(IND) Chapter Sixteen

898 105 6
                                    

Paman Liu membantu Arthit mengoleskan obat pada memarnya yang disebabkan oleh tali, ia sedang duduk bersila dan setengah telanjang di ranjang ketika Kong tiba-tiba membuka pintu dan masuk.

"Apakah kalian sudah selesai?" Tanya Kong lalu memanjat dan duduk di samping Arthit, kemudian merebut obat dari tangan paman Liu.

"Apakah kau keberatan jika aku mengambil alih dari sini? Aku ingin membicarakan sesuatu dengan Arthit." ujar Kong kepada Paman Liu dalam bahasa Thai.

"Tentu saja tidak, aku akan kembali dengan dessert dan minuman, permisi!" Pria tua itu mohon diri dan keluar.

Setelah tinggal berdua dengan Kong, Arthit dengan cepat mengenakan piyamanya kembali, tetapi segera dihentikan oleh Kong saat hendak mengancing piyamanya.

"Hei, kau belum selesai, kan?" Protes Kong segera menghentikan tangannya, lalu membantu mengoleskan salep dingin pada dadanya menggunakan jarinya dengan hati-hati.

Arthit menjadi malu tanpa alasan. "A-apa yang ingin kau bicarakan?"

"Wow! Kau mengerti bahasa Thailand sekarang? "

Arthit mengangguk sambil tersenyum. "Hanya sedikit..."

"Aw, kau harus belajar lebih banyak...jadi kau bisa memiliki teman atau mencari pacar..." goda Kong.

"Pacar?" Arthit mengangkat alisnya dan tampak bingung.

Kong mengangguk. "Mm..." ia berpikir sejenak. "Seperti...pasangan hidup...calon istri..."

Arthit tertawa dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak?" Kong membelalakkan matanya dan bingung. "Kau tidak ingin menikah atau kau tidak suka wanita?"

"Apa?"

"Er... Maksudku, seperti apakah pernikahan di jamanmu? Apakah kau pernah jatuh cinta atau memiliki calon pasangan hidup? "Kong mengubah pertanyaan.

"Sebagai mata-mata, aku tidak bisa memiliki masa depan, atau istri," jawab Arthit. "Meskipun aku mungkin memilikinya, semua itu diatur oleh Yang Mulia, aku tidak punya hak untuk memutuskan apa pun sesuai dengan kehendakku sendiri..."

"Lalu bagaimana dengan hasrat? Kau tidak pernah memiliki perasaan pada seseorang atau tidur dengan wanita mana pun sebelumnya? "

"Hah?!" Arthit langsung tersentak dan menjadi gugup. "Tidak! Itu perbuatan asusila! Pria dan wanita tidak diperbolehkan berdiri terlalu dekat satu sama lain sebelum menikah, apalagi tidur...bersama, bahkan putri dan ayah atau saudara lelaki dan perempuan juga tidak boleh saling bersentuhan!"

Kong tercengang dan tidak bisa mempercayainya.

"Kau serius?!"

Arthit mengangguk.

Kong memikirkan sesuatu di kepalanya dan tersenyum nakal sebelum bertanya.

"Bagaimana kalau pria dan pria?"

"Tidak masalah!" jawabnya santai.

Kong sengaja mendekatkan wajahnya ke Arthit dan menatap lurus ke matanya. "Dengan melakukan ini?"

Arthit membeku di tempat seperti dihipnotis sejenak dan membalas. "A-apa yang kau lakukan?"

"Apa yang kau pikirkan?"

"Tidak ada..."

Keduanya mematung di posisi tersebut selama beberapa menit, setelah itu Kong mengerutkan alisnya dan terlihat penasaran seakan memikirkan sesuatu lagi.

"Apakah kau pernah berciuman dengan seorang pria sebelumnya?" Tanya Kong.

"Ya..." Arthit menjawab tanpa berpikir.

(IND - ENG) -  Ancient Love, The Present Time - The EndWhere stories live. Discover now