12. You Got What You Give

16.2K 2.2K 461
                                    

— Jaehyun Point of View —

Aduuuuuh, pusing gue lama-lama ngadepin Fanya terus. Dia itu banyak maunya, repotin banget jadi orang. Nggak kayak... Lana. Tapi beda halnya kalau yang banyak mau dan yang ngerepotin Lana, gue gak apa-apa sih. Asalkan orangnya Lana.

Ini?????!!! Fanya.

"Jaehyun! Kamu tuh pulang malem terus sih?" Keliatan kalau Fanya daritadi nungguin gue pulang.

Gue sama Fanya tinggal bareng. Bukan gue yang mau, tapi karena mama dan papa gue yang sepakat dengan orang tuanya Fanya.

Pertunangan antara gue dan Fanya bukan maunya gue ya. Kita ngelakuin ini for the sake of Fanya's parents business. Orang tuanya menjanjikan sesuatu yang sangat menarik sampai akhirnya gue gak bisa menolaknya.

Oke waktu SMA gue emang suka sama Fanya. Tapi bukan berarti gue mau tunangan sama dia dan berujung satu atap sama manusia yang ribet ini.

Begitu orang tuanya Fanya tau gue mau jadi pengusaha dan gue udah diterima di London Business School, mereka langsung sangat tertarik dengan gue. Ditambah, Fanya bilang ke orang tuanya kalau gue selalu mendapatkan peringkat kesatu di sekolah. Lana kedua.

Tapi, sekarang Lana yang selalu menjadi pertama dan gue selalu menjadi kedua, bahkan ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya. Gue gak bisa ngalahin Lana dalam urusan bisnis. Dia terlalu pinter untuk dikalahkan.

"Ya aku kan kerja? Lagian mama papa kamu juga kan yang bikin aku jadi sibuk banget kayak gini?" Gue masih berusaha untuk tenang.

"Hhhh atur waktu gitu? Kan gampang. Apa susahnya ngatur waktu sih? Aku juga butuh kamu."

"Kamu jangan egois gitu dong, aku juga udah berusaha atur waktu aku. Kamu seenaknya banget ngegampangin?"

Fanya emang orangnya suka ngegampangin. Awal gue kenal dan pacaran sama dia, dia gak kayak gini. Tapi makin lama, makin keliatan sifat aslinya. Gue mau pisah, tapi gak bisa. Gue stuck karena ada perjanjian yang gue setujui dengan orang tuanya Fanya. Kalau gue pisah, akan banyak perusahaan besar yang memutus hubungan kerjasama sama perusahaan gue.

Gak tau juga apa yang membuat gue suka sama Fanya. Dia itu orangnya kasar, kalau ngomong gak di filter, dan dia orangnya gak sopan.

Pernah ke mama gue aja, dia gak salam, gak nyapa. Tapi dia beralasan kalau dia nggak liat mama. Sekecil apa sih mama sampe gak keliatan?

"Terserah kamu aja, Jaehyun. Aku capek. Mau tidur."

"Kalau capek ya tinggal tidurlah, gak usah curhat dulu."

Ucapan gue barusan berhasil membuat Fanya kesal. Dia langsung naik ke lantai atas sambil menghentakan kakinya dengan keras.

Jaehyun, kenapa lo gak bisa ngeliat di awal kalau Fanya itu orangnya gak baik sih? Kenapa lo rela ngelepasin Lana yang jelas-jelas sikapnya baik? Hatinya juga cantik. Gak cuma luarnya aja. Dan jelas-jelas udah kenal lo selama 18 tahun?

Banyak yang mengira kalau hubungan gue dengan Fanya itu baik-baik aja. Padahal nggak. Gue sama sekali gak bahagia sama dia. Kalau pun terlihat bahagia, itu cuma setingan aja biar publik percaya kalau gue dan Fanya adalah pasangan yang bahagia.

Lacuna: A Blank Space | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now