59. Black on Black

8.9K 966 32
                                    

"Svetlana." Panggilnya dari kursinya.

Lucas. Lucas yang gue temui 5 tahun yang lalu sekarang duduk dihadapan gue. Gak banyak yang berubah dari Lucas, yang berubah hanya gaya rambutnya aja. Tapi selebihnya, semua sama sejak terakhir kali gue melihat dia.

Gue menatap dia dengan perasaan yang masih kaget. Gue gak menyangka Lucas akan ada disini malam ini. Tapi kok dia bisa tau gue ada disini? Apa ini kelakuannya Jaehyun?

Tanpa gue sadari, gue menangis. Tapi bukan yang menangis kencang, "kamu kemana aja?" Tanya gue.

Lucas yang melihat gue menangis langsung berdiri dari kursinya dan berjalan ke samping kursi yang gue duduki. Dia berlutut disebelah gue dan mengelus punggung gue dengan halus.

"Maafin aku udah ngilang lama banget." Ucapnya.

Gue bisa melihat ada perasaan bersalah dari matanya. Tatapannya itu berkata kalau dia juga gak mau lama-lama menghilang dari hidup gue, apalagi sampe gak berkabar.

"Kenapa kamu gak mau berhubungan sama aku? Kenapa kamu ganti nomor hp kamu? Kamu tau gak aku sedih banget waktu aku baca surat dari kamu? Kamu kok tega sih?"

Lucas hanya bisa menatap gue dengan tatapan bersalah. Lalu menarik gue kedalam pelukannya. Walaupun Lucas lagi berlutut, tetap aja tubuhnya masih sedikit lebih tinggi dari gue.

"Maafin aku ya." Katanya yang sambil memeluk gue. Tangannya masih mengelus-elus punggung gue.

Sebenernya gue sama sekali gak marah sama Lucas. Dia juga gak ada salah sama gue. Karena keputusan untuk break kan dari kedua belah pihak. Gue juga setuju untuk break dengan Lucas saat itu– tapi gak selama ini juga.

"Kamu gak ada salah."

"Tapi tetep aja aku ngerasa bersalah udah ninggalin kamu dalam waktu yang lama banget. Maaf ya?"

Gue hanya mengangguk cepat. Menandakan kalau gue memaafkan Lucas walaupun sebenernya dia gak ada salah sama sekali.

Air mata udah gak mengalir dari dipipi gue. Lucas juga udah gue suruh untuk duduk kembali sebelum gue menanyakan banyak hal yang udah lama ingin gue ketahui.

"Selama kita break kamu ngapain aja?"

"Hmm... traveling? Aku juga main game baru, terus aku nyoba kopi yang ada di berbagai penjuru dunia, dan ya, kerja?"

"Traveling kemana aja?"

"Banyak, aku pergi ke Raja Ampat di Indonesia. Terus Lombok juga. Ke Islandia, Swedia, oh aku pernah tinggal di New York selama 6 bulan sama temen aku. Kehidupan disana beda banget sama di Hongkong tapi aku suka-suka aja sih hahaha."

Banyak banget hal-hal yang Lucas ceritain ke gue. Dari hal yang penting banget sampe ke hal yang gak penting sama sekali. Kalau ngedenger Lucas seneng gini selama kita break, gue yang dengerin dia cerita juga ikut seneng.

"Oh iya..." perkataan gue barusan berhasil membuat fokus Lucas ke gue sepenuhnya, "kok kamu tau aku ada disini?"

"Oh itu..." dia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya, "aku tau dari Jaehyun."

Jaehyun? Tuhkan, apa gue bilang. Waktu Jaehyun nanya ke gue tadi siang yang gimana kalau misalnya gue ketemu sama Lucas di Hongkong gimana. Bener aja kan ada maksud tertentu dari ucapannya dia.

"Oh iya, Jaehyun mana ya?" Gue melihat ke sekeliling gue untuk mencari keberadaannya Jaehyun. Gue hampir lupa karena Jaehyun tadi bilangnya mau ke toilet tapi dia gak kunjung datang juga dari toilet.

Lacuna: A Blank Space | Jung JaehyunOù les histoires vivent. Découvrez maintenant