DREAM 14

364 38 0
                                    

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐ DREAM ⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐


"apa kau ingin langsung pulang?" ucap laki-laki itu.

Mayra yang sudah selesai mencuci piring dan alat-alat masakan yang ia gunakan tadi hanya mengangguk.

"oh! Namaku Choi He-Jun, dan kau?" laki-laki itu mendekat dan mengulurkan tangannya.

Mayra dengan cepat mengeringkan tangannya dengan ujung hoodie yang ia kenakan dan menyambut tangan laki-laki bernama He-Jun itu.

"Mayra Mizuki" ucap singkat Mayra masih dengan senyumannya.

"mengenai handphone mu, aku tadi membawanya ke konter" Hejun menggaruk tekuknya.

"ayo kita ambil, biar aku antar" Hejun Lagi-lagi mengulurkan tangannya.

Mayra sadar akan hal itu namun ia tidak menyambut tangan Hejun tapi malah membungkuk dan otomatis tangan Hejun kembali pada posisinya.
Hejun pun melangkah dan Mayra hanya mengekor di belakangnya. Tapi saat sudah di depan pintu apatermen Hejun, handphone laki-laki itu berdering.

"nde?"

"......"

"haruskah sekarang?"

"....."

"ya, sebentar lagi"

Hejun menutup panggilannya dan menatap Mayra yang ada di depannya. Hejun tersenyum walaupun lebih terkesan senyum tidak enak.

"Mayra, mian kita tidak bisa mampir ke konter, aku sedang buru-buru. Gimana kalau aku mengantarmu agar besok aku bisa mengantar handphone mu" jelas Hejun.

Mayra tersenyum agar Hejun tidak merasa bersalah "Gwaenchana, aku akan pulang sendiri".

"jangan! Biar aku mengantarmu, lagi pula aku tidak melihat kau membawa tas ataupun dompet"

Mayra langsung memeriksa kantung celananya dan ternyata benar, saat kabur tadi malam dia tidak membawa apapun selain handphonenya.

"kalau begitu, ayo" Hejun kembali melangkah, ia tidak lupa memasang masker hitamnya.

Mayra bingung kenapa laki-laki itu harus memakai masker dan topi seolah olah dia seorang idol atau seorang artis.

Tapi apa mungkin dia seorang artis?

"maaf, tapi kenapa kau menutupi wajahmu?" tanya Mayra yang sudah tidak mau menduga duga lagi.

Laki-laki itu sempat terkekeh, walaupun hampir seluruh wajahnya tertutupi tapi itu terlihat dari matanya yang menyipit.

"jika aku tidak menutupinya, nanti siang kita berdua akan berada di sampul majalah ataupun internet" ucap Hejun santai dan kembali melangkah.

Mata Mayra kembali membulat "kau seorang idol?".

"model, lebih tepatnya bukankah kau seorang ARMY? Tapi kenapa tidak mengenalku" koreksi Hejun.

Lagi-lagi Mayra berhenti mendadak ketika mendengar itu, model, dia sekarang berjalan dan bahkan menginap di rumah model. Habislah riwayatnya ketika seseorang menangkap basah mereka.

Dan apa hubungannya dengan ARMY, BTS, BIGHIT, atau mungkin dia seorang model di BIGHIT? tapi kenapa Mayra tidak mengetahui itu?.

Mayra sedikit berlari untuk mengejar Hejun "kau model BIGHIT?!" ucap Mayra.

Hejun hanya mengangguk, namun Mayra malah menunduk, sadar akan hal itu Hejun berhenti dan menatap Mayra "wae?" ucap Hejun.

"mian, aku tidak mengenalmu, aku hanya fokus pada bangtan" Mayra ikut berhenti dan menatap lantai koridor apatermen.

DREAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang