10. Just Listen To Me

7.9K 403 14
                                    

"Rachel!" Teriakan itu sontak membuat Rachel berhenti. Ia masih ada di koridor sekolah, yang sebenarnya tujuannya untuk menuju ke kelasnya.

Tapi suara seseorang memanggilnya, rasanya Rachel sudah lama tidak mendengar panggilan dari suara familiar itu.

Dan jujur, ia rindu dengan suara milik sosok itu.

Rachel menoleh ke belakang. Di belakangnya, jauh di belakangnya, Miko berdiri dengan nafas ngos-ngosan.

Ekspresi Rachel mencoba datar. Dia ingin memaafkan Miko, sangat. Tapi setiap hati nya menginginkan hal itu, otak nya selalu kembali mengingat dimana Miko yang dengan kurang ajarnya mengecewakan dirinya sebegitu dalam.

Dan itu sukses membuat Rachel mengurungkan niat nya itu.

Rachel menghela nafas pelan. Berusaha tenang berhadapan dengan Miko. Rachel sebenarnya gugup, entah mengapa.

Miko berjalan ke arahnya dengan santai. Rachel terus menatap gerak-gerik Miko.

"Ada apa?" kalimat itu terlontar dari mulut Rachel kala Miko sudah ada tepat dihadapannya.

"Pulang sekolah nanti lo bisa nemui gue? Di halaman belakang sekolah, tempat kita ngobrol dulu."

Dulu.

Yah, rasanya sudah begitu lamanya mereka berpisah. Rachel sendiri juga tak menyangka akan seperti ini perpisahan mereka. Terlalu buruk. Dan menyayat hati.

Ia benci dirinya menjadi lemah. Semua perempuan selalu mengatakan itu. Nyatanya tak ada satu pun perempuan yang akan sekuat itu bila orang yang mereka cintai dan juga percayai telah mempermaikan mereka dari luar.

Dan Rachel merasakannya.

Rachel menatap Miko. Ia jelas bisa sekali datang kesana menemui cowok itu. Tapi, ia terlalu pengecut untuk mendengar segala pernyataan dari mulut cowok itu. Yang mungkin akan menyakitinya, lagi.

Rachel benci dikecewakan.

Dan semua orang benci dengan itu.

"Maaf, tapi gue nggak mau bikin cewek lo marah." Setelahnya Rachel berbalik, meninggalkan sosok Miko dengan raut tanya cowok itu.

Rachel tak mempedulikan bagaimana reaksi Miko. Ia masih kecewa dengan Miko. Walaupun ia sadar jika apa yang ia lakukan malah membuat semua semakin rumit. Entah baginya atau bagi Miko.

Padahal dalam hati Rachel masih berharap. Iya, berharap agar mereka kembali lagi seperti semula.

Tapi kembali ia mengingat jika sekarang Miko memiliki orang yang ia jaga. Bukan ia tentu nya.

Aurel.

Iya, cewek itu kentara sekali sangat di perhatikan Miko. Ia iri. Bahkan semudah itu kah Miko melupakannya, dan bersama dengan perempuan lain. Sedangkan ia masih berperang batin dengan perasaannya itu, serta berusaha melepaskan perasaannya pada cowok itu.

Tapi apa sekarang?

Miko dengan seenaknya datang menghampirinya, meminta nya untuk datang menemui dia dan berbicara empat mata.

Stop, Rachel bukan sebuah boneka yang bisa dengan seenaknya dipermainkan oleh cowok itu.

Rachel melangkahkan kakinya secepat mungkin. Ia sangat-sangat ingin menjauh dari sosok itu.

Hatinya terlalu sakit. Bahkan untuk sekedar menatap wajah itu pun ia tidak kuat.

***

Miko menunduk. Lagi-lagi Rachel menolaknya mentah-mentah. Sebegitukah Rachel membenci nya.

Miko menampar pipinya pelan. Yang benar saja, jelas Rachel sangat membencinya, mengingat apa yang ia lakukan sangat keterlaluan.

BACK TO YOU [END]Where stories live. Discover now