Cinta Segitiga

72 23 28
                                    


Rafael menaruh perasaan suka pada Zelia. Dialah yang pertama kali menawarkan pekerjaan pada Zelia untuk bekerja di bar. Tetapi, rasa sukanya harus disembunyikannya dari Zavier. Alasan utamanya, karena dia adalah orang yang paling dipercaya Zavier. Sebuah rencana untuk menghancurkan Diferente, disampaikan padanya tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun. Zavier tidak ingin satu orangpun dari Diferente yang mengetahui rencananya. Jika Rafael memberitahu Zavier bahwa dia menyukai Zelia, dia takut Zavier mengira rencananya telah bocor pada orang lain dan menganggapnya pengkhianat.

Zelia yang sebenarnya sedang menyelidiki Zavier, akhirnya menjadi semakin dekat dengan Zavier. Beberapa kali Zelia mendekati Zavier di luar dari tempat kerja dan terkadang mengajaknya mengobrol mengenai hal-hal pribadi. Kedekatan mereka berdua membuat Rafael berpikir bahwa Zelia menyukai Zavier dan begitupun sebaliknya. Rafael berumur 29 tahun, hanya lebih tua 3 tahun dari Zelia. Sedangkan Zavier, tahun ini umurnya sudah mencapai 40.

Rasa cemburunya membuatnya memberanikan diri mengajak Zelia makan malam berdua. Tapi karena takut ditolak secara langsung, dia mengajak Zelia melalui orang lain. Dan jika Zelia menerima ajakannya, dia akan mengatakan perasaannya pada Zelia malam itu juga.

"Zelia bilang mau?" bisik Rafael pada salah satu pelayan di bar.

"Iya," balas pelayan itu, "tapi dia tidak ingin Zavier dan yang lainnya tahu. Jadi, Zelia hanya mau makan malam berdua denganmu di tempat yang tidak diketahui orang lain."

Rafael diam. Keinginan Zelia untuk merahasiakan ajakan Rafael, membuat Rafael semakin yakin kalau Zelia menyukai Zavier. Tetapi karena Zelia sudah menerima ajakannya, dia akhirnya mengiyakan persyaratan itu. Sangat tidak mungkin bagi Rafael untuk melewatkan makan malam bersama gadis yang disukainya.

Bar tempat kerja Zelia sangat ramai saat malam hari, tapi hanya di ruangan utama saja. Ada ruangan lain yang berada di belakang bar dan hanya pekerja-pekerja bar yang diperbolehkan masuk ke dalamnya. Zelia menyuruh Rafael untuk datang ke ruangan itu menggunakan suatu benda, yaitu kereta pembawa makanan yang biasa disebut Gueridon. Gueridon milik pelayan-pelayan di bar itu cukup panjang untuk memuat satu tubuh manusia dia dalamnya.

"Kau benar-benar bisa melakukannya sendiri?" si pemilik bar mengkhawatirkan Zelia, "apa aku harus sembunyi di dalam lemari dan mengawasi kalian?"

"Tidak perlu," tolak Zelia, "kalian sudah mau ikut dalam rencanaku saja sudah cukup. Kali ini biar kulakukan sendiri."

"Bagaimana kalau dia tiba-tiba menyerangmu? kalau tidak ada yang mengawasi, bagaimana caramu melawannya?"

"Tenang saja, Grey sudah mengajariku cara mengatasi hal seperti itu."

Malam hari tiba, Fraul dan Zelia bekerja di bar seperti biasanya. Rafael beberapa kali melirik Zelia dan menunggu hingga Zelia memberi tanda padanya. Tidak lama kemudian, Fraul menyuruh Zelia untuk beristirahat. Dengan cepat Zelia menunjuk pintu keluar pada Rafael.

Rafael tidak tahu kenapa dia harus keluar dari bar. Tapi karena itu adalah permintaan Zelia, dia langsung menurutinya. Di luar bar, seorang pelayan lain memanggilnya dari rumah lain yang berada di depan bar.

"Masuklah ke dalamnya, aku yang akan membawamu ke ruang staf." Pelayan itu membuka pintu lemari kecil di Gueridon-nya.

Tanpa pikir panjang, Rafael masuk ke dalam Gueridon itu. Dia berbaring dan menekuk lututnya agar seluruh tubuhnya muat di dalamnya. Pelayan itu menutup pintu Gueridon lalu melapisi kain putih di atasnya. Dengan sikap yang tenang, dia mendorong Gueridon miliknya ke dalam bar dan menuju ruangan yang berada paling belakang.

The War For Baby's Soul [HIATUS]Where stories live. Discover now