25. Confused

12.1K 1.5K 35
                                    

Jaehyun gak menjawab perkataan gue barusan. Gue tau dia pasti bingung banget, mana mau dia ngejual sahamnya sebanyak 60% ke orang? Itu bukan jumlah yang sedikit. Untuk menjual sebanyak 1% aja sulit, ini gue minta 60%.

Am I crazy? Hahahahaha yes.

Gak mendapati jawaban dari Jaehyun, akhirnya gue membalikan badan gue dan pulang ke rumah. Jaehyun juga gak nahan gue untuk balik.

Begitu masuk rumah, Sasha sama Sabine nyamperin gue. Kayaknya mereka ngeliat deh drama yang barusan terjadi depan rumah. Ya soalnya pasti bakal keliatan dari jendela sih.

"Kak abis ngomongin apa sama Kak Jaehyun?" Tanya Sasha dengan penuh penasaran. Sabine juga sama penasarannya kayak Sasha.

"Adult problems." Jawab gue sambil berjalan menuju lantai atas.

"Lanaaa!" Teriak mama dari dapur.

"Yaaa?"

"Sini dulu."

Yang tadinya gue berniat mau ke kamar, mandi, dan ganti baju pun gue tunda. Gue nyamperin mama yang masih di dapur daritadi, karena sebelum gue pergi mama juga ada di dapur.

Sasha dan Sabine ngikutin gue ke dapur. Kayaknya mereka masih penasaran sama apa yang terjadi antara gue dan Jaehyun.

"Sasha, Sabine, ke ruang tengah aja ya? Nonton TV. Ini udah waktunya Sherlock Holmes tayang loh!"

"Yaaaaah." Kata Sasha dan Sabine bersamaan. Kayak yang kecewa mereka begitu mama nyuruh adik-adik gue ke ruang tengah dan nonton.

Kayaknya mama mau ngomong sesuatu yang serius. Adik-adik gue sampe diusir soalnya.

Tapi Sasha dan Sabine gak bisa ngebantah mama. Mereka nurut dan langsung menuju ruang tengah. Walaupun dengan berat hati.

"Kenapa ma?" Tanya gue begitu Sasha dan Sabine udah pergi ke ruang tengah seperti apa yang mama perintahkan.

"Kamu tadi ketemu Jaehyun?"

Emang bener ya feeling seorang ibu tuh kuat :(

"Ketemu." Jawab gue dengan singkat.

"Terus?"

"Terus apa?"

"Baikan gak?"

Gue diem. Gak gue bales ucapan mama barusan, karena kalau ditanya udah baikan apa belum ya gue juga gak tau. Gue udah maafin dia, tapi gue gak mau ngomong lagi sama dia. Itu termasuk udah baikan apa belum sih?

"Lana..." panggil mama lagi. Kali ini mama berhenti menghias cupcake dan menatap gue.

Gue menoleh ke mama karena nama gue dipanggil.

"Jaehyun tuh kasian, mama denger ceritanya dari Tante Shua."

"Bukan urusan aku ma. Mau Jaehyun hidupnya kayak gini atau gitu, bukan masalah aku."

"Dia gitu-gitu pernah ada untuk kamu loh, Lana. Maaf kalau mama ngungkit masa lalu, mama gak ada niatan untuk ngungkit-ngungkit hal yang udah lalu, tapi kamu masih inget waktu kamu SMP, waktu kamu lagi ada dibawah... siapa yang ada untuk kamu selain keluarga? Jaehyun."

Kejadian waktu SMP kembali terulang dalam pikiran gue. Gue masih inget banget waktu ada rumor palsu yang menyangkut papa. Disitu hampir semua orang di sekolah musuhin gue, gak mau ngeliat gue. Yang mau nemenin gue cuma satu orang, yaitu Jaehyun.

Waktu gue tanya kenapa dia gak musuhin gue kayak yang orang-orang lakukan, dia bilang,
"Itu cuma rumor palsu. Gue percayanya sama lo."

Rumor yang dimaksud itu adalah, papa dituduh korupsi uang. Padahal gak sama sekali, biasalah permainan politik. Menjatuhkan orang lain demi kepentingannya pribadi.

Lacuna: A Blank Space | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang