Menuju Tempat Yang Sama

126 27 14
                                    

Rain dan Kevin yang barusaja tiba di Markas Black Prison, sedang bersembunyi untuk mencari jalan masuk. Rain memperhatikan gerbang yang rusak di depannya, hanya ada dua penjaga dan tidak ada sniper yang menjaga di atas menara.

"Terjadi sesuatu." Gumam Rain.

"Mundo Maravilloso yang merusaknya." Kevin menjelaskan tentang gerbang yang rusak itu.

"Bukan itu. Penjagaan mereka tidak selemah ini."

Rain menyuruh Kevin untuk tetap bersembunyi, sementara dia keluar untuk memastikan sesuatu.

"A-apa yang kau lakukan?" tanya Kevin yang melihat Rain mendekati dua penjaga itu.

"Jangan keluar," perintah Kevin, "saat kualihkan perhatian mereka, kau cari cara untuk masuk ke dalam."

Rain menyapa dua penjaga yang dulunya temannya saat masih anggota Black Prison. Kedua penjaga itu tidak membalas sapaan Rain dan mengarahkan senjata ke arahnya. Mata Rain melirik ke atas menara, tetap tidak ada yang berjaga.

"Aku mau bertemu Nicanor." Kata Rain sambil mengangkat kedua tangannya.

"Kau Rain, kan?" salah satu penjaga akhirnya mengenalinya.

"Hei, lama tidak bertemu. Tenang saja, aku tidak akan masuk."

Dengan sedikit basa-basi, Rain mengalihkan perhatian kedua penjaga itu. Kevin mengambil kesempatan untuk masuk dengan mengendap-endap melewati reruntuhan besi yang diledakkan Grey pagi tadi.

"Setelah kau keluar rasanya kurang ramai." Kata salah satu penjaga.

"Yah, apa boleh buat. Aku sudah menentang isi rapat saat itu." Rain tertawa kecil.

"Tapi Nicanor bilang, walaupun kau keluar, kau masih tetap terlibat."

"Tentu saja aku terlibat, dia yang telah memilihku."

Beberapa lama berbincang dengan mereka, Rain menyadari Kevin berada di atas menara. Kevin melambaikan tangannya pada Rain.

"Ke mana semua orang?" tanya Rain.

"Hah?" kedua penjaga itu saling memandangi.

"Aku tahu tidak ada siapapun di dalam."

Dengan cepat Rain mengayunkan kaki kanannya ke salah satu penjaga. Setelah satu dari mereka jatuh, Rain menghantamkan tinjunya ke wajah penjaga di sebelah kanannya. Penjaga yang tadi terjatuh mencoba bangkit, Rain melompat di udara dan mendaratkan kedua kakinya di atas wajah penjaga itu.

Rain membalik badan pria itu dan mengambil revolver dari celana pria itu. Lengan kanannya meraih leher pria itu dan menariknya ke atas. Sambil mengunci leher lawannya, Rain mengarahkan revolver yang di pegangnya pada penjaga yang bersiap menyerangnya di depan.

"Di mana Nicanor?" Rain mengancam dengan tangan kiri yang bersiap menembak.

"Kau tidak akan berani." Kata penjaga itu.

"Benarkah?"

"DOR!"

Peluru mengenai kepala penjaga yang barusaja merendahkannya. Hanya tersisa penjaga yang sedang kesulitan bernafas akibat lengan kanan Rain.

Rain menempelkan ujung revolver pada pelipis pria itu dan menanyakan pertanyaan yang sama. Rain melonggarkan kunciannya tetapi pria itu mencoba untuk melepaskan diri. Rain terpaksa memberi waktu pada pria itu untuk memberitahu keberadaan Nicanor. Hitungan mundur semakin membuat pria itu gelisah dan akhirnya memberitahu Rain.

"Dia ada di Contribucion." Kata pria itu sambil memegangi lengan Rain dengan kedua tangannya.

"Apa yang dia lakukan di sana?" tanya Rain yang tidak melepaskan revolver-nya.

The War For Baby's Soul [HIATUS]Where stories live. Discover now