22. I Miss Us

5.1K 537 79
                                    


"Hari ini makan siang bareng kan?" tanya Ale setelah mencium pipi Trella

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hari ini makan siang bareng kan?" tanya Ale setelah mencium pipi Trella.

Trella bergumam kemudian menggeleng. "Can I have my lunch with Wendie and Judith?"

"For every time?" tanya Ale sedikit kaget.

Trella menggigit bibir bawahnya. "Selama aku masih kerja."

Ale mengelus rambut Trella penuh sayang. "You look exactly like a kitten. Nurut banget sekarang aku sampai bingung."

"Nurut apa?"

"You asked me first, sebelum beneran pergi makan siang sama cewek-cewek kamu."

"Oh.. Aku ngasih tau aja sih, Le. Bukan minta izin." Jawab Trella santai.

Ale hanya bisa terkekeh melihat Trella yang masih menarik ulur dirinya. Tidak apa-apa. Ia akan tetap bersabar dan menunggu.

"Lagi pula, there's nothing to argue juga sih." lanjut Trella santai. "Tapi baju aku, Le?"

"Iya pulang kamu kerja kita beli baju ya.." balas Ale sabar.

Sejak bangun tidur sampai mereka tiba di studio Trella, yang perempuan itu bahas adalah baju-bajunya yang belum sempat dibeli. Ale mengerti. Baju-baju Trella sudah tidak bisa dipakai dan baju-baju miliknya tetap saja tidak terlihat tepat. Apa lagi perempuan itu akan bekerja dihadapan anak-anak, baju yang pantas adalah keharusan.

"Le?" Trella kembali memanggil namanya.

Pria itu langsung kembali menatapnya dan langsung melebarkan senyumnya. Tubuhnya menunduk dan mencium pelan perut Trella. "Bye-bye dulu ya anak ganteng dan cantik, nanti sore ketemu Papi lagi."

"Papa." Ralat Trella.

"Iya.. Iya.. Papa." Jawab Ale malas.

"Kalau setengah hati dipanggil Papa, gak apa-apa, aku bisa minta yang lain. Banyak kok yang nawarin gantiin posisi kamu."

"Ella.." lirih Ale mencoba menahan kesal.

Trella mendelik. "Kenapa?"

Ale dalam hati mencoba bersabar. Sekali salah bicara, perempuan di hadapannya ini bisa menghilang begitu saja dan membuat kebohongan-kebohongan lain padanya. Ini demi Trella dan anak-anaknya. Ia harus jauh lebih mengerti lagi dari pada sebelumnya.

"Nope. Mau aku anter ke atas?"

"Gak perlu." Jawab Trella sambil membuka sabuk pengaman. "Jangan lupa, Le. Baju aku." Ucap Trella kembali sebelum keluar dari mobil Ale.

"Iya Gilly sayang yang baweel." Jawab Ale sambil terkekeh dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

--------------------

"Ella! Gue udah nyampe nih!" teriak seseorang sambil mengetuk-ngetuk pintu studio.

Dahinya berkerut bingung tapi tetap melangkah menuju pintu dan membukakannya. "Disini gak ada Ella."

Lingua FrancaWhere stories live. Discover now