24. Don't Need Your Explanations

11.8K 1.7K 117
                                    

"M-maksud kamu?"

"Aku lepasin Jaehyun sepenuhnya dari hidup aku tante."

"K-kenapa?"

"Tanya Jaehyun, dia tau alesannya." Karena ya, gue rasa bukan hak gue untuk mengatakan apa yang Jaehyun katakan waktu itu ke gue.

Pandangannya Tante Shua langsung beralih dari gue ke Jaehyun.
"Jaehyun, apa yang Lana bilang itu bener?"

Jaehyun mengangguk pelan.
"Bener ma." Tatapannya masih ke jari-jemarinya. Gak berani untuk menatap mata mamanya itu.

"Kamu bilang apa ke dia?"

Untuk beberapa saat Jaehyun diem. Mungkin dia bingung untuk memulai dari mana, atau, mungkin dia lagi merangkai kata-kata untuk disampaikan.

"Jaehyun..." suaranya Tante Shua kedengeran lebih lembut.

Mendengar namanya dipanggil, Jaehyun langsung menoleh.

"Kamu bilang apa ke Lana?"

"J-Jaehyun bilang... untuk pura-pura gak kenal kalau ketemu ditempat umum..."

Tante Shua menatap Jaehyun tajam. Keliatan dari tatapannya Tante Shua kecewa dan marah sama Jaehyun dalam waktu yang bersamaan.

"Oke," akhirnya Tante Shua mengeluarkan suara, "jadi kamu pacaran sama Fanya, mutusin hubungan persahabatan kamu sama Lana, terus kamu juga bilang ke dia untuk pura-pura gak kenal? Kamu tuh kenapa sih Jaehyun? Mama sama papa pernah gak ngajarin kamu untuk sia-siain orang yang pernah berjuang sama kamu?"

Lagi-lagi Jaehyun gak berani menatap matanya Tante Shua. Yang dia lakukan hanya menatap tangannya yang ada dipangkuannya. Dari ekspresinya, keliatan kalau dia nyesel.

"Tante, maaf, tapi Lana harus pulang sekarang. Mama udah nungguin Lana. Tadi Lana janjinya kesini cuma bentar ngasih cupcake aja."

"Lana–"

"Maaf tante, tapi, ini masalah Lana sama Jaehyun. Lana sama Jaehyun sama-sama udah dewasa. Lana kira, kayaknya kurang pantes kalau masalah Lana sama Jaehyun, malah Tante Shua yang nyelesain." Setelah mengucapkan kalimat barusan gue langsung berdiri. Pamit ke Tante Shua, kalau ke Jaehyun gue cuma melihat dia bentar, terus langsung keluar.

Baru beberapa langkah gue keluar dari rumahnya Tante Shua, gue mendengar pintu yang ada dibelakang gue dibuka. Dan terdengar seseorang memanggil nama gue. Siapa lagi kalau bukan Jaehyun?

"Svetlana!"

Gue gak berhenti. Gue terus melangkah. Sampai gue mendengar suara langkah sedikit berlari dan akhirnya tangan gue, Jaehyun tarik. Ya otomatis gue berhenti.

"Svetlana." Katanya, kali ini suaranya lebih pelan.

Mau gak mau, gue harus hadapi manusia yang satu ini. Manusia yang dulu gue sayang, bukan sebagai sahabat. Tapi sebagai seorang pria.

"Apa?" Tanya gue gak ramah.

"Lo gak mau dengerin penjelasan gue?"

"Penjelasan apa?"

"Selama in–"

Gue potong lagi omongannya dia.
"After all this time? Kenapa baru sekarang sih, Jaehyun lo mau ngasih penjelasannya ke gue? Udah gak butuh gue. Udah basi penjelasan lo itu. Gue udah punya Lucas juga, jadi apapun penjelasan lo itu... udah gak penting buat gue."

"Tapi, gue pikir it's better late than never."

"Lo mau ngasih gue penjelasan karena lo sekarang udah putus sama Fanya dan lo mau minta bantuan gue untuk nolong perusahaan lo kan?" Gue mengernyitkan dahi. Pikiran gue ke Jaehyun udah negatif.

Lacuna: A Blank Space | Jung JaehyunМесто, где живут истории. Откройте их для себя