🌜47. Terungkap!🌛

34.5K 2.6K 536
                                    

Aku menemukannya, menemukan dirinya sebagai satu-satunya dari sekian yang ada untuk dicintai dan dibahagiakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku menemukannya, menemukan dirinya sebagai satu-satunya dari sekian yang ada untuk dicintai dan dibahagiakan.

-Algifary-

¶¶¶

Semua orang pastinya memiliki harapan, impian, angan serta cita-cita. Tentu saja semua mimpi itu baik. Namun sejauh ini, Disya hanya berangan-angan bahwa suatu saat ia dipanggil sayang oleh sang Mama, kemudian dipeluk.

Sampai detik ini pun Disya belum mampu menceritakan detail permasalahannya kepada Algi dengan dalih belum siap. Sementara Algi sendiri akan selalu sabar menunggu sampai Disya mengatakan semuanya sendiri.

Toh, hubungan mereka juga baru berjalan dua bulan, masih seumur jagung. Keduanya masih punya banyak waktu untuk saling mengenal satu sama lain.

"Pak Pak, tolong mundur!" Naufal heboh seraya mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Kenapa?!" tanya sang guru sewot.

"Gantengnya kelewatan!" serunya lagi membuat seisi kelas bersorak geli.

Menggelikan sekali rasanya. Algi yang memijit pelipis, dan Galins yang lebih memilih acuh pada kehebohan yang Naufal ciptakan.

Berselang beberapa menit, hening menyelimuti kelas. Jangan berpikir mereka semua khusuk belajar, melainkan sudah menjadi kebiasaan untuk menonton hal yang mereka sebut kebutuhan.

"Asal kagak ngelakuin beneran..." bisik Naufal.

"Yakin?" tanya Galins sengak.

Cengiran Naufal membuat yang lain curiga. "Lo juga kali, Ga." kali ini Algi menimbrung.

"Lo bertiga udah pernah, kan?" Pasha melempar tanya. Ketiga cowok itu pura-pura tuli.

"Rasanya gimana? Gue belum pernah, serius. Gue masih menjaga nama bapak gue yang jadi guru agama." cerocos Aris.

Menjentikkan jarinya, Pasha kembali bersuara. "Kata sepupu gue, enak. Apalagi kalo perawan, sempit kek disedot."

Daripada menjadi pendengar dari obrolan tak berfaedah, Algi mengeluarkan ponsel dari sakunya. Mengetikan sebuah pesan.

Algi: Sya

Tak butuh waktu lama untuk mendapatkan balasan dari sang pacar.

❤: ya, Al?

Algi: Lg blajr ya?

Warm In The Arms ✔Where stories live. Discover now