Bab Dua Puluh Sembilan

255 38 6
                                    


Kalau ada typo atau apa, kalian ingatkan aku ya!!

Happy Reading!!

🍁🍁🍁

"Jim, lo beneran mau relain Seulgi begitu saja?" Taemin bertanya kembali untuk meyakinkan Jimin.

Jimin menghiraukan pertanyaan Taemin, dia lebih fokus kepada ponselnya. Taemin hanya mampu menghela napas saja, dia tidak tahu apa yang Jimin pikirkan.

"Kenapa bisa, tuh mantan pacar lo dateng?" Taemin mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Jimin menghentikan kegiatannya dan menolehkan kepalanya kepada Taemin. "Bang, bisa diam?"

"Jim, gue mau lo terbuka. Jangan di pendam sendirian gak enak," Jimin tersenyum kecut mendengarnya. "Oke, gue ceritain. Tapi jangan ada orang lain yang tau." Taemin mengangguk cepat.

Setelah mengantarkan Seulgi pulang. Jimin langsung pergi entah kemana, dia tidak bohong kalau dirinya ada janji lain dengan bangtan.

Jimin membelokkan mobilnya ke suatu tempat untuk menunggu seseorang. Jimin masuk kedalam tempat itu, dan mencari tempat duduk untuk menunggu.

Untuk mengurangi rasa bosan, Jimin mengeluarkan ponselnya dan memainkan game online yang ada di ponselnya.

"Lo Park Jimin kan,?" Suara seseorang yang membuat Jimin mengalihkan pandangannya dan menghentikan game online miliknya.

"Lee Seung Hoon?" Tebak Jimin kepada orang yang di depannya. Seung Hoon mengangguk bahwa ia adalah Lee Seung Hoon.

"Silahkan duduk." Jimin mempersilahkan Seung Hoon untuk duduk. Dan Seung Hoon pun menurutinya. "Ada apa ya?" Tanya Seung Hoon penasaran.

Jimin menatap Seung Hoon sebentar, "Lo mantan pacarnya Seulgi kan?"tanya Jimin tanpa berbasa-basi terlebih dahulu.

Seung Hoon mengangguk cepat, dan menatap bingung Jimin. Kenapa dia bisa tahu?

"Gue pacarnya, dan gue mau tanya sesuatu boleh?" Seung Hoon mengangguk saja.

"Lo masih ada perasaan ke Seulgi?" Seung Hoon mengernyitkan keningnya bingung.

"Jawab aja dengan jujur, gue mau tahu sesuatu kok." Ucap Jimin dengan senyuman khas miliknya. "Jujur, gue masih ada rasa ke Seulgi. Tapi karena kesalahan gue dimasalalu, membuat gue malu untuk mengatakan ke Seulgi, kalau gue masih sayang sama dia." Jujur Seung Hoon sambil menatap Jimin serius.

Jujur hati Jimin sakit mendengar bahwa pria yang di hadapannya masih menyukai dan menyayangi wanitanya, tapi dia tidak mau egois. Dia mau Seulgi bahagia.

"Lo mau ketemu Seulgi? Dan ceritain semuanya?" Tanya Jimin pelan. Seung Hoon menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Jimin penasaran. "Gue gak mau membuka luka lama dia,"

Jimin memejamkan matanya sebentar, "Kalau gue suruh lo buat ketemu dan bahagian dia gimana?" Pertanyaan Jimin kali ini membuat Seung Hoon terkejut dan menatap Jimin dengan wajah serius.

"Hidup gue gak lama lagi, gue mau lihat wanita yang gue cintai, sayangi bahagia walaupun bukan sama gue bahagianya."

Seung Hoon membiarkan Jimin berbicara, dia dapat melihat bahwa terdapat rasa sayang di mata Jimin.

"Apa bisa lo, gantiin gue? Bikin dia bahagia?" Tanya Jimin sambil menatap Seung Hoon serius.

"Maksudnya? Lo udah gak cinta sama dia?" Jimin menggeleng tak setuju, "Gue sangat sayang sama dia, tapi gue takut ninggalin dia begitu saja," ucap Jimin sambil menundukkan kepalanya.

Epiphany | Park Jimin ( Completed )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang