05. Newsflash!

9.4K 469 16
                                    

Rachel sampai di rumah dengan wajah lesu nya. Entah antara karena dirinya yang kelelahan, atau karena dirinya yang sedikit cemburu dengan apa yang ia lihat beberapa menit lalu.

Iya, Rachel mengakui jika saat itu ia cemburu.

Hell, dia masih menyukai cowok itu jika kalian ingat. Dan rasanya sakit melihat Miko yang menggandeng perempuan lain selain dirinya.

Plakk

Rachel menampar pipinya pelan. Berusaha menghilangkan perasaan yang membakar hatinya itu. Ingat, dia sudah putus dengan Miko. Putus.

Rachel menghembuskan nafasnya keras. Ah, peduli setan dengan apa yang ia lihat tadi, ia terlampau lelah, lelah fisik dan juga lelah batin.

Rachel menuju ke kamarnya, menganti baju seragamnya, dan meletakkannya ke dalam keranjang pakaian kotor.

Ia kemudian berbaring di kasur miliknya, merogoh ponsel nya yang ada di saku celana pendek nya__yang khusus ia gunakan saat di rumah__dan menyalakan ponsel itu.

"Pantes aja nggak ada notif dari tadi, nggak gue nyalain data internetnya." gumam Rachel sambil mengotak-atik ponselnya.

Notif-notif aplikasi chat mulai muncul. Rachel kemudian mengeceki nya satu persatu.

Drtt drtt

Ponsel yang digenggam Rachel bergetar, panggilan masuk dari Ninda tertera di layar.

"Tumben nelpon." Rachel mengangkat telepon dari Ninda.

'Rachel!' Rachel langsung menjauhkan telinganya, suara cempreng milik Ninda bisa membuat telinganya sakit.

Lagipula ada apa dengan sahabatnya itu, sudah jarang sekali meneleponnya, lalu tiba-tiba sekali menelpon langsung heboh seperti ini.

Untung teman.

"Nggak usah ngegas njing." Coba lihat, sekarang siapa yang ngegas. Maaf Rachel hanya sedikit tersulut teman-teman.

'Lo juga ngegas Chel.' suara Ninda di seberang sana kembali normal.

Rachel mencibir, "Salah lo. Kenapa tiba-tiba tereak kuping gue sakit tau."

Ninda terkikik, kemudian mengucapkan kata maaf. Rachel ini seperti tidak tahu dirinya saja. Padahal di kelas selalu bertemu, atau bisa dibilang hampir setiap hari selalu bertemu wajah cantik Ninda yang kata gadis itu begitu.

"Ada apa?" Rachel sekarang dalam mode kalem nya.

Eh, tapi kan Rachel bukan siswa pecicilan seperti Ninda.

'Lo belom cek grup Tempat Ghibah ya?' jangan tanya siapa yang menamai grup mereka seperti itu.

Yang pasti berkat grup chat itu Rachel jadi tahu beberapa berita mengenai murid-murid di sekolahnya, yang bahkan kadang tak ia kenal.

Dan satu hal konyol lainnya adalah, bahkan Amber pun dimasukkan ke dalam grup chat tersebut.

Rachel tak habis pikir dengan pemikiran teman-temannya itu.

Dan yah, ia jarang, tidak, tapi sangat jarang, sekali ikut dalam obrol grup chat itu.

"Belum sempet gue cek." Rachel membalas dengan santai.

Di dalam sambungan telepon, Rachel dapat mendengar jika Ninda berdecak.

'Lo tau nggak?' Ninda memberi jeda sebentar.

"Apa?" Rachel merespon dengan malas. Ninda terlalu bertele-tele menurutnya.

'Yang tadi bareng Miko tuh, gue baru tau, ternyata dia murid baru di sekolah ini. Dih, kegetelan banget tuh bocah, masi murid baru aja udah gandeng-gandeng cowok orang.'

BACK TO YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang