Bab Sepuluh

416 56 1
                                    

Aku bertemu dengan cintaku tapi aku juga yang meninggalkannya. Selama itu juga, diriku pun menangisi hal bodoh yang selama ini ku lakukan.

🍁🍁🍁

Maafkan kalau ada typo, dan ingatkan ya!

Selamat membaca.......

🍁🍁🍁

Sudah tiga hari mereka berlibur di kota London. Dan hari ini adalah hari mereka berlibur di kota tersebut, sebab malamnya mereka akan pulang. Jadi mereka berencana akan menghabiskan waktu di kota London bersama pasangan masing -masing.

“Lah Tae, terus gue sama siapa?” sahut Jimin saat pria itu mengatakan bahwa mereka harus menghabiskan bersama pasangan masing – masing, sedangkan dia punya pasangan aja tidak punya.

Taehyung menghela nafas kesal kemudian menatapnya dengan tatapan kesal. “Terus gunanya Kang Seulgi disini apaan monyet!” jawabnya kesal.

Merasa namanya di sebut, Seulgi langsung saja menghampiri Taehyung dan Jimin.

“Ada apa Tae, Lo sebut nama gue?” tanyanya

Taehyung melirik Seulgi sekilas kemudian melirik Jimin. “Seul, lo temenin Jimin ya. Kalian kan tidak punya pasangan jadi cocoklah” ujarnya kepada Seulgi

“Hah?” Seulgi bingung.

“Kenapa harus pasangan?” ucapnya lagi

Taehyung menahan amarahnya, dia tidak habis pikir kenapa mereka berdua berubah menjadi menyebalkan seperti sekarang.

“Kini ya, kita kan mau menghabiskan waktu disini kan. Nah semuanya juga udah setuju kalau mereka bakalan pisah, dan otomatis bakalan berpasangan. Emang kalian mau pergi sendiri – sendiri ke anak yang di tinggal ibunya?” jelas Taehyung yang dijawab dengan gelengan kepala dari mereka.

Taehyung menghembuskan nafasnya untuk mengurangi emosinya. “ Jadi gue saranin buat lo berdua untuk berpasangan. Ngerti lo berdua!”

“Ada apa Tae, kok kamu kaya yang lagi nahan marah sih?” tanya Irene yang menghampiri kekasihnya secara tiba – tiba.

Jimin maupun Seulgi tersentak kaget. Kemudian mengelus dadanya masing masing dan kebetulan kompak. Jimin maupun Seulgi tidak menyadari hal itu.

“Ini sayang, mereka enggak tau kalau hari ini temanya berpasangan.” Jawab Taehyung

Irene hanya meng’Oh’kan saja.

“Sudah ayo kita pergi Bae, biarkan mereka berdua!” ajak Taehyung sembari menggandeng lengan kekasihnya mesra.

Sepeninggalan sepasang kekasih tersebut, keduanya kompak berdiam diri saja dan hanya saling melirik satu sama lain.

“Ekhem, apakah kita akan terus berdiam saja disini?” suara Jimin yang memecahkan keheningan tersebut.

Seulgi memandang Jimin, “Hmm, aku terserah kamu saja Jim” Ujar Seulgi.

Jimin mengangguk, “Baiklah. Bagaimana kalau kita makan dulu, terus kita jalan – jalan, kemudian kita beli oleh-oleh buat keluarga. Bagaimana kamu mau?” Jimin mengungkapkan idenya kepada gadis tersebut.

Seulgi langsung mengangguk setuju, karena ia sudah sangat lapar. Dan menurutnya, ide dari pria tersebut tidak buruk.

“Baik, ayo kita pergi!” tanpa sengaja Jimin menggandeng tangan Seulgi.

DEG, Entah kenapa dada Seulgi bergemuruh saat tangan pria itu menggandeng tangannya.

Kenapa dengan dadaku? Kenapa detakkannya sangat kencang? Apa aku mempunyai riwayat jantung? Jangan sampai deh!” gumam Seulgi dalam hatinya.

Epiphany | Park Jimin ( Completed )✔Where stories live. Discover now