AD - HICCUP (1.1)

40.9K 2.1K 36
                                    

DANIEL :

           Aku turunkan Lily didepan gerbang pack. Gerbang nya pun langsung terbuka lebar, menampakkan sebuah bangunan kastil kuno yang sangat besar dan megah. Lily menatap dengan penuh kagum.
           "Daniel, ini rumah mu?" Tanyanya. Aku mengangguk.
           "Ini bukan rumah Daniel! Tapi istana. Besar sekali" ucapnya kagum. Aku tersenyum melihat tingkah lakunya. Selama ini dia hidup di rumah tua yang jelek dan kumuh. Wajar saja jika dia kagum dengan rumah pack yang sangat besar ini.
            Aku menggeret tangannya untuk masuk kedalam pack. Mom dan Dad sudah menunggu. Lily mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah pack. Matanya tak pernah berhenti terkagum kagum.
           Dad dan Mom menunggu diruang tamu. Mereka tampak sibuk menyiapkan acara penyambutan Lily. Hingga mereka sadar akan kehadiranku.
            Mom bukannya memelukku malah memeluk Lily. Lily tampak kaget. Lalu membalas pelukan Mom. Setelah itu Dad memeluk Lily. Mom mengajak Lily untuk duduk di sofa.
            "Lily, Mom tak sabar ingin bertemu denganmu. Demi Moon Goodnes, kau sangat cantik Lily" ucap Mom sambil menyentuh pipi Lily. Lily tersenyum.
            "Maaf, Dad dan Mom tak sempat menjenguk mu kemarin di rumah sakit. Dad dan Mom baru saja sampai dari Alaska. Bagaimana keadaanmu Lily?" Tanya Dad.
            "Sangat baik, eum--
            "Panggil saja Dad John dan Mom Lia"
            "Baik Dad"
            "Kau terlihat sangat kurus. Apa Daniel tidak mengurus mu dengan baik? Daniel memang terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Sekarang ada Mom Lia yang akan membantu merawat Lily. Lily tenang saja" Yab! Mom memang sangat cerewet. Aku harap Lily tidak terlalu cerewet seperti Mom.
            Mom mengajak Lily untuk makan. Dan aku ijin untuk pergi bersama Charles, Beta ku. Ada urusan penting soal Pack.
             Charles memberi tau kalau para Rogue yang tadi menyerang Lily, adalah suruhan dari Steele. Hebat sekali dia mencoba untuk melukai mate ku. Berita tentang kehadiran Luna Blood Moon Pack tersebar dengan cepat. Hingga ke telinga Steele. Awas saja, keluarga bodoh itu akan mati, tak lama lagi.
            "Cepat bunuh semua keluarga Steele malam ini! Jangan sampai ada yang tersisa! Aku hanya ingin keselamatan Luna!!"
            "Baik Alpha!"

..➰..

LILY :

           Makanan yang dihidangkan banyak sekali. Aku sampai bingung untuk memilih lauk. Aku tak pernah makan dengan lauk sebanyak ini. Mom mengambilkan ku beberapa lauk.
          "Makanlah Lily. Kau masih tahap penyembuhan" ucap Mom Lia. Aku mengangguk. Setelah suapan pertama, tiba tiba Clara datang dan ikut duduk di sampingku.
          "Mom dan Dad datang, kenapa Clara tidak tau" ucap Clara.
          "Kau terlalu sering bermain di hutan. Makanya tak tau kedatangan Mom dan Dad" ucap Mom lalu mengambilkan piring untuk Clara makan.
          "Akhir akhir ini banyak Rogue yang berkeliaran liar di hutan perbatasan. Sebaiknya kamu dirumahnya saja Clara. Dad takut terjadi apa apa denganmu. Kamu masih kecil, baru kemarin kamu bertemu serigala mu kan?" Ucap Dad. Clara mengangguk dan menyantap makanannya dengan muka masam. Dia mungkin sebal di marahi. Tapi itu baik juga untuk nya. Bermain di hutan itu sangat berbahaya.
            Setelah makan, Clara menunjukkan kamar yang akan ku tempati. Kamar yang cukup besar untuk ku tiduri sendirian.
             "Kamar ini sangat besar Clara. Aku takut tidur sendirian dikamar yang besar ini. Apalagi interiornya serba hitam. Menakutkan" ucapku.
             "Ini kamar Daniel. Kamu akan tidur bersama Daniel sekarang. Kalian adalah Alpha dan Luna. Apa jadinya kalau Alpha dan Luna tidur dikamar yang terpisah? Kan aneh. Apalagi nanti jika Mom tau? Kau tau kan Mom kalau cerewet kaya gimana? Aku tadi dimarahin didepan kamu sama Mom. Kamu tau kan?" Ucap Clara.
             "Iya aku tau Mom kayak gimana. Tapi aku nggak bisa tidur berdua sama Daniel. Aku belum bisa Clara" ucapku.
             "Sudahlah tak usah bingung. Suruh saja Daniel tidur di sofa. Kamu tidur ranjang. Simpel kan? Tak baik Alpha dan Luna tidur dikamar terpisah. Akan ada gosip buruk tentang Alpha nanti" ucap Clara.
             "Kalau begitu aku saja yang pergi dari kamar ini. Aku bisa tidur dimana saja, asalkan jangan tidur dengan Daniel. Pliss!" Ucapku memohon kepada Clara. Tiba tiba pintu kamar terbuka, menampakkan seseorang pemilik kamar ini. Itu Daniel. Dia terlihat marah. Kenapa dia marah?
            Clara melihat Daniel yang terlihat marah, langsung pergi dari kamar. Meninggalkan ku sendirian. Saat aku ingin mengikuti Clara pergi, Daniel menahan ku . Menarik tanganku hingga aku jatuh ke pelukannya. Pintu kamar tertutup dengan keras tiba tiba. Firasat ku buruk. Akan terjadi hal buruk.
           "Kenapa kau tidak ingin tidur dengan ku Lily?"
           "Aku sudah besar. Aku bisa tidur sendirian" jawabku cepat. Sungguh aku tak ingin menatap matanya. Terlalu mengintimidasi. Aku arahkan pandangan ku ke sudut kamar.
           "Lily tatap mataku!"
           "Tatap Lily!!"
           Aku menutup mataku erat. Aku tak ingin menatap matanya. Aku benci suasana seperti ini.
            "Kenapa kau tak ingin sekamar denganku?" Bisiknya ditelinga ku. Bulu kudukku meremang. Suaranya terdengar seksi.
             "Jawab Lily"
             "Aku tak ingin terjadi sesuatu. Aku belum siap" ucap ku lirih. Aku membuka mataku perlahan.
             Daniel mendekatkan wajahnya ke wajahku. Semakin dekat hingga aku bisa mencium aroma mint dari nafasnya.
             "Tak akan terjadi sesuatu Kecuali jika kau ingin terjadi sesuatu" ucapnya. Aku meneguk air liur.
            Daniel semakin mendekatkan bibirnya, aku bingung harus bagaimana. Aku belum pernah dicium seseorang. Aku panik, dan tiba tiba cegukan. Sebelum Daniel bisa mencium ku, tiba tiba saja aku cegukan seperti anak kecil.
           "Kamu cegukan?"
           Aku mengangguk sambil menutup bibirku.
         

           

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

           

Alpha Daniel [TERBIT E-BOOK]Where stories live. Discover now