🌜27. Insiden.🌛

34.2K 2.5K 296
                                    

Knew i was falling when i looked inside your eyes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Knew i was falling when i looked inside your eyes. I know you are, but what am i?

-Algifary-

¶¶¶

"Dateng ke prom sama gue, bisa?"

Bila Disya adalah mahluk membingungkan bagi Algi. Sekarang giliran Algi menjadi mahluk tak bisa ditebak oleh Disya. Setelah menjawab 'kita lihat besok'. Disya langsung meninggalkan Algi.

Diakui dalam hati bahwa semua sudah tidak sama setelah kejadian di toilet. Disya akan selalu berdebar bila melihat Algi. Meski terkadang Algi tampak amat menyebalkan.

"Enggak! Gue gak suka sama dia! Udah gila ya gue? Gue gak mau. Gue gak mau suka. Gue gak mau gila!" berkali-kali gadis itu menepuk keras pipinya.

Sebelum ini, melihat Disya dan Algi bercengkerama tanpa saling menyudutkan saja sudah bersyukur. Mereka musuh bebuyutan. Tidak akan ada dari keduanya yang akan bertutur lembut.

Disya berusaha menepis pikirannya. "Gue harus inget, dia pernah bully gue! Gue gak mau suka sama dia! Gak boleh pokoknya!"

Seolah kata-kata barusan adalah teknik perapal mantra anti jatuh cinta. Disya terus mengingat bagaimana cara Algi memberinya pelajaran tempo hari.

Tapi, benci itu sirna tak berbekas mengingat kembali bagaimana raut khawatir di wajah Algi. Melepaskan jaketnya untuk dipinjamkan kepada Disya. Bagaimana pelukan yang terasa hangat penuh ketulusan.

Bagaimana jemari Algi menggenggam erat ruas jari Disya yang bergetar.

"AAAAA...! GUE GILA!"

"Non, nona kenapa? Nona baik-baik saja, kan?" Inah datang tergopoh akibat mendengar teriakan membahana anak majikannya.

Disya bangkit dengan gesit. Duduk di tempat tidur, lalu tersenyum masam. "Baik, bik. Gapapa kok."

Pembantu tadi hanya patuh untuk segera pergi. Disya butuh tidur. Disya harus mendinginkan otaknya yang mulai banyak berhalusinasi.

¶¶¶

Lain Disya, lain Algi. Bila Disya melarang dirinya untuk menyukai. Algi sendiri diterpa kebingungan kenapa bisa mengajukan ajakan untuk datang ke prom night?

"Apa gue lagi kesambet sama Naufal?" pikiran Algi tak menentu. Menaruh gitar kembali ke tempatnya. Algi merebahkan tubuh, berpikir tentang apa yang terjadi.

"Bodo amatlah! Gue harus gentle. Masa gue bilang, gue ngajakin dia secara gak terduga." Algi menggerutu. Memutuskan untuk tidur mengistirahatkan tubuhnya.

Warm In The Arms ✔Where stories live. Discover now