Penyamaran

82 24 27
                                    

"Apa semuanya sudah dimasukkan ke mobil?" tanya Zavier pada anak buahnya.

"Sudah, hanya tinggal berangkat saja," jawab salah satu anak buah Zavier yang bernama Rafael.

Tiba-tiba, perhatian Zavier dan anak buahnya teralihkan pada bunga api yang diluncurkan ke udara. Suara ledakan dari kembang api, membuat penduduk kota yang masih tertidur akhirnya terbangun.

"Cepat kembali ke penginapan, mereka akan curiga kalau melihat kalian berkumpul di sini," perintah Zavier, "arahnya dari peternakan. Rafael, kau dan aku pergi memeriksanya."

Dari arah yang tidak diketahui, Grey dan Clover telah membungkan dua orang anak buah Zavier. Dua buah stungun membuat kedua pemberontak itu tidak sadarkan diri. Dengan cepat, Grey dan Clover melucuti pakaian pemberontak itu dan memakainya di badan mereka.

"Gunakan maskernya, jangan sampai mereka menyadari penyamaranmu." Grey memakaikan masker di wajah Clover.

Rudy dan Fraul yang mengawasi tempat persembunyian, akhirnya memberi tanda pada Grey dan Clover. Zavier dan Rafael telah kembali setelah menghentikan orang yang menyalakan kembang api. Para penduduk yang paginya terganggu, akhirnya bisa kembali tidur dengan nyenyak.

Grey dan Clover berbaur dengan pemberontak lain dan bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat. Tapi tiba-tiba Rafael mendekati Clover. Grey menyuruhnya untuk tetap tenang dan tidak melakukan hal yang mencurigakan.

"Kau." Rafael memanggil Clover.

Jantung Clover berdetak kencang. Semakin dekat Rafael dengannya, semakin sulit untuknya bernafas. Rafael menatap tajam Clover, tangannya memegang sebuah rifle. Grey telah bersiap untuk menyerang Rafael jika dia melakukan sesuatu pada Clover.

"Masukkan ini ke mobil," kata Rafael sambil menghantamkan rifle yang dipegangnya ke dada Clover, "jangan hanya berdiri saja, cepat lakukan."

Clover mengangguk dan Grey menghembuskan nafas lega. Keduanya masuk ke dalam mobil dan bergabung dengan para pemberontak lainnya. Tiba-tiba Grey menyadari bahwa pemberontak yang mereka gantikan, salah satunya adalah orang yang mengemudikan mobil. Grey menepuk punggung Clover lalu menunjuk kursi pengemudi.

Clover menjalankan mobil mengikuti mobil lain yang telah melaju lebih dulu. Rudy dan Fraul mengambil kesempatan untuk menyeret kedua pemberontak yang masih tidak sadarkan diri ke rumah mereka.

"Bagaimana kalau mereka bangun?" tanya Zelia.

"Kita sudah mengikatnya, mereka tidak akan bisa melakukan apa-apa," jawab Rudy yang masih menyeret kedua pemberontak itu.

"Kuharap mereka berdua tidak ketahuan."

"Grey itu mantan pemberontak, dia tahu apa yang dia lakukan."

Sementara itu di sebuah kota tua yang sudah tidak berpenghuni. Mobil-mobil milik pemberontak negara lain melaju masuk ke dalam kota itu. Sebuah kota lama yang menjadi salah satu Zona Perang di bagian Timur, kini menjadi sarang pemberontak negara lain. Zavier menggunakan nama pemberontak terkuat Pelmeni untuk mengusir pemberontak-pemberontak kecil yang bertarung di kota itu.

Mobil-mobil itu berhenti di depan bangunan tinggi. Bangunan yang lebih tinggi dari bangunan lain dan tidak tersentuh sama sekali oleh pemberontak lain. Di pintu masuk, dua pemberontak yang berjaga menyambut Zavier lalu mengantarnya masuk.

Wajah Clover menjadi pucat, tetapi tidak terlihat jelas berkat masker hitam yang dipakainya. Grey membantu pemberontak lain membawa senjata-senjata ke dalam bangunan. Tapi saat melihat Clover hanya berdiri dan menatap sekeliling, dia menjadi sedikit khawatir. Mereka beruntung tidak ketahuan saat Rafael mendekati Clover. Tapi jika Rafael melihat Clover yang hanya diam, kali ini dia mungkin akan curiga.

The War For Baby's Soul [HIATUS]Where stories live. Discover now