32. Annoying Ale

6.2K 513 46
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ale tidak pernah tahu bahwa ketika hubungannya dan Trella membaik sama dengan Trella yang menempel hampir 24 jam kepadanya.

Ale menyukai kenyataan itu.

Tapi cukup melelahkan setiap pagi harus melihat Trella menangis di depan pintu ketika ia berangkat bekerja.

Mudah apabila Trella mau ikut dengannya ke Dormir, yang menyulitkan adalah kenyataan perempuan itu tidak ingin Ale pergi bekerja.

"Tuh kan kamu emang gak sayang." Ketus Trella setelah menegak segelas jus miliknya.

"Bukan gitu, Gilly...."

"Terus apa?!"

"Kamu jangan tantrum terus." Keluh Ale kesal. "I'm going to a very important meeting, untuk finalisasi semua dokumen merging Dormir dan Great Palace Hotel di Kroasia."

"Kenapa sih kamu sibuk banget ngurusin Dormir. Perasaan Senna nggak?" keluh Trella sedih.

Ale tidak boleh kesal.

Dalam hati pria itu menyabarkan hati melihat sifat baru Trella kali ini.

"Gilly sayang.." lirih Ale sambil meraih tubuh Trella kepelukannya.

"Dormir Jakarta itu pusatnya Dormir. Pusat sektor perhotelan dari ONE Group ya di Dormir Jakarta. Senna kan ngurusin yang di Bandung, pastinya beda dong."

"Iya tapi kan..." keluh Trella kembali.

Trella sendiri sadar dirinya menyebalkan, tapi entah kenapa ia ingin mengikat Ale disekitar netranya setiap saat. Ia semacam tidak rela Ale harus berada diluar rumah tanpa dirinya untuk waktu berjam-jam.

"Kamarnya Phil sama Lil gimana? Baju mereka gimana? Sabun mandi? Handuk? Selimut? Lampu hias? Boneka? Stroller? Car seat? Itu giman—"

Ucapan Trella terhenti karena Ale menciumnya sekilas kemudian pria itu tersenyum merasa gemas. "Ikut aku ke Dormir, gimana? Aku cuma akan rapat dua sampai tiga jam setelah itu kita bisa belanja."

"Gak mau. Aku males mandi." Jelas Trella sambil menarik-narik gaun piyamanya yang sebatas paha.

"Gak apa-apa, gak usah mandi. Kamu bisa tidur lagi disana, La." bujuk Ale berharap drama pagi ini cepat selesai.

"Gak mauuu..." keluh Trella sedih.

"Terus kamu maunya gimana? I'll be late for the meeting, sayang.."

Trella cemberut sambil berlalu kembali masuk ke dalam kamar mereka. Tentu saja Ale yang sudah siap dengan stelan jas Kitonnya itu hanya bisa menghela napas dan ikut beranjak menyusul Trella di kamar mereka. Wajahnya yang mencoba sabar tiba-tiba berubar tersenyum ketika ia membuka pintu.

Trella disana sibuk mengganti bajunya menjadi sebuah gaun santai sepanjang lutut. Rambut coklat gelapnya dibiarkan terurai begitu saja dan perempuan itu kini sibuk merias diri. Dengan jelas tidak menyadari Ale yang menyandar di daun pintu menatap dirinya.

Lingua FrancaWhere stories live. Discover now