02

4.8K 398 49
                                    

   Matahari beranjak naik dari ufuk timur, hal itu menandakan bahwa hari kembali di mulai setelah malam panjang yang di selimuti dinginnya udara akibat hujan lebat selama dua jam. Kedua insan dalam satu ranjang itu masih lelap dalam tidurnya hingga sebuah alarm membangunkan salah satu dari keduanya. Mata itu berulang kali mengerjap lalu mendapati seorang pria tengah tertidur di sampingnya dengan posisi berhadapan dengannya. Min Seulha menoleh ke sekitar lalu mendapati tubuhnya hanya di tutupi dengan selimut berwarna putih. Sontak wanita itu terkejut lalu membangkitkan tubuhnya, ingin memaki pria yang terlelap namun ia merasakan pusing yang begitu hebat. Ia pun memejamkan matanya lalu mengingat-ingat apa yang semalam terjadi.

Alarm yang masih berdering membuat pria itu terbangun lalu menatap wanita yang tengah memejamkan mata dengan kerutan di dahi,"Kau sudah bangun?"Pertanyaan itu membuat Seulha membuka matanya, ia mendapati Taehyung memandangnya sendu.

"Maaf, semalam aku hilang kendali. Ku harap kau tidak mempermasalahkan ini..."Kata Seulha, Taehyung membuang napasnya berat lalu bangkit duduk berhadapan dengan wanitanya.

"Mempermasalahkan?Kau pikir aku harus bersikap baik-baik saja saat mengingat kau mendesahkan nama Jeon sialan itu saat kita bercinta?"

"YA!"Bentak Seulha dengan mata tajamnya.

"Wae?!"Tantang Taehyung.

"Berhenti bersikap seolah aku milikmu, sialan!"Ketus Seulha.

Taehyung tersenyum miring,"Kau memang milikku, Kim Seul Ha..."

Plak!
Taehyung diam membiarkan pipinya memanas kala tamparan kencang yang wanita itu berikan.

"Jangan berkhayal dan berhenti mengubah namaku, bajingan!"Taehyung tersenyum seraya menahan perih pada pipi yang memerah.

Pria itu menoleh,"Berkhayal katamu?Apa perlu ku tunjukkan buku pernikahan kita, sayang?"

Seulha menyeringai untuk pertama kalinya,"Hanya karena janji sehidup semati di atas altar bukan berarti hati kita saling memiliki, Taehyungie..."Pria itu hanya diam menatap sang istri.

"Tidak bisakah kita kembali seperti du —"

"Tidak!Tidak akan pernah bisa!"Potong Seulha dengan tegas.

Pria itu menatap sendu sang istri,"Aku hanya ingin dicintaimu. Hanya itu, Ha-ya.."Lirih Taehyung.

Seulha terkekeh,"Seharusnya kau mengatakan itu saat enam tahun yang lalu!Ingatkah dulu saat kau memakiku seolah aku adalah sampah yang mengemis cinta pada seorang pria tampan dan kaya raya?!Kau mengata-ngataiku, kau mencaciku, Joohyun menjambakku, kau menertawakannya, KIM TAE HYUNG!"Air matanya jatuh mengingat kejadian enam tahun lalu.

Taehyung pun kembali mengenang memori tersebut, ia bahkan terkejut mengingat sikapnya dulu."Kau mencampakkanku karena harta dan kenikmatan dunia, kau membuatku putus asa hingga menyerahkan mahkota yang ku jaga puluhan tahun begitu saja, dan saat aku telah menemukan kebahagiaanku, kau menghancurkan semua seakan kau adalah penguasa dunia..."Mendengarnya membuat Taehyung merasa sakit di tambah dengan isak tangis yang semakin tak tertahan.

"Aku —hiks, hanya ingin bahagia, TAEHYUNG-AH!"Isak wanita itu, Taehyung yang tak tega mencoba untuk memeluknya pun segera di tolak begitu saja.

"Aku tidak peduli seberapa banyak kau menyakitiku, yang aku peduli hanyalah Jungkook, ia begitu tersakiti karenamu, Kim Tae Hyung!"

   Pria berusia tiga puluh tahun itu berjalan melewati beberapa pegawainya yang tengah berlalu lalang. Ia tersenyum menanggapi sapaan pagi para karyawan yang begitu bersemangat. Sesampainya di depan pintu berkaca transparan, pria itu melihat sang sekretaris tengah menunduk dalam diam. Kim Nam Joon membuka pintu, tak ada pergerakan yang membuat Namjoon yakin bahwa sekretarisnya tengah melamun. Ia pun menghampiri wanita itu walaupun sama sekali tak di sadari kehadirannya.

Begin AgainWhere stories live. Discover now