AD - MY FIRST (1.1)

42.5K 2K 21
                                    

Maaf lama nggak update,
Intinya author sibuk di dunia nyata
😂😂

LILY :

           Aku merasakan kehangatan pelukan entah dari siapa. Aku yakin Clara tengah memelukku sekarang. Karena aku tidur di kamarnya. Pelukannya nyaman dan hangat untuk tubuhku yang kecil. Pelukannya begitu posesif, seakan aku adalah miliknya. Aku suka pelukan Clara. Tapi, tunggu dulu.
           Sejak kapan Clara memiliki bulu halus ditangannya. Aku meraba tangannya yang terasa berotot dan kekar. Ini bukan Clara. Aku yakin itu. Dengan mata ku yang masih terpejam, aku mencoba untuk pelan pelan terlepas dari pelukannya.
            Pelukannya sangat erat, bahkan semakin erat saat aku mencoba untuk melepaskan nya. Tangannya menarik pinggangku untuk lebih dekat dengannya. Punggung ku menyentuh dada nya yang bidang. Hembusan nafasnya terasa hangat di pucuk kepalaku.
            Kenapa sangat sulit untuk ku membuka mata. Pelukannya sangat nyaman membuatku ingin tertidur kembali. Apalagi kakinya yang melilit kaki mugil ku. Aku tak bisa bergerak, dia memelukku seperti guling.
             "Lily, tidurlah kembali" gumamnya lirih. Dikecupnya puncak kepalaku. Ini sangat intim. Aku belum pernah sedekat ini dengan seorang pria. Aku tau ini ulah Daniel. Sudah kubilang aku tak mau tidur didekatnya. Aku ingin kamarku sendiri, tapi dia menolak.
            Aku mungkin harus menunggu beberapa saat supaya dia kembali tidur, dan aku bisa melarikan diri. Dan melanjutkan tidurku dikamar Clara. Tak lama aku mendengar dengkuran halus dari bibirnya. Daniel sudah tertidur. Mataku terbuka. Suasananya sangat menyeramkan. Gelap. Tanpa penerangan. Aku bingung kenapa Daniel menyukai tempat gelap, sementara aku lebih menyukai tempat terang. Bahkan aku sebenarnya tidak bisa tidur ditempat gelap.
              Pelan pelan aku lepaskan pelukannya. Dan berhasil. Aku turun dari kasur, dan berjalan pelan menuju pintu. Saat aku ingin membuka pintu, Daniel terlihat kedinginan. Entah insiatif dari mana, aku kembali mendekati nya. Menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
            Tiba tiba tanganku dipegang oleh Daniel. Matanya masih terpejam, tapi tangannya dapat menarik ku untuk jatuh. Jatuh tepat di atas tubuhnya. Jantungku berdegup dengan kencang. Ternyata dia belum tidur. Dia membohongiku
           "Ingin kabur kemana sayang?"
           Aku mencoba mencari alasan, "Aku ingin mengambil minum"
           "Di nakas ada air. Tidak perlu pergi ke dapur"
           "Aku tidak melihatnya ada air di nakas."
            "Kamu pintar mencari alasan"
            "Terserah"
            Asal kau tau, aku masih marah dengan Daniel. Entah untuk alasan apa. Mungkin ada kaitannya dengan ucapan Anne kemarin. Ucapannya sangat menggangu pikiran ku. Apalagi Daniel telah mengambil my first kiss.
              Aku mencoba untuk melepaskan genggaman tangannya, tapi sulit. Tentu, kekuatan nya sangat kuat. Salah satu tangannya melingkar di pinggangku. Membalikkan tubuhnya menjadi diatas ku. Posisi macam apa ini. Wajahnya menjadi sangat dekat dengan wajahku. Bahkan aku bisa mencium aroma mint dari nafasnya yang hangat.
              Tangannya masih mengenggam pergelangan tanganku. Supaya aku tak bisa bergerak. Oh, tidak tatapan matanya membius ku. Mata ini lebih indah dari pada biasanya. Tapi saat kakiku yang meronta tak sengaja menendang benda keras dibawah, matanya berubah warna. Terdengar suara geraman halus dari mulut nya.
             "Apa yang kau lakukan? Itu membuat ku..." Suaranya terdengar serak basah nan seksi, maybe.
             "Aku tak mengerti"
             "Shit! Kenapa kamu begitu polos Lily"
             Dia terlihat frustasi. Wajahnya terlihat kecewa karena ke polosanku. Aku memang tak mengerti yang dua maksud. Apa yang baru saja aku lakukan ? Apa yang dimaksud tak sengaja menendang benda keras itu.
             Wajahnya mendekat ke wajahku. Beberapa inci lagi bibir ku akan bertemu kembali dengan bibir nya yang tebal dan penuh. Aku kembali cegukan. Tidak aku hanya mencari alasan supaya dia tidak mencium ku lagi.
             Dia terdiam sejenak menatapku, " Lagi?" Aku mengangguk. Sepertinya dia menghiraukan cegukan ku kali ini. Bibirnya langsung menyentuh bibirku yang sedikit terbuka. Memaksa lidahnya untuk masuk kedalam mulut ku. Menyesap bibirku layaknya sebuah permen manis. Cegukan berhenti.
               Disela ciumannya Daniel bergumam, " Aku tau kamu tidak cegukan. Jangan mencari alasan untuk tidak membiarkan ku mencium bibir mu yang manis"
             Daniel mencium bibir kembali. Cukup lama, tanpa balasan dari ku. Aku hanya menikmatinya, menutup mataku erat. Mengalungkan tanganku ke lehernya.
            "Kamu membuatku gila Lily" gumam nya. Aku meremas rambutnya saat Daniel menggigit bibir ku pelan. Aku yakin dia berharap aku membalas ciumannya. Aku belum handal dalam berciuman. Yang aku lakukan sekarang, berusaha menyesap bibirnya lembut. Daniel terlihat kaget. Akhirnya aku membalas ciumannya.
               "Aku mencintaimu" ucapnya menatap mataku penuh kehangatan, lalu kembali mencium bibirku.
               Tangannya terulur untuk membelai leherku lembut. Lalu memberikan beberapa kecupannya. Aku benar-benar tak bisa menceritakan bagaimana rasanya. Sangat menakjubkan bagiku. Aku menggigit bibir, saat Daniel memberikan kecupan manis di leherku. Menggigit nya sesekali. Perlakuan nya membuat ku merasakan hal aneh. Sesuatu basah di celana dalamku. Sedikit harapan, supaya dia terus melakukannya. Aku sudah dewasa, dan mungkin aku sudah boleh melakukannya.
             Hingga Daniel berhenti saat tangannya menyentuh dadaku secara sengaja atau tidak. Aku kaget. Aku menatapnya tajam. Belum pernah ada yang menyentuh dadaku.
             "Maaf, aku tidak bermaksud" ucapnya lirih. Dia terlihat menyesal. Aku bingung, apakah aku harus marah atau bersikap biasa saja.
            "Tak apa. Aku hanya belum terbiasa"
            Aku belum terbiasa dengan semua adegan intim ini. Karena selama hidup ku, aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Sesuatu gairah? Maybe.
            Daniel menyentuh pipiku yang telah memerah seakan ingin terbakar. Tatapan sangat nyaman dan indah di mataku. Hidung kami bersentuhan.
            "Mungkin belum saatnya. Aku hanya akan melakukannya saat kamu yang meminta, Lily" ucapnya. Aku menganggukkan kepalaku. Bibirnya mengecup kening ku hangat. Lalu mengecup bibirku sekilas, dan berbaring di sampingku. Memelukku erat.
            "Tidurlah" bisiknya. Aku menutup mataku. Dan kembali ke mimpi indah ku. Mulai malam ini, aku mungkin akan sedikit membuka hati untuk Daniel. Aku akan coba melupakan perkataan Anne yang belum terbukti kebenarannya. Mungkin benar kata Clara, dia berbohong. Mencoba merebut kembali Daniel.
             "Jangan pikirkan perkataan Anne. Semua perkataan nya omong kosong. Jangan pernah meninggalkan aku Lily. Aku mencintaimu"
             "Aku disini Daniel..." Gumam ku lirih.
             Dan aku terlelap dalam pelukannya.

Alpha Daniel [TERBIT E-BOOK]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن