03. Memories

14K 637 28
                                    

Sejujurnya terbesit sedikit perasaan menyesal setelah diri Rachel yang dengan sadar membentak kedua sahabatnya itu. Dan sekarang ia jadi uring-uringan untuk berangkat ke sekolah. Rachel hanya masih belum siap beratap muka dengan Amber maupun Ninda.

Ditambah lagi cuaca pagi ini mendung, membuatnya tambah merasa uring-uringan.

Namun karena omelan nyaring dari ibu Rachel yang mematikan itu, akhirnya Rachel terpaksa pergi ke sekolah.

___

Berjalan di koridor saat sekolah masih sepi terkadang adalah hal yang mengerikan. Rachel sangat setuju dengan penyataan itu.

Karena sekarang dirinya sedang berjalan melewati koridor sekolah yang bahkan satu murid pun tidak ada yang melewatinya, selain ia sendiri.

Rechel masuk ke dalam kelas, yang tentunya kosong. Lalu memutuskan untuk berjalan keluar.

Sepanjang langkah kakinya yang menggema ia hanya melamun tanpa berpikir langkah kakinya itu akan menuju kemana.

Terbesit ingatan tentang kenangan antara dia dan Miko dulu. Rachel segera menggeleng-gelengkan kepala berusaha untuk melupakan semua kenangan tentang Miko.

Pikiran Rachel kembali sadar, ia merasakan hembusan angin sepoy menerpa wajah cantiknya. Rachel sedikit menghirup nafas, merasakan kesejukan pagi ini. Dan tersenyum cerah.

Hati Rachel mencelos, kala dihadapannya tersaji pemandangan asri. Tempat yang sedikit tak terurus, namun tetap indah. Dan tempat ini adalah tempat dimana ia dan Miko menghabiskan waktu bersama. Tempat favorit mereka.

Tempat ini jarang dikunjungi murid-murid sekolahan mereka. Alasannya ada beragam, ada yang bilang tempat ini angker, juga ada yang bilang tidak betah berada disini karena banyak nyamuk. Padahal tempat ini benar-benar nyaman dan tenang. Maka dari itu, dulu Rachel dan Miko lebih memilih kesini.

Hanya untuk sekdar mengobrol atau salig bercanda ria.

Well, kenyataannya sekarang hal itu hanyalah masa lalu baginya.

Rachel menghela nafas. Si Miko sialan itu benar-benar menyulitkannya. Ia sangat-sangat tidak ingin berurusan dengan sosok itu, lagi. Ia cukup lelah dengan semua kejadian yang ia alami.

Ditambah lagi sekarang ia ada sedikit masalah dengan dua sahabatnya itu.

Rachel memegangi kedua tangannya erat. Cuaca mendung membuat suhu ikut dingin. Dan ia lupa tidak mengenakan jaket.

"Loh Rachel?" Rachel tersentak ketika ia mendengar gumaman lirih di arah belakangnya berdiri.

Rachel menengok lamat-lamat. Ia berharap jika orang itu bukan seseorang yang ia pikirkan.

Salah total.

Kenyataannya, sekarang tepat di belakangnya berdiri Miko yang masih menatapnya dengan raut yang sulit dijelaskan.

Rachel mencoba bersikap biasa. Walaupun dalam hati ia terus merutuki kenapa dirinya harus selalu dipertemukan dengan Miko.

"Maaf kalo ngeganggu. Aku nggak tau kalo kamu ada disini." Miko tersenyum setelahnya.

Rachel mendengus sebal. Sejujurnya ia muak melihat senyum itu. Senyum yang memiliki sejuta makna tersembunyi di dalamnya.

Dan senyum itu juga, yang membuatnya kembali mengingat masa-masa menyenangkan bersama sosok itu. Dan kembali pada kenyataan kala mengingat hal menyedihkan yang lelaki itu perbuat padanya.

BACK TO YOU [END]Where stories live. Discover now