🌜7. Surat Cinta.🌛

35.8K 2.7K 168
                                    

Cewek sombong katanya sampah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cewek sombong katanya sampah. Tapi yang gak bisa menjaga harga dirinya, jauh lebih nyampah!

-Algifary-

¶¶¶

"Pedekate sekeras ini, gue rela demi untuk dapetin lo, Ga." Disya mengoceh memegang pena serta kertas berwarna biru cerah.

Surat cinta, katanya. Dan ini adalah saran dari teman-temannya. Disya menurut, karena mungkin ini memang cara paling ampuh. Kebingungan melanda, Disya tak pernah menulis surat sebelumnya. Dan tiba-tiba? Dia harus berpuisi.

Ini gila!

Masih sibuk, ponsel gadis itu bergetar, menampilkan nomor tak dikenal. Lagi?

Mungkinkah itu Zendro? Bukankah Disya sudah memblokir nomor cowok tak jelas itu. "Halo,"

"Good night, honey..."

Menggeram dengan mata terpejam rapat. Disya hapal siapa si pemilik suara. "Lo! Ngapain lo telpon gue lagi?!"

"Gue kangen. Boleh dikangen balik?" Zendro santai di seberang sana.

"In your dream, cowok gaje!" sentak Disya menaikkan nada suaranya.

"In my dream, more than sweet, babe..." balas Zendro terkekeh.

"Gila! Gak usah ganggu gue lagi. Bisa, kan?" Disya mulai naik pitam.

"Enggak. Gue bakal terus ganggu lo, till you be mine."

"Ngimpi itu jangan terlalu tinggi! Jatuh ntar mampus!" teriak Disya galak.

"Jatuhnya di pelukan lo aja, sayang."

"Jangan panggil gue sayang, njir!"

"Tapi lo pantes dipanggil kek gitu. Oke, see you tomorrow." ujarnya memutus sambungan.

Disya rasa sebentar lagi ia akan gila. Diganggu oleh Zendro adalah hal paling menyebalkan selama ia hidup.

Sedang di tempatnya, Zendro terkekeh menatap layar ponselnya yang terdapat foto Disya. "Disya, Disya, lo jual mahal malah makin keliatan murah di mata gue."

Warm In The Arms ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang