03

3.8K 384 9
                                    

   Seakan dunia berhenti saat itu juga, keduanya terdiam saling memandang. Tatapan amarah yang di balas pandangan terkejut sekaligus sedih wanita bersurai cokelat tua itu. Jeon Jung Kook tertegun kala melihat perubahan drastis kekasihnya, Min Seulha adalah cerminannya saat ini. Lama bertatap membuat cairan kristal mengambang di atas pelupuk mata wanita berusia 28 tahun itu. Ini bukanlah Jungkooknya, Jungkook si pemuja dirinya. Tak tahan melihat betapa hancurnya pria yang ia cintai itu, air matanya jatuh dengan susulan isak tangis betapa merasa bersalahnya ia karena telah melukai hati kelinci kecilnya.

"Pergilah, anggap saja kita tidak pernah saling mengenal..."Lirih Jungkook, pria itu mengeluarkan key cardnya untuk membuka pintunya.

Titt..
Pintu terbuka, tangan Jungkook memegang knop pintu.

Grep
Pria itu menoleh mendapati wanita bermarga Min itu tengah menahan lengan kirinya.

Min Seulha menatapnya dengan putus asa,"Aku ingin kita kembali, maukah kau memulainya dengan noona?"Lirih wanita itu penuh harap.

Jungkook berdecih, tangan kirinya melepas paksa genggaman wanita itu."Seperti ini kau berusaha mengelabuhi pria bodoh semacamku?"

"Kook,"

"WAE?" Teriak pria itu membuat wanita di hadapannya terkejut.

"Cepat pulang!Dimana akal pikiranmu?Ini sudah malam dan kau berada di rumah pria dewasa sementara suamimu ada di rumah!!"Seulha terdiam menatap pria yang ia yakini tidak akan pernah memaafkannya.

"Sekali lagi ku mohon, aku ingin kembali dan kita bisa melanjutkan hubungan kita berdua!!"Kata Seulha berusaha membujuk pria yang lebih muda darinya itu.

Jungkook tertawa remeh,"Aku baru menyadari bahwa kau sesungguhnya wanita tak tahu diri bertingkah seolah seorang malaikat tapi nyatanya kau tidak jauh beda dengan PELACUR DI LUAR SANA!"

Relung hatinya terhantam oleh kata menyakitkan dari pria yang ia cintai. Min Seulha seakan mati di tempat di bunuh oleh kalimat skak mat yang menjelaskan bahwa prianya telah membencinya. Jeon Jungkook membuang muka lalu segera menyudahi pertemuan menegangkan keduanya dengan masuk ke dalam rumah singgahnya dan menutup pintu berwarna abu itu dengan kasar. Wanita itu jatuh dan menangis terisak merasakan sakit sekaligus penyesalan yang begitu dalam, hatinya benar-benar hancur mengingat apa yang telah ia lakukan pada pria berusia 25 tahun itu. Min Seulha menyakitinya, dan wanita itu pantas mendapatkan ganjarannya. Pikir Jeon Jungkook.

"Seulha?!"Wanita itu segera menghapus air matanya lalu mendongak mendapati seorang pria tengah terkejut menatapnya.

Seulha mencoba bangkit,"Kau ke —HEY!Seulha kau mau kemana?"Mata pria bertubuh pendek itu melebar kala wanita it berlari menuju  lift  tanpa menjawab pertanyaannya. Setelah wanita itu pergi dan hilang saat pintu lift tertutup, Park Jimin segera berjalan menuju pintu rumah sang atasan.

Ia memasukkan paksa key card yang ia miliki lalu membuka pintu besi tersebut dengan kasar. Jimin berlari setelah membuka sepatu pantofel miliknya, pria itu mencari keberadaan Jeon Jungkook.

PRANGG!
Terkejut mendengar sesuatu dari arah pantry, Jimin segera berlari menghampirinya. Benar saja, disana terdapat Jungkook yang tengah berdiri menatap pecahan botol wine yang berada di bawah kaki pria tersebut.

