(IND) Chapter Six

1.3K 139 38
                                    

Arthit mengunci dirinya di dalam kamar mandi, sedang menatap bayangan dirinya di cermin, sambil menggerakkan alisnya berusaha menahan emosinya saat melihat apa yang dilakukan Kongpop padanya.

Ia seakan melihat hantu dan meskipun ia sungguh sudah mati dan menjadi hantu, ia juga tidak rela berwujud seperti itu, pikirnya.

Sementara itu, Kong sedang tertawa terpingkal – pingkal di luar dan paman Liu menggelengkan kepala melihat lukisan hasil karya Kong di depannya.

"Ini...lukisan Arthit?" ia bertanya sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Tadinya bukan seperti itu, aku melakukan sedikit improvisasi...agar lebih menarik..." jawab Kong dan kembali tertawa.

Paman Liu lalu menoleh melihat lukisan hasil karya teman – temannya, dan berhenti pada lukisan Toey.

"Jika ini di pajang di gallery, cepat atau lambat media akan menyerbu kemari dan mewawancarai Arthit. Saat itu, kita tidak bisa lagi menyembunyikan identitasnya."

"Selain kau dan aku yang menyaksikan sendiri ia hidup kembali, siapa yang akan percaya bahwa ia adalah mummy berusia ribuan tahun?" sahut Kong yang sudah puas tertawa.

"Tidak perduli apakah itu fakta atau bukan, wajah Arthit dan foto mummy itu memiliki kemiripan, bukan hanya penampilan, ia juga berprilaku dan berbicara seperti orang jaman dahulu."

"Kau terlalu khawatir, kecuali orang bodoh, tidak ada yang akan memperhatikannya, atau percaya bahwa dia adalah mumi hidup!" ujar Kong.

Kong mengangkat lukisannya lagi dan menyentuh bagian cat yang ia tambahkan untuk menutupi lukisan original dibawahnya.

[Flashback]

"..........................................." Toey mengernyitkan alis memandang lukisan Kong yang tampak seperti boneka jepang tersebut, teman – temannya yang lain juga berkumpul untuk melihat dengan penasaran.

Semuanya tercengang dan tertawa terpingkal – pingkal setelah itu.

Toey menoleh pada Kong dan bertanya. "Sebenarnya kau melukis sambil melihat model atau berdasarkan imaginasimu sendiri?"

Kong memutar bola matanya memikirkan kalimat untuk menjawab pertanyaan pria itu.

"Akhir – akhir ini aku terinspirasi oleh budaya Jepang jadi kuputuskan untuk melakukan sedikit improvisasi agar terlihat lebih menarik, kau lihat mereka saja sampai tertawa seperti itu! Ini membuktikan lukisanku selain memiliki nilai artistic juga nilai humoris dan sangat menarik!" ujar Kong dengan bangga.

Semuanya menghela nafas pasrah dan tidak berkomentar.

Toey memandangnya lurus sambil memicingkan matanya curiga. "Jika begitu untuk apa kau mengambil lukisanku?"

Kong mengedipkan matanya sejenak dan menghela nafas panjang, "Baiklah!" ia lalu mengayunkan tangannya memberi isyarat agar Arthit kemari.

"Kuperkenalkan pada kalian, ini adalah putra paman Liu yang baru datang dari China, namanya Arthit. Dia tidak bisa berbahasa Thai!"

"APAAA?!" seru semuanya tidak percaya. 

"Kenapa Paman Liu bisa mendadak punya putra sebesar ini?! Bukankah katamu dia belum menikah?" tanya Nan.

"Ceritanya panjang!"

"Kupikir dia model wanita?!" Drake tampak kecewa.

"Kupikir...dia bukan manusia." Tambah Mond.

"Jadi dia tidak bisu?" Tanya Nan. "Hai..." Nan melambai padanya.

Arthit mengangguk sambil tersenyum pada gadis itu.

(IND - ENG) -  Ancient Love, The Present Time - The EndWhere stories live. Discover now