(IND) Chapter Twenty

806 94 16
                                    

Kong memulai rencananya, ia diam-diam menggeledah kamar paman Liu untuk mencari kunci akses lab ketika orang tua itu meninggalkan rumah dan Toey juga menggeledah kamar pamannya untuk mencari kunci cadangan. Sayangnya, hasilnya tidak bagus.

Selanjutnya, ia menempatkan kamera tersembunyi di setiap sudut ruangan di rumah, tepatnya di ruangan tempat yang sering di kunjungi orang tua itu, bahkan di mobil dan kamar mandi. Namun, ia tetap tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan maupun lokasi kunci.

Kong kehilangan kesabarannya, ia curiga kalau paman Liu mungkin tidak menyimpan kunci tersebut di rumah, jadi ia pun menjalankan plan B.

"Er...Arthit ingat bagaimana cara membuka buku itu, jadi...dia ingin mencobanya..." kata Kong dengan ragu - ragu, lalu tersenyum lebar berusaha meyakinkan orang tua itu.

Paman Liu menatap Kong sejenak lalu menoleh melihat Arthit, ia tampak ragu.

"Sungguh? Bagaimana?!"

Arthit tersentak seketika dan melirik Kong sejenak sebelum menjawab. "Bawakan aku buku itu, akan kulakukan!"

"Apakah kau...benar-benar ingat?"

Arthit menganggukkan kepalanya pelan.

"Baiklah, aku akan memeriksa jadwalku dan mencari waktu untuk membawamu mengunjungi lab lagi."

Kong dengan cepat melangkah maju dan bertanya. "Kau sepertinya tidak terlalu antusias akan hal itu?"

"Aku sibuk, Kong!"

"Benarkah?" Kong menyeringai.

"Ini sudha dekat akhir tahun, aku harus mereformasi rencana program amal untuk tahun depan..."

Kong segera menutup mulutnya. "Maaf."

"Tentu saja aku juga senang bisa mengetahui rahasia itu segera, tetapi di sisi lain, aku juga merasa gugup..." ia berhenti sejenak. "By the way, satu hal pada satu waktu, dua bulan lagi adalah hari peringatan kematian ayahmu, dan juga hari peringatan korban penggalian, apakah kau punya saran?"

Kong terlihat kaget, ia hampir lupa tentang itu, tanpa disadari ayahnya telah meninggal dunia selama dua tahun.

Kong berpikir sejenak sebelum menjawab paman Liu. "Ayo kembali ke gua tersebut untuk memberi penghormatan dan mendoakan para korban, aku percaya jiwa mereka masih berada di tempat itu..."

Paman Liu membelalakkan matanya dan terkejut mendengar usul Kong. "Apakah kau yakin?"

Kong mengangguk untuk mengkonfirmasi.

"Baiklah, aku akan membuat persiapan untuk itu..." ia berhenti sejenak. "Apakah kau juga ingin mengundang korban keluarga atau pekerja yang selamat?"

"Kirimkan saja undangan untuk mereka, dan minta mereka mendaftar jika ingin ikut..."

"Aku mengerti." Paman Liu kemudian minta diri.

-----------------------------------------------------------------------------------

Paman Liu memberi tahu Kong, Arthit dan Toey menunggu di rumah sakit sementara ia pergi untuk menyelesaikan beberapa bisnisnya seperti biasa di bank terlebih dahulu.

Setelah selesai, ia menuju ke tempat parkir, dan saat mendekati mobil dan membuka pintu, ia tiba-tiba berhenti ketika melihat ban depan mobilnya bocor, jadi ia pun berjongkok untuk memeriksanya.

Tiba-tiba dua orang pencuri datang dari belakangnya dan mengarahkan pisau di lehernya, memaksanya untuk menyerahkan semua barang miliknya, mereka juga mendorongnya ke mobil, dan menggeledah tubuhnya, mengambil keluar gantungan kunci dan dompet dari sakunya.

(IND - ENG) -  Ancient Love, The Present Time - The EndWhere stories live. Discover now