Bab Tiga puluh Enam

248 36 5
                                    

Typo? Tolong ingatkan!

Happy Reading guys!!

🍁🍁🍁

| EPIPHANY |

Chanyeol menatap bangtan dengan tajam. "Kenapa ini bisa terjadi?" Ucapnya dingin.

Namjoon memandang sahabatnya yang menundukan kepalanya, mereka tak berani menatap Chanyeol yang sedang emosi.

"Maaf bang," hanya kata maaf yang mampu Namjoon ucapkan.

Chanyeol menghembuskan napasnya kasar, matanya menatap kearah Bunda dan Joy yang sedang menangis.

Jimin abang harap kamu kuat. Ayo berjuang untuk sembuh, di sini mereka mencemaskanmu.

Ayah hanya bisa menatap kosong, dia ingin sekali menangis namun dia tidak ingin terlihat rapuh oleh anak dan istrinya. Ayah hanya mampu menahan sesak di dadanya.

Jimin, ayah mohon jangan tinggalkan kami.

Penglihatan Ayah ternyata menjadi kenyataan, dimana anaknya terbaring lemah dengan penyakit yang di deritanya.

Chanyeol dengan perlahan mendekati ayahnya, "ayah" panggilnya pelan.

Ayah menolehkan pandanganya, lalu merengkuh pundak sang anak. "Ayah, Jimin Ayah." Runtuh sudah pertahanan Ayah untuk tidak menangis, saat mendengar suara chanyeol yang serak akibat menahan tangisanya.

Tidak lama kemudian, datang satu keluarga yang menghampiri bangtan dan keluarga Jimin.

"Bang, kenapa bisa kek gini sih?" Tanya Daniel yang terlihat sangat khawatir.

"Kita gak tau Niel, yang tahu hanya seulgi." Jawab Namjoon.

"Maksud anda apa? Hah?" Sentak Minhyuk sambil menarik kerah Namjoon.

Bangtan terkejut dan refleks berdiri. Daniel menatap Minhyuk dengan tatapan khawatir.

"Maksud anda apa? Seulgi kenapa?" Bentak Minhyuk.

Daniel dan Seokjin berusaha menenangkan Minhyuk, karena melihat Namjoon yang kesusahan untuk bernapas.

"Bang, lo bisa bunuh bang namjoon!" Bentak Daniel yang menyadarkan Minhyuk.

Minhyuk melepaskanya tapi matanya masih menatap tajam Namjoon, yang sedang menstabilkan napasnya.

"Minhyuk sudah, ini rumah sakit." Lerai sang ayah kepada anak pertamanya.

"Ayah, tapi seulgi sedang di dalam. Ini semua gara gara mereka, dan Jimin!" Seru Minhyuk dengan mata yang penuh amarah.

Chanyeol yang mendengar nama adiknya di sebut sontak bangkit dan menghampirinya. "Apa maksud anda membawa nama adik saya?" Ucap Chanyeol dengan datar,

Minhyuk membalikan tubuhnya dan menatap chanyeol dengan seksama. "Gara gara adik anda, adik saya seulgi sekarat!" Ucap Minhyuk sambil menunjuk chanyeol.

Chanyeol menepis jari Minhyuk yang menunjuk dirinya, "apa? Gara gara Jimin? Tidak terbalik?"

Minhyuk mengepalkan kepalanya. "Adik saya sudah menyelamatkan seulgi, dan anda bilang ini semua gara-gara adik saya, Jimin? Enak banget ya nuduh sembarangan, asal anda tahu adik saya lebih parah dari pada adik anda." Chanyeol menatap Minhyuk dengan tajam.

Epiphany | Park Jimin ( Completed )✔Where stories live. Discover now