Jimin meneguk salivanya paksa saat mendapati keringat mengucur, gemeretak gigi dan rahang pria itu yang mengeras."Kook?"

Jungkook menoleh menatap sang supir pribadi dengan tajam,"Kenapa ia kembali lagi, SIALAN!"

PRANG!

"YA!"Teriak Jimin saat terkejut pria bersurai hitam itu menendang pecahan botol wine di atas lantai.

"Kau terluka, Jeon?!"Panik Jimin mendapati jemari pria itu berdarah akibat sayatan kaca yang tajam.

"DIAM, HYUNG!ini sama sekali tidak menyakitkan!Tingkah wanita itu yang sangat menyakitkan!"Amarah Jungkook.

Jimin menghembuskan napasnya berat,"Ayo, obati dulu jika kau masih mau bekerja!Kau tidak mungkin bekerja dengan kondisi kaki seperti ini, kan?"Jungkook mengusap wajahnya kasar lalu berjalan sedikit tertatih dengan cucuran darah yang meninggalkan jejak di setiap langkahnya.

"Duduklah di sofa, aku akan mengambilkan kotak obat..."Pinta Jimin sebelum pria itu meninggalkannya.

Jungkook membungkukkan tubuhnya menggeser jaz hitam yang sempat ia jatuhkan saat ia masuk ke dalam penthouse. Ia pun duduk di sofa perlahan lalu mengadahkan kepalanya dengan mata terpejam, mengambil nafas secara teratur adalah cara yang ia lakukan untuk mengontrol emosinya. Wanita itu kembali setelah beberapa bulan meninggalkannya dengan cara yang amat menyakitkan.

Teringat betul bagaimana resepsi sebuah pernikahan terlaksana dengan baik. Jeon Jungkook yang berdiri di belakang mempelai pria tak dapat menahan air mata kala semua orang bersorak riuh menikmati kebahagiaan yang terjadi di atas altar. Wanitanya meninggalkan dirinya begitu saja, menghilang seakan tak ada sesuatu yang terjadi di antara mereka.

Pria itu merintih kesakitan kala merasakan dingin di bagian telapak kakinya. Jungkook membuka matanya lalu  mendapati sang supir pribadi tengah duduk di atas lantai seraya menyentuh permukan kulit yang mengeluarkan darah. Park Ji Min dengan telaten membantu sang atasan untuk mengobati lukanya. Hati dan Pikiran pria bermarga Park itu tengah menyusun beberapa rangkai kata guna memberikan penjelasan yang dapat menenangkan pria di atasnya.

"Tadi aku melihatnya,"Kata Jimin membuka suara.

"Tidak perlu diceritakan!"Tegas Jungkook, Jimin mengambil napasnya pelan.

Tanpa menoleh Jimin melanjutkan ucapannya,"Ya, aku akan diam. Tapi, aku hanya ingin mengatakan sesuatu,"Tanpa sadar wajah pria yang tengah terduduk di sofa memberikan atensi penuh padanya seakan menunggu kelanjutan ucapannya.

"Perlu kau ingat, Min Seul Ha memang tulus mencintaimu bahkan sampai detik ini..."

‧͙⁺˚*・༓☾ 𝓑𝓮𝓰𝓲𝓷 𝓐𝓰𝓪𝓲𝓷 ☽༓・*˚⁺‧͙

𝑊𝑎𝑦𝑛𝑜𝑡𝑒𝑠 :

Hai, selamat hari Minggu !
Semoga chapter ini bisa menemani kalian dengan baik.

Jangan lupa jejaknya, ya .
Thank Q 🥰🥰🥰


╭┈˖⋆ ❁────
┊☆Fᥲᥒfιᥴtιoᥒ bყ Wᥲყιmᥲgιᥒᥱ, 2019 ˖⋆࿐໋₊
╰┄───➤ °♡•.

Begin AgainWhere stories live. Discover now