21

4K 285 66
                                    

Ruangan berbentuk persegi panjang yang bernuansa gelap itu hening sejak dua jam yang lalu. Pria bertubuh kekar yang kini menduduki kursi kebesarannya sejak tadi hanya diam dengan wajah cemas dan tubuh yang menegang. Tak menyangka akan terjadi sesuatu seperti ini bahkan di hari pertamanya menjalani pekerjaannya di salah satu kota besar di Amerika Serikat. Di balik otak cerdasnya penuh dengan prasangka prasangka buruk yang kemungkinan akan terjadi, ia benar-benar di buat kalang kabut oleh pria yang menjadi musuh dalam selimutnya, Kim Min Gyu. Selama ini Jeon Jungkook berpikir bahwa sahabat kecil yang merangkap menjadi rivalnya itu sudah tidak berurusan lagi dengan sang kekasih. Ya, memang tidak berurusan lagi untuk saat ini, namun entah di hari esok, lusa ataupun seterusnya.

Pria Jeon itu menghembuskan napasnya berat. Ada satu hal yang sedikit mengusik pikirannya. Sebuah ide muncul di kala ia tengah kalut dengan pesan singkat yang Mingyu berikan.

Haruskah?

Jungkook menggeleng kepalanya cepat. Pria itu memaksakan kewarasannya untuk tetap tinggal bersama dirinya yang tengah kacau balau. Jungkook menjambak rambutnya sendiri lalu dengan kencang ia memukul meja kerjanya dengan kedua kepalan tangannya.

BRAKK

Jungkook menenggelamkan kepalanya di atas tangan yang kini terlipat. Di kepalanya hanya ada wajah Seulha yang tengah tersenyum dengan manis seolah memberitahukan bahwa semua akan baik-baik saja.

Tidak.

Selama ia pergi jauh dari wanitanya, pasti ada saja yang terjadi. Dan benar saja, pagi ini Kim Min Gyu telah memberi peringatan padanya bahwa sesuatu akan terjadi dan Jeon Jungkook tak bisa mengurusnya untuk saat ini.

Knock...Knock...
Pria Jeon itu mengangkat kedua bahunya lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

"Masuk,"Katanya sedikit meninggikan suara.

Pintu terbuka, seorang wanita berparas indah berdiri di ambang pintu lalu membungkukkan tubuhnya sebentar.

"Ada apa?"

"Saya mendengar sesuatu dari ruangan daepyeonim. Anda baik-baik saja, Jeon Daepyeo?"Tanya wanita itu.

Jungkook berdekham lalu menegakkan posisi tubuhnya. "Tidak apa-apa. Kau tidak pulang?"Tanya Jungkook mengalihkan pembicaraan setelah melihat jam yang berada di atas televisi.

"Saya akan pulang sebentar lagi, ada beberapa berkas yang harus saya urusi terlebih dahulu..."Jelas Hwang Chunji.

"Baiklah, tapi jangan terlalu lama. Aku tak mau mendengar kau izin dalam dua Minggu ini hanya karena kau sakit..."Peringat Jungkook, wanita itu mengangguk kecil lalu kembali membungkuk sebelum pergi meninggalkan ruangan sang atasan.

Ceklek.
Pintu tertutup, Jungkook menghembuskan napasnya berat lalu tangannya segera meraih ponsel yang berada di meja kebesarannya.

Setelah sedikit berkutik dengan benda pipih itu, Jungkook menempelkan ponsel pintar miliknya tepat di telinga kirinya.

Jantungnya berdegup sedikit lebih cepat, kaki yang berada di bawah meja bergerak tak tenang saat mendengar suara sambungan telepon yang belum terangkat.

"..."

"Noona..."Panggil pria itu dengan suara paraunya.

"..."

"Kau sedang apa?"

"..."

"Ya, sebentar lagi aku akan pulang..."

"..."

"Noona,"

"..."

"M -maukah kau tinggal sementara di rumah suamimu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang