Chapter 23 - Can I Trust You?

16.7K 1.1K 12
                                    

Sebelum aku sempat bertanya-tanya lebih jauh, ternyata kami telah tiba di sebuah mal ternama di kawasan Jakarta Selatan. Untuk sementara, kutelan lagi berbagai tanya yang sudah sampai di ujung lidah.

Bryan mengajakku ke sebuah restoran vegetarian di mal itu. Kelihatannya cukup dia kenal dengan baik. Pasti sudah sering ke sini. Karena begitu sampai, pramusaji segera mengenali dan mengantar kami ke tempat khusus yang biasa dipesannya.

Kami duduk di sebuah ruangan non smoking area di sebelah dalam restoran. Tempatnya nyaman banget, sekali pun boleh dibilang sederhana. Ada dinding kaca yang membatasi ruang dalam dengan teras yang dihias dengan beberapa pot tanaman hijau.

Bryan menarik sebuah kursi dan mempersilakan aku duduk. Setelah itu baru lah dia menarik kursi untuk dirinya sendiri, di depanku. 

Duh, si bos kok jadi so sweet gini, sih? Mudah-mudahan aja nggak ada udang di balik perkedel. (Karena udang tempatnya kan dalam bakwan?)

Pramusaji muda yang kutaksir seumuran dengan Rima itu tersenyum dan membagikan buku menu. Aku melihat-lihat sebentar. Ternyata di restoran itu tidak hanya menyajikan hidangan untuk para vegan saja. Tapi ada juga menu daging  dan ikan untuk pengunjung yang bukan vegetarian.

Setelah melihat Bryan memilih sesuatu, aku pun menetapkan satu menu masakan bukan vegan untuk kusantap. Kuharap Bryan nggak akan terkejut saat pesananku nanti datang. Terus terang, aku memang lapar banget, karena sepagian tadi hanya mengisi perut dengan segelas minuman sereal di rumah.

Bryan meletakkan tangannya di atas meja. Aku tahu dia sedang memperhatikanku. Tapi aku cuek aja.  Pura-pura memainkan ponsel.

"Mars," tegurnya.

Memaksaku melepaskan ponsel dan meletakkannya di atas meja.

"Can I trust you?"

Perlahan aku mendongak dan memberanikan diri membalas tatapannya. 

"Eum... Bryan. Never trust people who says 'trust me'!" balasku sambil tersenyum miring.

"Why not?"

"Ya, karena orang-orang yang mengaku bisa dipercaya adalah mereka yang biasanya berkhianat."

"Pengalaman pribadi, huh?"

Dia terkekeh. Memamerkan sederetan gigi putih dan lesung pipinya.

Aku membalasnya dengan senyum getir.

Pengalaman pribadi? Tentu saja! Walau pun tidak akan pernah aku ceritakan padanya. Bagaimana mama sampai depresi karena ditipu habis-habisan dengan orang yang mengaku sahabat yang paling bisa dia percaya.

"Saya tidak akan bilang kalau saya bisa dipercaya. Saya akan membuktikannya," ucapku sungguh-sungguh. Mencoba mencari tahu ke mana arah pembicaraannya ini bermuara.

Dia mengangguk-angguk lalu menghela napas panjang.

Mendadak aku teringat ucapannya sesaat sebelum kami keluar dari mobil tadi. Aku baru akan  menanyakan apa maksud perkataannya itu, saat dia sendiri memberikan pengakuan.

"Saya ingin memutuskan pertunangan dengan Celline," tandasnya. "Bagaimana pendapatmu?"

Pendapatku? Dia, tanya apa pendapatku? Kenapa dia harus bertanya pendapat pada karyawannya yang bahkan belum genap seminggu bekerja dengannya? Selain itu, apa dia nggak sadar klo berita ini bakal jadi rumor terbesar di TME kalau sampai jatuh ke tangan Lambe Curah, si penyebar gosip paling manjur itu?

"It's up to you though," balasku akhirnya setelah terdiam beberapa saat.

"I really need to talk to someone I can trust. Our relationship is very complicated, you know!"

Aku hampir saja tersedak ludahku sendiri saat mendengar kata-katanya. Gimana bisa dia bilang complicated kalau dalam dua hari kerja saja aku sudah dua kali memergoki mereka sedang make out? Itu yang ketahuan loh!

"Thats why I recruit you as my PA."

Maksudnya? Apa dia ngerekrut aku cuma buat jadi tempat curcol?

"So, what is your real problem, Boss?

Tiba-tiba aku jadi berani menanyakan itu padanya.

Bryan menatapku lama.

Dia membuka mulutnya, bersiap menjawab pertanyaanku. Tapi kemudian diurungkan karena  pesanan kami keburu datang.

******

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


******

Hayyy....

Bagaimana wikennya?
Semoga menyenangkan, ya?

Nyonya dong baru pulang abis nonton Captain Marvell bareng kesayangan2 nyonyaah. 😍😍

Terus, lanjut nulis deh sekaligus publish wkwkw....

Moga2 nggak kemaleman yak!

Maafkan juga kalo chapter ini jadi rada singkat soalnya tetiba pengin nyulap Mars jadi prajurit kayak kapten Marvel gitu hahha
Gimana menurut kleyann?? (mendadak kacau otak nyonya! 😂😂😅

Okey deeh enjoy reading ya darlink 😘😘

Muaachhh muaachh lope lope
NM

   

What's Wrong With You, Boss? (COMPLETED)Where stories live. Discover now