My Love 3 "507"

2.4K 306 15
                                    



Kuro menatap taman yang pernah dia urusi, tangannya benar-benar gatal untuk menyentuh taman tersebut sampai terbesit diotaknya memakai masker. Dia pun mencobanya dengan memakai masker, berjalan perlahan ke arah taman.

Dia berdiri cukup jauh dari taman, setelah bernapas panjang dia menghampirinya.

Dia dikerumuni bunga-bunga indah, dia sangat senang sekali tapi lain dengan bayinya yang bertolak belakang. Dia tidak menyukai aroma bunga.

Kuro mulai merasakan perutnya tidak enak, walau dengan masker tetap saja bau aroma bunganya tercium.

Dia pun segera menjauh dari taman.

Lagi-lagi dia bertemu dengan Nagano yang sedang bersantai minum teh membaca buku. Kuro yang ingin muntah pun tidak bisa di tahan lagi, Nagano yang melihat keanehan pada Kuro pun segera menghampirinya.

"Apa yang kau lakukan?"

Tanyanya melihat Kuro duduk di tanah. Dia masih menutup mulutnya dan tidak bersuara.

Kemudian Kuro berpaling dari Nagano memunggunginya, dia memuntahkan isi perutnya membuat Nagano mundur beberapa langkah mungkin karena jijik.

Dia justru pergi melihat Kuro yang belum berhenti mual-mual.

Nagano memanggil pelayan dan memintanya menjemput Kuro dan dia pun menelepon Tatsumi yang sedang bekerja.

Pelayan membawa masuk Kuro ke dalam kamarnya, Nagano juga sudah menelepon dokter. Dia sendiri bingung melihat Kuro mual-mual seperti itu.

Kuro terlelap sejenak karena lelah, Nagano sedang bicara dengan dokter tentang kondisi Kuro dan mengatakan itu hal biasa awal kehamilan.

Tatsumi datang setelah dokter pergi,

"Kuro!"

Panggilnya panik dan membuatnya tersadar.

"Tuan?"

"Apa yang kau lakukan? Kau membuatku takut!"

"Maaf, aku hanya ingin menyentuh bunga di taman.."

Jawabnya jujur. Tatsumi hanya menghela napas.

"Untuk sekarang dengarkan kata-kataku, jangan ke taman lagi."

"Aku mengerti,"

Jawabnya akhirnya. Kemudian Kuro melihat Nagano,

"Terima kasih sekali lagi,"

Ucap Kuro tapi Nagano justru berpaling dan pergi.

"Biarkan saja dia, sifat kakak memang seperti itu."

Ucap Tatsumi.

Tatsumi membiarkan Kuro istirahat, dia kembali bekerja. Menyelesaikan kerjaannya supaya lusa nanti tidak ada masalah. Lusa nanti adalah hari pernikahannya.

Pagi-pagi Kuro sudah bangun bersama Tatsumi.

Tatsumi masih menguap karena ngantuk, tapi penata rias sudah datang pagi-pagi untuk mendadani mereka. Mereka harus melakukan akadnya di Gereja sebelum ke resepsinya di lapangan luas mansionnya yang sudah di dekorasi serba putih.

"Kuro, aku keluar sebentar."

Ucap Tatsumi dan keluar dari kamarnya. Kuro hanya diam karena sedang dipakaikan gaun, dia sebenarnya tidak suka. Tapi mau gimana lagi, tuannya tidak mau mendengarkan perkataannya.

"Apa terlalu terik tarikannya?"

"Tidak, itu sudah cukup."

Balasnya, dia berkaca di kaca satu badan. Dia benar-benar berbeda sekarang.

Dia juga tidak membencinya karena sudah jadi keputusannnya.

Tatsumi datang lagi membawa sarapan.

"Makan dulu Kuro, aku tidak mau kalian kelaparan nanti."

Ucapnya menyuapi Kuro.

"Tuan sudah makan?"

"Aku sudah dan ini semua makananmu."

Ucapnya senang. Para penata rias pun berhenti sejenak menunggu Kuro selesai makan. Kalau tidak sarapan sekarang nanti tidak akan ada waktu untuk makan. Apalagi Kuro punya janin di dalam perutnya, tidak baik membuatnya kelaparan.

Tidak lupa dia membawa susunya. Setelah sarapan penatanya kembali mendadani Kuro dan bergantian dengan Tatsumi.

My Love 3 (Mpreg)Where stories live. Discover now