08. Memories Pt.2

8.1K 440 22
                                    

"Udah lama gue nggak main ini!" Rachel semakin gencar memasukkan bola basket ke dalam keranjang dengan cepat, ia asal-asalan memasukkannya.

Di sampingnya Amber dengan tenang memasukkan bola basket ke dalam keranjang juga. Ia tak mau kalah dengan Rachel. Skornya tertinggal jauh dari bocah itu.

Coba tebak mereka ada dimana? Iya, mereka pergi ke Timezone untuk mengisi waktu weekend mereka. Ninda? Bocah itu masih sibuk dengan mesin bonekanya.

Iya, Ninda juga ikut. Mereka bertiga sering menghabiskan waktu weekend mereka untuk pergi kesini.

Eh, bukan. Tapi Rachel yang sering. Iya, dia yang lebih sering kesini, dengan Miko :)

"Udah ah capek gue gerak mulu." Amber berhenti mengarahkan bola basket ke dalam keranjang.

Maaf Amber orangnya mageran.

Rachel tak peduli. Ia hanya ingin memenangkan dan mendapat banyak skor ketimbang skor yang didapat Amber.

"Bodo amat."

Plak

Amber menggeplak kepala Rachel. Rachel mengaduh kesakitan. Jelas sakit karena Amber menggeplak kepalanya dengan tenaga.

"Guys!" Ninda berteriak sambil berlari ke arah Rachel dan Amber.

Ditangannya ada sebuah boneka, yang padahal banyak dijual di toko-toko. Ekspresi Ninda bahagia, jelas, karena usaha yang dari tadi ia lakukan tidak sia-sia.

Rachel menoleh, begitu pun dengan Amber. "Apa?" ucap keduanya serentak.

Ninda sudah berdiri tepat di depan dua sosok itu. Senyumnya masih selebar tadi, ekspresinya juga.

Ia kemudian menyodorkan boneka__yang berhasil ia ambil__ke arah dua sahabatnya itu, berniat untuk menyombongkannya pada mereka berdua.

Sayangnya, baik Amber maupun Rachel tak memberikan respon apapun. Amber melirik ke arah boneka milik Ninda dengan raut datar. Sedangkan Rachel malah kembali fokus dengan bola basketnya itu.

Ninda mendengus, dua sahabatnya ini memang menyebalkan. Sudah susah-susah ia berusaha mendapatkan boneka ini, dan ia ingin memamerkannya pada dua sahabatnya itu, tapi malah mereka berdua tak menanggapi hasil kerja kerasnya ini.

"Ngapa muka lo cemberut hah?" Rachel bertanya dengan santai, ia tidak merasa ada yang salah.

Ninda makin cemberut. "Lo nggak liat nih boneka?"

Rachel melirik ke sebuah boneka beruang yang dipegang Ninda. Tatapannya biasa, tidak ada rasa kekaguman sama sekali, dan Ninda bisa melihat eksrepresi Rachel tersebut.

"Oh?" pada akhirnya Rachel hanya mampu memberi respon seperti itu pada Ninda.

"Ck, seenggaknya kalian bilang kek boneka yang gue ambil tuh bagus apa kagak." Ninda mencibir sambil mengelus-elus boneka nya.

Amber memicingkan matanya. Hell, boneka seperti itu tak ada spesial-spesial nya sama sekali. Itu hanya boneka beruang biasa yang bahkan sering ia temukan di toko-toko pinggir jalan atau mall-mall.

"Boneka lo jelek."

"Tai."

Ninda melangkah meninggalkan Rachel dan Amber. Baik Rachel maupun Amber tak ambil pusing. Toh, mereka sudah paham dengan sifat Ninda yang seperti ini. Childish.

Dan mereka akhirnya lebih memilih mengikuti Ninda, juga mengakhiri bermain di Timezone.

___

"Lo udah bisa move on dari Miko?"

Rachel tersedak, ia buru-buru meminum air putih yang ia beli. Apa-apaan dengan Amber, tiba-tiba memberinya pertanyaan seperti itu, kan dia jadi kaget.

BACK TO YOU [END]Where stories live. Discover now