19

2.5K 247 49
                                    

Pagi menyapa di bulan terakhir tahun 2019, musim dingin yang memenuhi hari-hari masyarakat kota Seoul. Hari ini terasa begitu dingin dari hari sebelumnya. Namun, meskipun hawa terasa begitu dingin, wanita bersurai sepunggung itu begitu nyaman dengan pakaian tipis yang terpasang di tubuhnya. Min Seulha hanya diam memiringkan tubuhnya saat sang kekasih kembali masuk ke kamar dengan kondisi rapi dari ujung kaki hingga rambut hitamnya. Jeon Jungkook sejak tadi sibuk keluar-masuk kamar demi mencari barang-barang yang akan ia masukkan ke dalam koper besar miliknya yang tergeletak di atas karpet bulu berwarna putih.

Hari ini, pria itu akan melakukan perjalanan keluar negeri. Tidak begitu lama, namun sangat lama bagi wanita yang terus-menerus memanyunkan bibirnya itu. Satu bulan lebih bukanlah waktu yang dapat dihabiskan dalam sekejap bagi jarak kedua insan tersebut. Satu hari tanpa Jeon Jungkook terasa menyedihkan dan juga monoton karena tak ada yang mengganggu ketenangannya. Meskipun Seulha tahu bahwa kepergian sang kekasih untuk mengurusi anak cabang dari perusahaan miliknya, tetap saja ia masih tak rela di tinggal selama hampir dua bulan.

"Kenapa kau tampan sekali saat ingin pergi?Kau sengaja membuatku tak bisa melepasmu, ya?"Ketus Seulha dengan pertanyaannya. Jungkook terkekeh seraya merapihkan koper hitamnya tersebut.

Sungguh kesalahan besar bila pria Jeon itu menyiapkan segala keperluannya untuk satu bulan hanya dengan waktu 2 jam saja. Seharusnya ia membereskan semuanya sejak malam agar pagi ini tidak di repotkan dengan barang bawaan yang begitu banyak. Hanya saja, ada hal penting yang harus ia lakukan dengan kekasih tercintanya itu.

Semalaman penuh pria dewasa bernama Jeon Jungkook menghantam tubuh pendek sang kekasih hingga fajar mulai menunjukkan sinarnya. Sebagai salam perpisahan katanya.

Mereka sama sekali belum merasakan alam mimpi yang tenang sejak tadi malam karena tak mau membuang-buang waktu kesempatan bersama sebelum harus berpisah dalam satu bulan lebih. Mata mereka pun seolah tak lelah dengan kondisi terbuka karena sadar bahwa hari ini adalah hari terakhir mereka bersama sebelum keduanya berpisah.

Sedikit berlebihan namun nyatanya selama ini mereka selalu bersama, tak mudah meninggalkan orang yang selalu berada disisimu sekalipun itu adalah sebuah keharusan yang memang keputusan yang tepat. "Jeon..."Panggil Seulha.

"Humm?"

"Apa kau tak merasa berat dengan perpisahan ini?Kau begitu tenang, tidak sepertiku..."Ujar wanita bermarga Min itu.

"Kita hanya berpisah satu bulan lebih, noona. Memangnya aku terlihat tenang?Mungkin akibat pendewasaan diri..."Balas sang pria.

Seulha berdecih,"Cih, sok dewasa !"Ketusnya.

Lagi Jungkook terkekeh dan segera meninggalkan kopernya. Pria itu duduk di tepi ranjang lalu di sambut dengan Seulha yang membenarkan posisinya menghadap langit-langit kamar. "Lalu, kenapa noona terlihat seperti anak kecil, huum?Dimana Min Seulha yang dewasa?"Tanya Jungkook seraya mengusap surai berantakan kekasihnya.

Wanita itu memukul pelan lengan yang tertutup baju turtle neck berwarna hitam."Bagaimanapun aku belum rela kehilanganmu, Mr. Jeon!Bagaimana hari-hariku tanpamu?Terlebih aku sudah tidak bekerja lagi!"Rengek Seulha.

"Kau tidak kehilangan sepenuhnya dari diriku, sayang.."Jawab Jungkook.

Seulha mengurutkan keningnya,"Kau mau memotong salah satu jarimu untuk menemaniku disini?"tanya Seulha.

"Aigo, noonaku ini semakin bodoh, ya?"Ledek pria Jeon tersebut. Sontak Seulha memukul lengan pria itu lebih keras dengan wajah tak terimanya.

"Aku lebih tua darimu, Jeon sialan!"Omel Seulha.

Jungkook merundukkan tubuh atasnya lalu menangkup kedua pipi tembam sang kekasih tak lupa memberikannya beberapa kali kecupan."Noona tidak sepenuhnya kehilanganku, masih ada cintaku yang ku tinggal di hatimu, bukan?"Mendengar hal itu Min Seulha langsung tersenyum dengan rona di pipinya.

Begin AgainWhere stories live. Discover now