🌜12. Bully, Lagi?🌛

29.8K 2.2K 71
                                    

Jangan mengajari gue cara bersikap baik dan benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan mengajari gue cara bersikap baik dan benar. Karena cara gue bertahan, gak semudah asumsi kalian!

-Ladisya-

¶¶¶

"Lo pura-pura baik kan?! Biar bisa deketin Galins!" Disya menarik paksa rambut Inara.

"Aw! Lepasin, sakit..." jerit Inara merasakan kulit kepalanya seperti akan terlepas akibat tarikan yang sangat kuat dari tangan Disya.

"Lo pantes dapet ini, bitch!" kesal Disya mencelupkan kembali kepala Inara kedalam bak berisi air got.

"Uhuk! Uhuk! Aku salah apa sama kamu? Aku mohon lepasin rambutku." pintanya lagi dengan air mata yang sudah bercucuran.

"Hajar terus, Sya! Bitch ini emang pantes diginiin!" hasut Riri bersemangat.

"Pegangin, guys!" perintah Disya pada Elin dan Shinta.

"Ampun! A--aku sa--salah apa?" Inara terisak. Makin menarik Disya bertindak lebih.

Disya tersenyum puas. Menatap gadis di hadapannya tersiksa. Tak peduli jika nanti ia dicap jahat. Toh, kenyataan hidupnya jauh lebih jahat dibandingkan ini semua!

Plak!

"Ini hukuman buat lo, yang udah berani deketin Galins!" beginikah sensasi yang Mamanya rasakan ketika menghujani Disya sebuah tamparan? Apa salah Disya?

Plak!

"Ini karena lo yang gak tau malu, berani tinggal serumah bareng Galins!" apa rasanya sepuas ini melihat Disya tersiksa dan menangis? Apa dosa yang dilakukan Disya terhadap wanita yang ia panggil Mama?

Plak!

"Ini karena muka anjing lo yang sok polos itu, Bitch!" apa yang Mama Disya pikirkan ketika ia menyiksa Disya sembari memaki bahwa Disya adalah anak jahanam? Disya kehabisan pertanyaan tanpa diberi jawabannya.

"Akh!! Kenapa Galins lebih milih lo sih?! Lo itu gak ada apa-apanya dibanding gue!" Disya frustasi. Pikirannya tak lebih dari segala perlakuan Ibunya.

"Lo tau? Apa yang paling gue benci?" tanya Disya dengan mata melotot penuh kebencian.

Gue benci kalimat lo! Lo yang mengatakan jika gue gak pernah diinginkan!

Warm In The Arms ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang