AD - A HUG (1.2)

51.8K 2.9K 23
                                    

DANIEL :

              Aku mengendap endap di semak semak. Aku mencium aroma bunga Lily. Aromanya sangat kuat. Membuatku hampir hilang kendali. Aku mencoba mengikuti arah aroma itu. Hingga aku masuk kedalam rumah tua yang dia tempati dulu.
            Apa mungkin mate ku telah kembali. Aku belum bisa memastikan. Aromanya membuatku terbius.
            Serigala ku mengaum kegirangan. Akhirnya mate kita telah datang.
            "Daniel, mate kita ada disini" ucap serigala ku yang bernama Grey. Bulunya berwarna abu abu putih seperti namanya. Grey sangat kuat dan hebat. Semua peperangan dapat dimenangkannya dengan mudah.
            "Aku tau Grey. Aromanya sangat kuat. Membuat kepalaku pusing dengan aromanya" jawabku. Aku masuk ke rumahnya lewat pintu belakang rumah.
            Melangkah dengan hati hati supaya tak menimbulkan suara. Tak lama terdengar suara perempuan yang sedang menangis. Jangan! Kau tak boleh menangis mate.
            "Grrr" Grey ikut mengeram sedih. Rasanya aku ingin memeluk nya sekarang. Meredakan emosi tangis nya. Apa boleh buat, belum waktunya dia untuk tau siapa diriku.
             Aku mendengar langkah kakinya menuju ke arahku. Aku pergi secepat kilat, hingga merusak pintu belakang rumah nya. Aku segera bersembunyi dibelakang pohon besar. Aku amati gerak geriknya. Dia sedang kebingungan, dan berjalan menuju hutan terdalam.
             "Tolong jangan kesana mate. Itu hutan berbahaya" ucap Grey.
"Lakukan sesuatu untuk mencegahnya Daniel. Kau mau mate kita bertemu para rogue"
            "Diam lah Grey. Aku punya cara. Sebentar lagi Clara akan kemari" ucap ku menenangkan serigala ku.
            "Apa hubungannya dengan Clara?"
            Dan benar saja dugaan ku. Clara datang menemui ku. "Kakak! Aku mencari mu dari tadi! Apa yang sedang kau perhatikan?"
            "Mate" desis ku.
            Mataku tak pernah berhenti untuk melihat Lily. Clara tiba tiba pergi begitu saja. Mungkin dia kesal karena tak ku perhatikan. Clara malah menemui Lily secara langsung. Mengajak nya berbicara.
            "Beraninya dia berbicara dengan mate ku! Aku saja belum pernah berbicara dengan Lily" kesalku. Awas saja kau Lily.
            "Bukankah kau yang menyuruh Clara kesini. Lily juga mate ku Daniel!. Kenapa kau marah, dia dapat mengalihkan perhatian Lily dari hutan terdalam" ucap Grey. Tetap saja aku merasa iri. Dia dapat berbicara santai dengan Lily. Sementara aku, hanya terus bersembunyi.
            "Dia adik perempuan mu, kau cemburu dengan adik mu sendiri?" Tanya Grey. "Entahlah. Aku sangat merindukan Lily"
           "Aku juga merindukan nya"

..➿..

           Aku menguping pembicaraan Clara dan Lily. Mereka tampak sangat bersemangat berbagi cerita. Seakan mereka adalah teman lama yang berpisah dan bertemu kembali. Aku tau Clara menggunakan kekuatan nya untuk membuat ingatan tentang nya dipikiran Lily. Clara juga bisa menghapus ingatan. Itu kelebihannya.
            "Aku baik baik saja. Kakakku sudah menunggu" ucap Clara. Sesekali matanya menatapku tajam. Aku sedang mengintip dibalik jendela.
           "Kamu punya kakak?" Tanya Lily.
           "Punya. Aku pamit pulang dulu Lily. Jika ada waktu aku akan main kesini lagi" ucapnya.
           "Mungkin aku tak akan tinggal disini lagi Clara". Ucapan Lily membuat serigala ku marah. Grey mengeram marah. Tentunya aku juga marah. Dia akan pergi lagi. Aku tak boleh membiarkannya pergi lagi. Lily milikku, dan selamanya tetap milikku.
           "Suara apa itu?" Tanyanya kaget mendengar suara geraman Grey.
          "Biasa, anjing hutan yang sedang mencari makanan. Kamu tak perlu khawatir" jawab Clara. Apa Clara bilang ? Aku dibilang Anjing hutan ?

 Apa Clara bilang ? Aku dibilang Anjing hutan ?

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Alpha Daniel [TERBIT E-BOOK]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن