Kota

99 26 26
                                    


Sebulan berlalu sejak kejadian di rumah Tony. Persiapan perang para pemberontak dari setiap lokasi telah siap, bulan ini akan menjadi penentu kemenangan untuk mereka. Setiap pemberontak dari keempat lokasi mengirim perwakilan untuk berpartisipasi dalam rapat besar di Cooperante. Dan saat ini rapat Baby's Soul Project sedang berlangsung.

Perwakilan dari Utara adalah Fomalhaut, pemberontak terkuat yang menguasai lokasi terluas. Dari Timur adalah Pelmeni, markasnya berada di ujung samudera, atau dengan nama lain pelabuhan. Pemberontak dari Timurlah yang pertama kali menyambut pemberontak dari negara lain. Lalu dari Barat adalah Dooxada, telah mengalahkan pemberontak terkuat dari lokasinya dan menyandang nama terkuat itu sendiri. Dan terakhir, dari Selatan tentu saja adalah Black Prison, pemberontak yang dikenal dengan pertahanan kuat dan kelicikan pemimpinnya.

"Aku tidak menyangka kalian masih menunjukkan wajah dalam rapat ini setelah kalian kehilangan bayi itu," kata perwakilan Fomalhaut dengan nada menghina.

"Orang tua bayi itu tidak ingin melibatkan bayinya dalam pertempuran nanti," Nicanor menjelaskan, "apa kalian berniat terus menggendong bayi-bayi itu selama perang berlangsung?"

"Jadi yang ingin kau katakan, kalau seharusnya kita menitipkan bayi itu di tangan yang aman?"

"Aman atau tidak, itu tergantung orang yang menjaganya. Setidaknya di kelompokku ada seseorang yang percaya dengan orang-orang yang membawa bayi kami."

Fomalhaut dan kedua pemberontak dari lokasi lain akhirnya setuju untuk tidak mengikutkan bayi-bayi itu dalam perang. Tapi, tentu saja tidak semudah itu menitipkan bayi dari lokasi mereka pada orang lain. Pihak lawan bisa saja masuk ke lokasi dan membunuh bayi itu. Jika hal itu terjadi, walaupun mereka menang, pemberontak dari negara lain akan membatalkan kontrak untuk bergabung dengan mereka.

"Aku tidak peduli bagaimana cara kalian menjaga bayi itu," sahut perwakilan Pelmeni, "itu urusan kalian. Kalau kalian gagal menjaganya, itu juga urusan kalian. Kami punya cara sendiri untuk memenangkan perang nanti."

"Haha, kalian semua pemberontak. Sudah seharusnya punya cara sendiri untuk perang nanti," ucap perwakilan Dooxada, "kita tidak perlu membahas bayi itu lebih lama. Saat ini sepertinya kita kehilangan beberapa orang. Di mana pemberontak dari negara lain?"

"Mereka merasa tidak perlu ikut dalam rapat ini. Apapun rencana dalam perang nanti, mereka serahkan pada kita. Mereka hanya akan datang setelah perang berakhir dan menjadi hadiah untuk pemenang."

"Orang-orang bodoh itu tetap saja bodoh. Pantas saja mereka kehilangan semuanya, mereka tidak berubah walaupun sudah melihat keadaan negara ini."

Tiba-tiba seseorang datang dan mengganggu rapat. Orang itu tidak lain adalah Kevin, dia membawa sebuah botol yang berisi kertas putih dalamnya. Nicanor menerima botol itu dan mengeluarkan isinya.

"Apa itu? apa terjadi sesuatu?" tanya perwakilan Dooxada.

"Semuanya, mari kita bahas ulang mengenai pemberontak negara lain itu." Nicanor memperlihatkan pesan yang tertulis pada kertas yang di pegangnya.

Semua pemberontak mendekat dan membuat ruangan menjadi sesak. Nicanor menyerahkan kertas itu pada Dooxada dan membiarkan mereka membacanya dengan keras.

"Sepertinya kita perlu mengatur ulang rencana," ucap salah satu anggota Dooxada sambil meremas kertas itu.

Beberapa hari yang lalu, di salah satu dari tiga kota, tepatnya kota yang berlokasi di Timur. Para Pemberontak negara lain berkumpul di dalam sebuah bar kecil. Mereka diberi tempat tinggal di kota dan diperlakukan dengan baik oleh orang-orang di sana.

The War For Baby's Soul [HIATUS]Where stories live. Discover now