Kuga x Yuzuki

3.8K 337 61
                                    



"Yuzuki kau baik-baik saja pulang sendiri?"

"Iya, aku hanya sedikit mabuk."

"Kalau tidak bisa minum kenapa tidak bilang?"

"Maaf, aku tidak ingin mengecewakan kalian. Kalian sudah membuat pesta penyambutan untukku."

"Tidak apa-apa, santai saja dengan seniormu! Kalau begitu kami pergi!"

"Baik, terima kasih atas pestanya."

Ucap Yuzuki memberi salam kemudian pergi. Dia memijit kepalanya yang pusing dan dalam perjalanannya pulang di tengah malam ini membuatnya mual. Untung tidak ada orang di malam hari dan dia mencari tempat untuk memuntahkan isi perutnya.

Setelah selesai dia pun merasa sedikit lega dan bersandar sebentar di dinding.

Bang!!

Yuzuki mendengar suara tembakan dan terkaget. Dia pun segera ke tempat asal suara dan melihat 2 orang yang berdiri dengan seseorang terkapar di lantai. karena gelap dia tidak tampak wajah 2 orang itu tapi mereka tampak Yuzuki karena arah cahaya yang mengarah padanya. Kedua orang itu menatapnya dalam diam.

Yuzuki membatu dan terdiam di sana.

"Bereskan dia."

Perintah salah satunya dan seorangnya segera mendekati Yuzuki. Yuzuki baru tersadar setelah orang ini melangkah mendekatinya. Dia pun lari dengan cepat menghindari pria ini.

Dia menutup rapat pintu rumahnya dan ngos-ngos an karena berlarian.

"A-apa yang harus kulakukan? Ada pembunuh! Dia akan membunuhku!"

Gumamnya panik. Lalu dia mengingat orang terkapar penuh darah dan membuatnya langsung mual, dia segera ke kamar mandi dan muntah.

"Dia tidak akan sampai ke sini bukan?"

Dia bergumam dan bersembunyi di kamar mandi sampai besoknya dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Dengan bersembunyi dan waspada dia keluar rumahnya untuk berangkat kerja.

Dia kembali melewati TKP yang sudah dibatasi garis polisi karena itu jalan paling dekat ke tempat kerjanya. Masih tersisa polisi yang menjaga dan menutup jalannya. Dengan adanya polisi di sini dia merasa aman dan segera ke tempat kerja tanpa rasa takut lagi.

"Hey! Hey! Kalian tahu ada kasus pembunuhan dekat sini!"

Ucap salah satu rekan kerja Yuzuki saat mereka mengganti pakaian dengan seragam kerja.

Yuzuki membatu.

"Lalu polisi juga belum menemukan pelakunya!"

Balas yang lain membuat Yuzuki sedikit takut, berarti pembunuhnya masih berkeliaran? Pikir Yuzuki.

Yuzuki merasa takut karena pelakunya belum tertangkap, dia pikir sudah tertangkap dan akan aman tapi sayangnya semua harapannya pupus.

"Yuzuki kau kenapa?"

"Tidak ada apa-apa."

Jawabnya dan pergi.

"Ada apa dengan anak baru itu?"

"Tidak tahu, ayo kerja!"

Mereka pun mulai bekerja kembali hingga malamnya.

Yuzuki pun tidak punya pilihan selain mencari jalan lain untuk pulang ke rumahnya, daripada ambil resiko di tempat biasa dia lewati? Siapa tahu pembunuhnya sudah menunggunya di jalan tersebut. Itu pikir Yuzuki dan aman selama perjalanan pulang.

Dia bernapas lega dan akan menyalakan lampu tapi dia terkejut dengan seseorang duduk tepat di bawah jendela sambil bersilang kaki. Hanya cahaya rembulan saja sudah membuat Yuzuki sadar bahwa orang itu adalah pembunuh yang dia temui sebelumnya.

"Tidak mungkin..."

Gumamnya kaget. Orang itu tersenyum dan tidak bicara sepatah kata pun.

Yuzuki pun bertindak cepat dan segera keluar dari rumahnya tapi sayang di luar sudah dikepung.

"Kuga san! Kami sudah menangkapnya!"

Pekik anak buahnya dan membawa Yuzuki paksa.

"Lepaskan!! Siapa kalian?! Lepaskan!"

"Berlutut! Atau kulubangi otakmu dengan pistol!"

Perintah Kuga dan Yuzuki pun menurut dan berlutut.

Dia ketakutan.

"Sepertinya kau tidak melapor ke polisi."

Ucapnya dan membuat Yuzuki sedikit ada harapan.

"Aku tidak melihat apapun! Aku tidak melihat apapun! Sungguh! Jadi tolong lepaskanku!!"

"'Tidak melihat apapun' katamu? Memangnya kau tahu aku siapa?"

"Aku tidak tahu! Aku tidak tahu tuan! Sungguh! Jadi ku mohon jangan membunuhku!"

Mohon Yuzuki. Kuga melihat sekitarnya,

"Sepertinya kau tinggal sendiri di rumah ini. Jadi tidak ada yang akan menemukan mayatmu di sini!"

Ancam Kuga membuat Yuzuki semakin takut.

"Aku tidak melihat apapun! Tidak tahu apapun!!"

Mohonnya menangis, dia memang seorang diri. Jika dia mati di sini maka mayatnya bakal membusuk dan baru akan ditemukan setelah bau menyengat menyebar.

"Ku mohon! Aku akan lakukan apapun! Tolong jangan membunuhku!"

"Melakukan apapun?"

"Iya! Aku akan melakukan apapun!"

"Memangnya apa yang bisa kau lakukan?"

Tanyanya balik dan Yuzuki terdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa.

"Aku akan lakukan apapun yang kau minta.."

Jawab Yuzuki akhirnya.

Kuga menatapnya dan Yuzuki hanya bisa pasrah.

Tiba-tiba hp Kuga berdering dan dia pun segera mengangkatnya.

Setelah bicara seberapa kata dia pun menutupnya.

"Kita pergi."

Ucap Kuga dan pergi tanpa berpamitan pada Yuzuki.

Yuzuki baru bisa bernapas lega setelah semuanya pergi, dia mengunci pintu dengan rapat. Mereka bukanlah pembunuh biasa, dia bisa membobol pintu rumahnya tanpa merusaknya.

My Love 3 (Mpreg)Where stories live. Discover now