AD - LITTLE MATE (1.1)

51K 2.6K 1
                                    

LILY :

           Kenapa ada seorang pria di dalam kamar ku. Padahal aku sudah mengunci semua pintu, kecuali pintu belakang rumah yang sudah rusak. Pria ini menatapku tajam, seakan aku adalah santapannya.
           "Kita bertemu lagi little mate. Aku sangat merindukan mu" ucapnya.
Aku ketakutan, ingin rasanya aku menangis. Aku takut kehormatan ku hilang karena pria yang tak ku kenal. Pria aneh, yang tak tau dari mana asalnya. Tangannya mencoba menyentuh pipiku, tetapi aku memalingkan wajah ku darinya.
            "Siapa kamu? Kenapa berada di kamar ku?" Tanyaku lirih.
           "I'm your mate" bisiknya.
           "Aku tak mengenal mu! Pergilah dari sini!" Percuma aku berteriak. Tak akan ada yang mendengarkan ku. Seharusnya aku tak kemari. Aku menyesal kenapa harus kembali ke rumah ini, jika berakhir seperti ini. Bertemu dengan pria aneh, yang mengaku akulah mate nya. Mate ? Apa itu?
              Tangannya terulur untuk membelai rambut ku. Wajahnya mendekat ke wajah ku. Aku menutup mataku rapat. Hingga air mataku lolos. Aku tak ingin diperkosa. Pikiran pikiran kotor memenuhi otakku.
              "Jangan menangis mate" ucapnya sambil menghapus air mataku.
              Keberanian ku hilang entah kemana. Aura pria ini sangat mengintimidasi. Tapi aku tak bisa dengan mudah terpikat. Aku tak mudah untuk jatuh ke tangan pria ini. Saat dia lengah, aku kabur darinya.
             Aku berlari menuju hutan. Entah hutan mana yang akan ku lewati. Aku bingung akan lari kemana. Aku hanya ingin pergi menjauh dari pria aneh itu.
Clara. Aku harus menemui Clara. Dia satu satunya orang yang ku kenal di desa terpencil ini. Dia tadi datang dari hutan terdalam. Berarti rumahnya berada didalam hutan terdalam. Haruskah aku kesana?
              "Lily! Kamu dimana?!!" Teriakan pria itu menggema di seluruh hutan. Dia pasti mencari ku. Aku harus pergi dari pria itu. Tanpa berfikir panjang, aku berlari menuju hutan terdalam. Melewati bebatuan dan akar akar pohon besar tanpa memakai alas kaki. Hingga kaki ku berdarah darah.
              "Clara!!!" Teriakku memecah keheningan. "Clara! Tolong aku!" Teriakku keras. Tanpa sadar aku tersandung akar pohon dan jatuh ke tanah. Kepalaku terbentur batu. Pelipis ku berdarah. Lebih baik aku mati secara suci, dari pada mati dengan tubuh kotor.
             Pandangan ku sedikit kabur. Rasa pusing mendera kepalaku. Mungkin karena kepalaku terbentur terlalu keras. Aku meringis kesakitan.
Tiba tiba aku mendengar suara lolongan serigala. Suaranya sangat keras. Suaranya semakin mendekat. Dan benar saja ada gerombolan serigala yang mengepungku saat ini. Ini hutan terdalam, pantas saja akan ada banyak hewan buas.
             "Clara!! Tolong aku!" Teriakku keras. Aku berharap Clara mendengar ku walaupun tak mungkin dia ada disini. Aku tak tau dimana tempat tinggal nya, yang aku tau dia berjalan pulang ke melewati hutan terdalam.
Serigala itu mendekat kepadaku. Aku mundur ke belakang dengan menyeret kaki ku. Kaki ku sangat sakit, aku tak mungkin berlari lari.
              "Sakit.." ucapku lirih sambil berusaha mundur terus. Apa daya ku, Serigala itu semakin mendekat. Serigala ini sangat besar. Lebih besar dari yang aku pernah lihat sebelumnya. Aku yakin akan menjadi makanan lezat untuk nya. Serigala itu sangat dekat dengan wajahku. Aku bahkan dapat merasakan nafasnya yang berat.
             "Siapapun tolong aku" batin ku.
             "Kakak!! Apa yang kau lakukan!" Itu suara Clara.

             "Kakak!! Apa yang kau lakukan!" Itu suara Clara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Alpha Daniel [TERBIT E-BOOK]Where stories live. Discover now