Perangkap

148 26 11
                                    


"Eh? Kami tidak bisa pergi hari ini?!" seru Clover yang sedang memeriksa mobilnya.

"Kami berterima kasih atas senjata-senjatanya, tapi kami harus menjemput seseorang," kata Fraul, "ada perompak yang mencari kami, jadi kami juga tidak bisa berlama-lama di sini." Lanjutnya.

Tiba-tiba seorang pria bertubuh kekar memanggil Tony dari luar pagar. Tony menyuruh Fraul dan yang lainnya untuk menunggu, sementara dia menghampiri pria itu. Zelia menyerahkan bayi yang digendongnya pada Rudy dan bergegas membantu Clover memasukkan barang-barang ke dalam mobil.

Obrolan Tony dan pria itu cukup lama hingga membuat Rudy dan yang lainnya semakin gelisah. Tidak lama kemudian, Tony kembali dan menyampaikan kabar yang tidak mengenakkan.

"Apa terjadi sesuatu?" tanya Rudy.

"Black Prison dan Mundo Maravilloso saat ini melakukan pencarian besar-besaran di Zona Perang. Apa kalian penyebabnya?" Tony bertanya balik.

"Be-begitulah."

"Sepertinya kalian tidak mau menceritakan kejadiannya. Aku tidak akan memaksa, tapi keadaan di luar sana sangat berbahaya untuk kalian. Jadi, tinggallah untuk malam ini saja."

Clover meminta waktu untuk berdiskusi dengan teman-temannya. Walaupun mereka memiliki senjata, tetap saja mereka bukan pemberontak, bertarung dengan pemberontak asli akan jadi masalah besar bagi mereka. Dan yang lebih penting, mereka membawa bayi. Rudy dan Fraul tidak akan menyerahkan bayi itu pada lawan, setidaknya sampai dia bertemu Rain.

Sementara itu di markas Mundo Maravilloso, Grey dan Alice baru saja sampai. Tidak banyak anggota yang tersisa di tempat mereka.

"Apa Black Prison datang ke sini?" tanya Grey.

"Tadi pagi mereka datang, tapi langsung pergi begitu tahu kalau bayi itu tidak ada di sini." Kata seseorang.

"Bawa Alice ke ruang pengobatan, pahanya masih terluka. Dan juga, jangan biarkan Black Prison tahu kalau Alice ada di sini. Mereka mengincarnya."

Grey beristirahat di dalam sebuah rumah kayu kecil. Punggungnya masih terasa sakit akibat terkena ledakan di markas Black Prison. Salah seorang teman Grey membasuhkan air es di punggungnya untuk meredakan rasa sakitnya. Grey berbaring dengan posisi telungkup agar lebih merasa nyaman.

"Orlan ditangkap, ya." Gumam teman Grey.

"Jangan khawatir," ucap Grey, "setelah Melty kembali, kita akan mencari cara menolongnya."

"Iya. Lalu, di mana Kevin?"

"Dia pergi ke Daerah Kumuh untuk mengantar seseorang."

Tanpa sadar Grey mulai mengantuk dan akhirnya tertidur. Grey tertidur lelap hingga masuk ke alam mimpi. Mimpi kelam mengenai masa lalunya.

Setahun yang lalu, sebelum Grey bergabung dengan Mundo Maravilloso. Grey melihat kedua orang tuanya terbunuh di depan matanya. Rasa takutnya menjadi trauma berat dalam hidupnya. Kevin yang kebetulan menyelamatkannya dari kejadian saat itu, membantu Grey untuk pulih dari traumanya. Rasa takutnya sudah menghilang, tapi bayangan orang tuanya yang terbunuh masih terus mengikutinya di dalam tidurnya.

"Grey, bangun." Seseorang menggerak-gerakkan tubuh Grey.

Grey membuka matanya dan segera bangkit dari tidurnya.

"Ada yang menyerang?" tanya Grey panik.

"Bukan," jawab pria itu, "ada laporan dari Melty dan penduduk Contribucion. Melty sudah kembali dari Daerah Kumuh, dia bilang kalau orang-orang daerah kumuh membawa pergi bayi yang kita cari."

The War For Baby's Soul [HIATUS]Where stories live. Discover now