEM PURE seperti gambar di awal chapter ini.

Ngomong-ngomong soal gambar, maaf ancur, karya saya sendiri soalnya ㅋㅋㅋㅋㅋ 😂

~illegirl

DREAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang