38. The Sad Truth

9.8K 1.4K 188
                                    

Hai Peacnies (Peach and Peony readers)! Tolong diinget kalau cerita ini hanya fiksi yaa ^^ Apapun yang terjadi disini itu gak nyata. Aku hanya memakai visualisasinya Jaehyun dan namanya hehe, aslinya dia baik banget and so uwu! Gak kayak di cerita.

Remember, what happens in here stays in here.

Selamat membaca!

—————————————————————

— Jaehyun Point of View —

Keluar dari perusahaannya, Lana berjalan sedikit duluan didepan gue. Kita masih sejajar, tapu langkah dia lebih didepan sedikit daripada gue.

Kita pergi ke coffee shop gak pake mobil, jadi bisa gue pastikan kalau coffee shop ini sangat dekat dari kantornya Lana. Lana itu gak mau jalan jauh-jauh dengan heels 10 cm miliknya itu. Waktu prom night aja dia ngeluh kalau kakinya sakit karena kelamaan pake heels.

Bener aja, gak sampe 5 menit kita udah sampe di coffee shop dengan tema-tema Perancis jadul. Gue suka banget dengan tema-tema kafe di Perancis, karena kafe-kafenya unik banget, ada kesan jadul, dan... gue suka aja gak tau kenapa. Kayak menyimpan banyak cerita.

Kursi-kursinya ditaruh diluar dan kursinya gak dihadapin satu sama lain. Melainkan dihadapkan ke jalan. Orang Perancis itu suka banget sama yang namanya ngobrol. Saking sukanya mereka bisa ngobrol sampe berjam-jam dan gak megang handphone sekalipun. Iya, sesuka itu mereka sama yang namanya ngobrol.

"Bonjour, Svetlana!" Kata salah satu pria yang berada dibelakang meja kasir saat menyadari kita memasuki kafenya. Mungkin dia salah satu temannya Lana.

Kalau dulu, gak mudah untuk Lana membuat teman baru, gue yakin banget sekarang dia bisa membuat teman baru dengan mudah. Ya mungkin karena pekerjaan dia yang mengharuskan dia kenalan dan bertemu banyak orang? Jadi, kehidupan di pekerjaannya kebawa ke kehidupannya pribadinya. Contohnya kayak membuat teman baru ini.

"Ethan!" Sapa Lana balik. Oh ternyata namanya Ethan.

"The usual?" Tanyanya. Berarti Lana udah sering banget dateng kesini. Bahkan dia sampe punya menu langganan. Semoga lo gak minum kopi-kopian ya Lana, gue gak mau lo sakit. Kopi kan gak sehat.

Gue gak mau kesayangan gue sakit.

"Yes!" Jawabnya dengan singkat dan padat.

Gue daritadi hanya memperhatikan Lana dan Ethan berbicara. Matanya itu berbinar-binar kalau lagi bicara sama orang lain. Beda halnya kalau dia lagi ngobrol sama gue, matanya sama sekali gak berbinar-binar. Cahayanya meredup. Sampe segitunya ya, Lana?

"How about your friend?" Pertanyaan Ethan barusan diajukan untuk gue. Siapa lagi emang? Kan cuma gue yang dateng kesini sama Lana.

"Oh, lo mau minum apa?" Tanya Lana ke gue. Matanya yang tadinya berbinar-binar saat berbicara dengan Ethan, sekarang berubah.

"Ice americano 4 shot for me, please." Pinta gue ke Ethan.

Dari ujung mata gue bisa melihat kalau Lana kaget dengan apa yang gue pesan.

Jujur aja, gue sendiri yang bilang ke dia untuk gak pernah minum kopi karena kopi itu gak bagus untuk kesehatan tubuh. Gue selalu menjaga dia selama kita masih berhubungan, biar Lana gak minum kopi.

Lacuna: A Blank Space | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now