Pelarian

168 30 21
                                    


Pagi hari yang masih dingin, Rudy dan Fraul bangun lebih cepat dari sebelumnya. Beberapa peralatan dimasukkan ke dalam ransel untuk persiapan pergi dari Daerah Kumuh. Tidak lama kemudian, Zelia datang membawakan makanan.

"Apa menurut kalian perempuan yang mengaku sebagai ibu bayi itu akan datang hari ini?" tanya Zelia.

"Dia bisa datang kapan saja," jawab Fraul, "tapi lebih baik kita pergi sebelum yang lainnya menjadikan masalah ini lebih besar. Aku tidak ingin terlibat perdebatan seperti semalam lagi."

Fraul meraih makanan yang dibawakan Zelia. Hanya beberapa roti untuk sarapan dipagi hari, dan masih lebih baik daripada mereka tidak makan sama sekali.

"Apa mobilnya sudah siap?" Rudy menyantap roti yang dipegangnya.

"Butuh waktu untuk membawanya pergi tanpa ketahuan yang lainnya, sepertinya kita harus menunggu sedikit lebih lama." Kata Zelia ikut sarapan bersama mereka.

Tidak lama kemudian, beberapa penduduk Daerah Kumuh terbangun setelah mendengar suara deru mobil yang sedang mendekat ke daerah mereka. Rudy, dan penduduk lainnya saling bberkumpul, memperhatikan kendaraan yang sedang melaju ke arah mereka.

Zelia memerintahkan Rudy dan Fraul untuk mengambil bayi yang masih berada di dalam tenda. Kendaraan yang menuju Daerah Kumuh berjumlah 5 mobil dan di dalamnya ada beberapa pemberontak. Bendera berkibar di atas setiap mobil menunjukkan bahwa mereka adalah kelompok Black Prison. Rasa takut mulai menyelimuti setiap penduduk Daerah Kumuh.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya seseorang.

"Alihkan perhatian mereka hingga Rudy dan Fraul keluar dari sini." Jawab Zelia.

"Kenapa tidak menyerahkan bayi itu saja?"

"Tidak ada jaminan kita tidak akan dilukai."

Kelima kendaraan itu berhenti di depan jalan masuk Daerah Kumuh. Pemberontak yang berada di mobil paling depan, turun dan menyapa penduduk dengan rifle di tangannya. Seorang pria yang mewakili Daerah Kumuh, melangkah maju menyambut pemberontak itu.

"A-ada perlu apa, ya?" tanya pria yang mewakili Daerah Kumuh.

"Kami sedang mencari perempuan yang membawa bayi," jawab si pemberontak, "apa ada orang seperti itu yang datang ke sini kemarin?"

"Ti-tidak ada, kemarin tidak ada siapapun yang datang ke daerah ini."

Rudy dan Fraul yang telah mengambil bayi, sedang bersembunyi di balik tenda sambil memperhatikan para pemberontak dari kejauhan.

"Aneh sekali," gumam si pemberontak, "beberapa teman kami terbunuh tidak jauh dari daerah ini, jadi kupikir perempuan itu datang ke sini setelah bertarung dengan mereka."

"Mu-mungkin perempuan itu pergi ke arah lain." Sang perwakilan terdengar gugup.

"Mungkin saja, beberapa temanku yang lain sudah mencari ke beberapa tempat semalaman, tapi mereka tidak menemukan perempuan itu. Jadi mungkin saja dia ada di sini."

Pria yang mewakili Daerah Kumuh berusaha meyakinkan si pemberontak, tapi dengan suaranya yang terdengar gemetaran, membuat si pemberontak semakin curiga. Tanpa mereka sadari, salah seorang pemberontak lainnya melihat Rudy dan Fraul yang sedang bersembunyi di balik sebuah tenda.

"Boleh kami memeriksa tempat ini?" ucap si pemberontak.

"Ka-kalau boleh kami tahu, kenapa kalian mencari perempuan itu?" Zelia mengalihkan pembicaraan.

The War For Baby's Soul [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang