Daerah Kumuh Yang Berbeda

156 31 26
                                    

"Kalian bukan pemberontak, kan?" Wajah pria itu menjadi suram setelah melihat senjata-senjata yang dibawa Clover dan teman-temannya.

"Naik saja, jangan banyak protes," keluh Clover, "sudah bagus kita mau mengantar."

"A-aku tidak tahu kalian dari pemberontak yang mana, tapi aku akan memberikan benda bagus kalau kalian mau menolongku."

"Menurutmu sekarang ini kita tidak menolongmu?"

Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Tony Crowe, 37 tahun. Dulunya bekerja sebagai pembuat senjata di kota, tapi pekerjaannya tidak berjalan lancar dan akhirnya pindah ke Daerah Kumuh bersama istri dan anak perempuannya.

Dengan rasa kesal, Clover terpaksa membiarkan Tony menumpang di mobilnya setelah cukup lama berdebat karena Tony tidak mau menyingkir.

"Kalau dalam perjalanan mendadak ada orang-orang mengepung mobil kami, peluru pistol ini akan bersarang di kepalamu." Ancam Fraul menempelkan ujung pistolnya ke pelipis Tony.

"A-aku benar-benar hanya orang dari daerah kumuh." Tony ketakutan.

Clover kembali menjalankan mobilnya. Anehnya, selama dalam perjalanan menuju Daerah Kumuh tempat Tony tinggal, mereka tidak bertemu pemberontak lain satupun. Zona Perang adalah lokasi para pemberontak bertarung, tapi sekeliling mereka terlihat sepi.

"Aneh," gumam Rudy, "kau masuk ke Zona Perang tanpa membawa perlindungan. Sudah berapa lama kau ada di sini?"

"Se-sejak kemarin pagi. A-aku tidak merencanakan sesuatu, perempuan itu mengambil semuanya." Jawab Tony.

"Siapa perempuan itu?"

"Dia salah satu perempuan dari Daerahku. Dia memintaku untuk membawanya pergi jauh dari Daerah Kumuh. Tapi di tengah perjalanan, dia memaksaku untuk turun dari mobil dan mengambil semua peralatanku."

Tony berhenti berbicara setelah menyadari Rudy membawa seorang bayi. Tony memajukan kepalanya, mencoba melihat jelas sang bayi, tapi Fraul langsung menyuruhnya untuk tidak banyak bergerak.

"Lalu bagaimana kau bisa selamat dari Zona Perang semalam?" tanya Fraul yang menahan bahu Tony.

"Black Prison adalah salah satu pemberontak terkuat, beberapa anggota mereka mencari seseorang di Zona ini semalaman. Untuk sementara waktu, kurasa tidak ada pemberontak lain yang berani mendekati tempat ini. Semua orang pasti tahu akibatnya kalau mengganggu pekerjaan mereka," jelas Tony, "dan aku harus terus bersembunyi sampai akhirnya tadi aku melihat mobil tanpa bendera ini."

Mobil melaju melewati banyak reruntuhan bangunan hingga akhirnya keluar dari Zona Perang. Debu pasir beterbangan tertiup angin. Cahaya matahari menembus kaca mobil dan membuat mereka semakin kepanasan. Pohon-pohon yang lewat terlihat seperti pajangan, tak ada daun yang menempel di dahannya, api sepertinya telah membakar semua pepohonan itu.

"Lalu, bagaimana keadaan Daerah Kumuh itu?" Zelia yang sejak tadi diam, akhirnya membuka mulutnya, "lokasinya dekat dengan Mundo Maravilloso dan Garnet, kan. Seberapa sering tempat itu diserang?"

"Sudah beberapa tahun tempat tinggalku tidak pernah diserang." Kata Tony.

"Kenapa? padahal tempatmu yang paling dekat dengan markas pemberontak."

"Penduduk di sana sudah membuat kesepakatan dengan beberapa pemberontak yang pernah datang. Tempat kami salah satu yang paling aman di negara ini."

Fraul menyadari Tony yang berkali-kali melihat bayi yang digendong Rudy. Tangannya tidak melepaskan pistol yang dipegangnya. Tony melihat tingkah Fraul dan mencoba untuk tidak terlihat mencurigakan.

The War For Baby's Soul [HIATUS]Where stories live. Discover now