⚫⚪⚫
Suara ricuh dari jam alarm di atas nakas membuat Abadi mengerjap perlahan, juga membuat mimpinya berakhir. Seorang wanita yang sedang berbicara dengannya kini telah hilang ditelan portal putih.
Saat terbangun, tidak ada lagi tanda-tanda keberadaan wanita itu. Abadi duduk dengan pandangan menilik ke area sekitar, seperti ingin memastikan sesuatu. Namun, aroma khas kayu-kayuan yang menguar, jam weker di nakas, serta pintu balkon yang terbuka membuat Abadi menghela napas berat.
Semalam hanya mimpi.
Ibunya hanya ada di dalam mimpi. Dan ia tak tahu kapan lagi akan segera menemui mimpi itu.
Ketika menyadari pintu balkon yang terbuka lebar, Abadi mengernyit bingung. Seingatnya, pintu itu tidak pernah terbuka sejak semalam.
“Lo ngapain di sini?” Abadi bertanya ketika melihat Alia muncul dari ambang pintu balkon. Perempuan itu terlihat sedang memasukkan ponsel ke saku celana olahraga, lalu melangkah ke arahnya.
“Kamu demam dari semalem.” Alia duduk di tepi ranjang, memperhatikan wajah Abadi.
Dan Abadi tidak memberi respons apa pun.
“Aku datang ke sini karena penjaga vila kamu minta tolong ke aku, katanya kamu tidur di ruang tengah sambil ngigau.”
“Dan?”
“Dan aku jagain kamu dari semalem.”
Mendengarnya, Abadi meringis kikuk. “Maaf kalau gue ngerepotin lo.”
“Nggak kok. Tapi kamu beneran nggak apa-apa?”
Abadi mengangguk kurang yakin.
“Kamu yakin? Periksa aja yuk ke—”
“Alia,” panggilnya dengan nanar, membuat Alia tertegun sesaat. “Can you hug me?”
Alia memeluknya segera. Satu tangannya perlahan merambat, menepuk bagian punggung lelaki itu, sedang tangan yang lain ia gunakan untuk mengelus rambut lelaki itu. Dada Abadi bergemuruh. Pelukan hangat Alia mampu menghantarkan ketenangan yang selama ini ia inginkan. Lelaki itu perlahan mulai mengeratkan pelukan, tak membiarkan Alia lepas darinya.
Hening.
Napas Abadi terdengar memburu, sejurus kemudian, ia menitikkan air mata. Hanya beberapa tetes. Namun, beberapa tetes itu mampu menjabarkan seluruh emosinya yang selama ini ia tahan.
Merasakan bahunya basah, Alia lantas bertanya, “kamu nggak apa-apa, kan?”
bersambung..

YOU ARE READING
Dia Abadi [Terbit]
RomanceDia Abadi berpusat pada jalinan kompleks antara cinta, kehilangan, dan penemuan diri. Berkisah tentang perjalanan antara dua tokoh utama, Indra Gana Abadi dan Alia Zahrantiara; yang mengalami trauma setelah kehilangan sosok berharga di hidupnya. Di...