My Love 3 "592"

2.4K 255 86
                                    

Dua minggu setelahnya, hari pertunangan Nagano pun sudah ditentukan.

Nagano sendiri seperti kehilangan jiwanya dan tidak mau melakukan apapun dan hanya mengiyakan apa yang diminta ayahnya.

Ayahnya tidak tahu kesalahan apa yang dia perbuat pada keluarga Oda, Nagano tidak mengatakannya karena takut serangan jantung mendadak.

Lagi pula hanya pertunangan dan tidak membuatnya kepikiran.

Acara besar pun dilakukan, semua kerabat dan keluarga berdatangan.

Tapi Nagano sendiri enggan memegang calon istrinya dan justru pergi meninggalkannya secara tidak sopan di depan keluarga sang gadis. Dia begitu cuek dan dingin.

Dia melihat sekitarnya yang ramai dan kemudian menangkap sosok yang dia kenali walau dia hanya pelayan yang lewat.

"O-oda?"

Ucapnya kaget segera mengejar orang tersebut.

Pelayan yang membawa bir itu pun dia temukan dan ternyata bukan Oda.

Dia merasa yakin sekali orang itu adalah Oda, dia pun tidak menyerah dan kembali mencari pelayan yang mirip dengan Oda.

"Kakak kenapa di sini? Calon istrimu sedang menunggumu di bawah,"

"Aku tidak peduli padanya. Apa kau melihat seorang pelayan lewat?"

"Tidak ada. Memangnya kenapa?"

"Tatsumi! Yukiya tiba-tiba menangis saat melihat pelayanmu."

"Apa?!"

"Dimana kau melihatnya Kuro?!"

Tanya Nagano langsung.

"Waktu aku turun dari tangga Yukiya berpas-pasan dengannya tapi aku tidak melihatnya. Yukiya menangis keras sambil melihat ke arah pelayan itu pergi."

"Oda! Itu Oda!"

"Apa? Kenapa Oda ke sini? Apa kakak yakin?!"

"Aku yakin! Yukiya paling mengenalnya! Dia pasti melihatnya dan memintanya menggendong! Karena itu dia menangis karena Oda mengabaikannya!"

Asumsi Nagano.

"Dia tidak mungkin datang untuk menculikmu kan kak karena kau akan segera menikah!?"

"Yang kutakutkan adalah dia datang untuk papa! Dimana papa?"

"Dia ada di kamarnya karena lelah,"

"Aku akan mengejarnya!"

Pekiknya segera berlari ke arah kamar ayahnya.

Saat dia membuka pintunya, dia melihat Oda yang akan menikam ayahnya yang sedang istirahat setelah minum obat.

"TIDAK!!"

Pekik Nagano membuat Oda terhenti.

"Oda, kau boleh membunuhku. Tapi lepaskan papa,"

Pinta Nagano tapi Oda tidak peduli padanya.

".........................."

"Aku mohon padamu, kau lepaskan papa dan kau boleh membunuhku."

"Apa gunanya membunuhmu? Yang menghancurkan keluargaku adalah dia!"

Pekiknya menunjuk ayah Nagano.

"Aku minta maaf! Aku akan meminta papa memohon maaf padamu. Tapi jangan bunuh beliau!"

"Apa hanya maaf semuanya baik-baik saja dan aku akan bilang tidak apa-apa?! kalau begitu penjara tidak akan ada kalau meminta maaf bisa menyelesaikan semua!"

"Apa maumu?! Aku akan melakukan apapun!"

"Aku hanya mau kematiannya! kau tidak perlu melakukan apapun!!"

"Aku akan menggantikannya kalau begitu! Kau bunuh saja aku!"

Pintanya dan berjalan mendekati Oda.

"Kenapa kau terus melindunginya! Dia sudah menghancurkan keluargaku!!"

"Karena dia keluargaku! Dia orang tuaku! Aku tidak mungkin melihat orang tuaku dibunuh di depan mataku!"

Jawab Nagano dan menarik Oda dalam pelukannya. Perlahan dia mendekati Oda sedari bicara padanya.

"Oda, aku mohon padamu! Maafkan papa, aku akan menggantikannya kalau kau memang belum puas dengan minta maafnya!"

Oda diambang kebingungan, Nagano muncul saat dia tidak ingin melihatnya.

Dan melihat Nagano membuatnya ragu lagi..

Dia pun menangis,

"Kenapa aku harus jatuh cinta pada keluarga yang menghancurkan masa depanku!"

Tangisnya dan Nagano benar-benar menyesal telat menyadari hal ini.

"Apa yang kalian lakukan di sini?"

Tanya ayah Nagano terbangun karena keributan keduanya sudah membuatnya sadar.

Oda pun mendorong Nagano menjauh dan lari pergi.

"Oda!"

Pekik Nagano mengejarnya. Ayahnya terlihat bingung,

Dalam keramaian Oda bisa meloloskan diri, Nagano pun berhasil keluar tapi Oda sudah pergi dengan mobilnya.

Kebetulan mobilnya terparkir tidak jauh dan segera dia mengendarai mobilnya untuk mengejar Oda sebelum dia menghilang dan tidak tahu lagi dimana dia bisa mencarinya.

Oda karena memakai mobil sport dia bisa melaju dengan kecepatan yang maksimal dan Nagano tidak mau kalah dan terus mengejarnya.

Sama-sama mengendarai mobil sport jadi bisa mengimbangi keduanya. Oda memang lebih lihai mengendarai mobilnya tapi karena Nagano yang bersih keras mau mengejar Oda pun menghalangi jalannya dan Oda tidak pernah berpikir Nagano akan menghadang jalannya karena kecepatannya Oda tidak bisa menghentikan mobilnya dan tabrakan pun terjadi, Oda menabrak mobil Nagano yang menghadangnya dan menyeret mobil Nagano lurus ke depan sebelum mobil Oda berhenti sempurna dan mobil Nagano yang ditabrak Oda pun akhirnya terbalik di rerumputan sebuah taman.

Karena jalanan di sana sepi jadi tidak banyak orang yang lewat.

Ada yang lewat pun hanya merekamnya dan memanggil polisi untuk menyelesaikannya.

Oda berjalan turun dari mobilnya hanya luka kecil yang dia dapat karena air bagnya bekerja dengan sempurna tapi naas untuk Nagano dengan mobil yang terbalik itu.

"Nagano..."

Panggilnya tidak mempercayai pandangannya. Mobilnya sudah berasap rodanya masih berputar di atas udara, tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan Nagano.

My Love 3 (Mpreg)Where stories live. Discover now