My Love 3 "568"

2.1K 298 81
                                    



Oda yang awalnya hanya tiduran pun benar-benar tertidur tapi saat dia bangun Nagano belum tiba, dia pun buru-buru pergi mandi sebelum orang tidak diundang itu datang.

"Kenapa aku harus takut kalau dia datang?"

Gumam Oda bingung sendiri. Saat dia mandi, Oda merasa sakit di punggungnya. Terlihat bekas roda yang sudah menempel di kulitnya,

"Pantas saja sakit disabunin."

Gumamnya seperti tidak peduli dan segera mengeringkan tubuhnya. Tapi baju yang mau dia pakai tidak dia bawa sehingga dia keluar untuk mengambilnya, baru juga dia ingin memakainya pintu kamar justru terbuka dan Nagano berdiri sambil melihat tubuh telanjang Oda.

Oda yang memunggungi Nagano pun merasa kaget, tiba-tiba handuk yang dia pakai juga terjatuh dan Nagano bisa melihat pantat indah Oda.

Segera Nagano menutup pintu dan memegangi jantungnya.

"Untung saja!"

Pekiknya merasa tidak bersalah karena sudah menutup pintu kamarnya sebelum ada yang lewat dan melihat Oda. Sedangkan Oda sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Aku akan melompat dari balkoni!"

Gumamnya merasa malu sekali.

Tidak lama setelahnya Nagano membuka pintu lagi dan Oda bersembunyi dalam selimut. Dia benar-benar malu sekali.

"Hey Oda, biarkanku untuk melihat punggungmu."

"Pergi dari sini! Aku tidak ingin melihat tuan!"

Pekik Oda dalam selimut.

"Aku bukan sengaja melihatnya.."

Balas Nagano membuat Oda kesal dan akan memukul tuannya setelah selimut dia jauhkan. Nagano menatapnya dengan tangan di udara, wajahnya begitu merah. Dia tidak bisa memukul majikannya, kalau dia lakukan maka Kuga akan di komplain.

"Pergi dari sini, aku tidak mau melihatmu.."

Gumamnya dengan suara kecil.

Nagano mengeluarkan obat salep,

"Aku hanya ingin mengobatimu, dan maaf karena membuka pintu tanpa mengetuk. Aku tidak tahu sedang ganti pakaian,"

Ucap Nagano akhirnya meminta maaf, emosi Oda pun mereda. Bukan sekali dua kali Nagano melihat badannya, tapi untuk pertama kali pantatnya di lihat orang. Itu yang membuatnya merasa sangat malu sekali untuk melihat Nagano.

".........................."

Oda tidak bicara sepatah katapun, Nagano pun hanya menatapnya.

"Oda kau di dalam?"

Tanya Kuro di luar pintu membuat keduanya kaget.

"Kenapa Kuro kemari?"

Gumam Nagano kaget dengan dirinya di dalam kamar Oda.

"I-iya?"

Balas Oda.

"Di luar ada festival, apa kau ingin melihatnya?"

"Ti-tidak, aku tidak mau."

"Bisa buka pintunya?"

Tanya Kuro dan membuat Nagano panik. Dia pun tiba-tiba masuk ke dalam selimut Oda dan bersembunyi di dalamnya. Kalau Kuro melihatnya di sini bakal jadi pertanyaan,

"Pi-pintunya tidak dikunci,"

Kuro pun membuka pintu dengan membawa Yukiya yang terlelap.

"Oda, aku ingin kau melihat Yukiya sebentar. Dia sedang tidur jadi aku tidak mau membawanya ke tempat ramai,"

"Aku mengerti, aku akan menjaganya."

Balas Oda, dan Kuro melihat ke arah Oda, dia merasa sedikit panik karena matanya melihat dimana ada tonjolan di belakang pantat Oda yang duduk.

"Oda, kenapa wajahmu memerah? Apa sakit?"

"Tidak, aku baik-baik saja."

Balasnya,

"Apa kau yakin?"

"Iya, aku yakin."

"Kalau kau sakit maka aku tidak jadi pergi, Tatsumi yang bersih keras ingin melihat festivalnya."

"Tidak apa-apa, kalian pergi lah. Aku akan menjaga Yukiya."

"Baiklah, tapi kalau sakit jangan paksakan dirimu."

"Iya, aku baik-baik saja. Tuan tidak perlu khawatir, aku akan menjaga tuan muda."

"Baik, aku percaya padamu. Oh iya, apa kau melihat kak Nagano? Aku sebelumnya ke tempatnya tapi dia tidak menjawabku, mungkin tidak ada di kamarnya."

"A-aku tidak melihatnya.."

Bohong Oda.

"Oh.. Yukiya jadi anak baik dan tidur nyenyak."

Ucap Kuro mencium anaknya sebelum membaringkannya di kasur Oda.

Kuro pun pergi karena Tatsumi sudah menunggunya di luar penginapan.

Oda menghela napas dan Nagano segera keluar dari selimut.

"Yukiya di sini juga, maka aku akan di sini."

Ucapnya ambil keputusan sendiri.

"Pergi dari sini tuan!"

"Kecilkan suaramu! Kau akan membangunkan Yukiya."

Pesan Nagano dan Oda mengecilkan suaranya.

"Buat apa anda kemari? segera pergi!"

"Yukiya di sini jadi aku akan menjaganya."

Balas Nagano tidak peduli apa kata Oda.

Oda hanya menghela napas dan berbaring di samping Yukiya.

"Terserah! Aku mau tidur!"

Balasnya kesal dan menutup matanya untuk tidur. Dia benar-benar tidur karena lelah, Nagano seperti orang bodoh duduk di lantai sendiri.

My Love 3 (Mpreg)Место, где живут истории. Откройте их для себя