🌜45. One & Only.🌛

37.1K 2.7K 653
                                    

Mari tersenyum, membuat sebuah cerita bersama, memenuhi setiap lembarannya dengan tawa hingga halaman terakhir

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Mari tersenyum, membuat sebuah cerita bersama, memenuhi setiap lembarannya dengan tawa hingga halaman terakhir.
My one and only.

-Algifary-

¶¶¶

Hayoloo aku up cepet! Masa gak mau ramein? :( ... Puter mulmed biar bapernya dobel 😂😘•••••

•••••••••••               ••••••••••••


Sepi terkadang datang bukan karena kamu sendirian, tetapi jiwamu kurang dihujani kedamaian. Hampanya keadaan serta situasi teramat sering menyeret seseorang untuk menyerah pada kehidupannya.

Disya bisa ditunjuk untuk menjadi perwakilan dari rasa hampa itu. Mendengar teriakan ibunya sejak kecil, menatap lekat mata melotot penuh kemarahan.

Pernah sekali Disya dilemparkan ke kolam renang, dibiarkan tenggelam hingga hampir mati. Namun setelah Disya kecil berhasil selamat, ia meminta maaf bila dirinya berbuat kesalahan.

Atau, ketika kulit tangan Disya disulut bara api hingga menciptakan lubang-lubang menyakitkan. Disya bukan menangis karena kesakitan, melainkan ia bingung kenapa ia amat sangat dibenci.

Terakhir, ketika Disya dibiarkan di luar pagar kehujanan sambil menangis serta menggigil. Disya yang saat itu berusia lima tahun hanya tersedu-sedu tanpa bertanya apa dosanya.

Tak pernah ada rasa benci untuk ibunya. Ya, cinta seorang anak juga tak bisa disepelekan. Sama halnya seperti seorang Ibu yang kasihnya sepanjang masa, Disya mengasihi sang Mama teramat dalam.

Mengingat cerita itu, yang awalnya dibahas karena Algi ingin tahu kenapa bisa ada bekas lebam sebanyak itu di kulit Disya. Merasa bahwa ia harus menjawab rasa penasaran Algi, Disya hanya menceritakan separuh saja.

Daripada air mata gadisnya terus mengucur, Algi meminta Disya untuk tidak melanjutkan kisah yang hingga detik ini belum mampu ia percaya.

Adakah ibu seperti itu di dunia ini?

Memandangi wajah lelap Disya membuat rasa iba Algi tak terbendung. Ada banyak luka tak terlihat yang ditutup rapat.

Memilih mengecup kening Disya, lantas Algi menarik selimut untuk gadisnya. "Mimpi indah, sayang."

••• ••• ••• ••• •••

Pukul 3:11.

Disya bergerak tak nyaman ditempat tidurnya. Rasa ingin buang air berhasil membangunkan dirinya. Namun, Disya tak mau mengganggu Algi dengan meminta tolong.

Warm In The Arms ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora