My Love 3 "576"

1.9K 258 30
                                    

15 tahun yang lalu ketika Oda baru berumur 11 tahun...

Si kecil Oda yang dimanjakan oleh kedua orang tuanya ini selalu dituruti apa maunya.

Ketika itu ayah Oda sedang berjaya karena sahamnya dibeli oleh presiden kaya.

Dia pun kaya mendadak dan membeli rumah baru serta semua serba mewah.

Tapi tidak bertahan setahun mereka pun jatuh menjadi miskin lagi.

Kedua orang tua Oda selalu bertengkar tentang keuangan mereka yang semakin hari semakin menipis hingga tinggal di apartemen bobrok.

Oda hanya diam mendengar orang tuanya bertengkar hingga suatu hari saat Oda baru pulang dari taman bermain tidak jauh dari apartemennya, pintu apartemennya tidak di kunci dan dia pun langsung masuk.

"Ayah, ibu, aku pulang..."

Ucap Oda dan terdiam saat melihat ayahnya berlumuran darah dan ibunya yang sudah tewas di lantai penuh darah.

"Ini salahnya! Ibumu ingin pergi meninggalkan kita!"

Pekik ayahnya gemetaran karena sudah membunuh istrinya.

"Ibu!!"

Pekik Oda shock.

"Ini gara-gara dia! Kalau dia tidak memutuskan kontrak kita tidak akan miskin! Ini salah orang itu!"

Ayahnya berteriak stres dan Oda hanya bisa mendengar samar-samar nama yang disebut ayahnya. Nama yang membuat orang tuanya jadi begini,

"Oda, setelah membunuhmu. Ayah akan ikut dengan kalian.."

Ucap ayahnya dan menusuk si kecil Oda. Ayahnya kemudian menggorok lehernya.

Keduanya pun berbaring di lantai,

Mata Oda terbuka lebar melihat kedua orang tuanya yang tewas dan darah dimana-mana. Dengan tenaga yang entah dari mana dia bangkit lagi dan berjalan keluar dengan dibantu dinding tapi dia sudah tidak kuat lagi dan terguling dari lantai atas ke bawah dan tepat di kaki kakek Kuga yang melintas.

Mata Oda masih tidak mau menutup dan menatap kakek Kuga, dia juga menatapnya balik.

"Boss!"

Pekik salah seorang bodyguardnya akan menyerang Oda tapi dihentikan kakek Kuga dengan tangannya.

"Kasihan sekali.."

Ucapnya dan jongkok di hadapan Oda.

"Periksa di dalam apa masih ada yang hidup?"

Perintah kakek Kuga dan Oda hanya diam. Dia bisa melihat darah dari atas tangga sampai di bawahnya.

"Semua yang didalam sudah tewas, anak ini juga akan segera menysul!"

"Memangnya kau siapa? Bawa dia pergi!"

"Tapi boss!"

"Kalau dia mati, maka aku akan merebut nyawamu!"

"Baik boss!"

Segera dia membawa Oda ke rumah sakit sebelum nyawanya tidak tertolong dan gilirannya yang dibunuh bossnya.

Oda kritis selama sebulan dan baru sadarkan diri, tapi dia kehilangan ingatan untuk sementara karena shock dan benturan di tangga sebelumnya.

Karena dia hanya diam, kakek Kuga membawanya pulang dan bertemu Kuga.

"Mulai sekarang dia akan belajar bersamamu. Dia akan jadi bawahanmu."

"Siapa dia kakek?"

"Sebentar lagi dia akan jadi pembunuh berdarah dingin."

Ucap Kakeknya dan menatap Kuga.

Anak sekecil itu sudah di ajari segala jenis peralatan perang, dari katana, pistol, tombak dan segalanya. Dia begitu menurut karena pikirannya sangat kosong, jadi apapun dia akan lakukan jika diperintah.

Bahkan sudah mulai melakukan misi dengan orang yang lebih senior dalam setahun, saat itu dia baru 12 tahun memasuki tahun ke 13. Dia melakukan misi tapi dengan senior dan melihat semuanya dengan mata kepalanya sendiri, membunuh tanpa ampun.

Luka dan bekas pistol tidak membuatnya mati dan bisa bertahan. Beberapa kali masuk rumah sakit karena kritis tapi tetap tidak mati. sebab itu dia tidak suka rumah sakit.

Kemudian ditahun ke 14 ingatannya semua sudah kembali. Nama yang paling ingin dia hancurkan terngiang diotaknya dan semakin membuatnya membabi buta membunuh dan melukai dirinya tentunya,

Kuga tidak tega melihatnya dan meminta kakeknya untuk menghentikan Oda keluar bersama para seniornya.

Karena permintaan Kuga, kakeknya mengabulkan tapi dengan satu syarat dia harus menjadi pewarisnya dan belajar lebih giat.

Kuga pun menerimanya karena tidak mau anak sekecil Oda mati ditangan musuh.

Keduanya sering bersama dan Oda pun membuka diri ke Kuga, dia bisa jadi anak normal karena Kuga yang seperti kakak baginya dan membantunya menjalani hari-hari penuh neraka menjadi hari yang menyenangkan.

Dia memang sudah seperti anak normal tapi sesekali sisi lainnya akan keluar kalau berkaitan dengan misi membunuh. Dia membunuh tanpa ampun dan tidak ada satu pun yang hidup, saat dia berumur 15 tahun dia melakukannya sendiri tanpa dampingan lagi. Dia sudah diakui dan bekerja dibawah kakeknya Kuga.

Beberapa tahun kemudian kakek Kuga meninggal dan Kuga menjadi pewarisnya, Oda pun menjadi kaki tangan Kuga yang dia percayai hingga 10 tahun mendatang.

Walau waktu sudah berlalu begitu lama, kebencian Oda pada orang tuanya terutama ayahnya dan orang yang ingin dibunuh pun tidak memudar sampai saat ini.

Hanya itu tujuan hidupnya setelah tidak lagi membunuh, dengan melakukan tugas ini membuat hatinya lebih ragu. Sebelumnya dia membunuh dengan dingin tapi sekarang dia tidak lagi melakukannya.

Dan semua itu karena kedatangan Yuzuki di kehidupan Kuga dan Oda serta membuat keduanya berakhir di jalan yang baik.

My Love 3 (Mpreg)Where stories live. Discover now